Daftar isi
Tuhan telah banyak memberikan kenikmatan. Meskipun, terkadang manusia sering lalai akan kewajiban. Tetapi, Tuhan tidak pernah mempunyai sifat pendendam. Begitu baiknya Tuhan, Dia masih mau memberikan maaf pada orang-orang yang sering berbuat maksiat. Dia bahkan masih memberikan kesempatan untuk manusia kembali ke jalan benar.
Ada banyak kenikmatan yang sudah Tuhan berikan. Seperti nikmatnya kehidupan, diberikan kemudahan, diberikan anak-anak yang lucu, keluarga yang saling menyayangi, diberi kecukapan hidup dan yang terpenting masih diberi kesempatan untuk hidup. Sayangnya, kita sering kali lupa akan cara bersyukur. Kita sering melupakan Tuhan saat diberikan kenikmatan. Kita hanya akan datang saat diberi ujian. Itupun dengan menyalahkan kehendak Tuhan.
Begitu baiknya Tuhan kepada kita, berikut kami sajikan puisi dengan tema “Tuhan” sebagai ungkapan rasa syukur. Semoga, dapat menambah rasa syukur yang kita miliki.
1. Pada-Mu Kulangitkan Syukur
Tuhan, pada-Mu kulangitkan syukur
Atas beribu nikmat yang tak bisa diukur
Atas nikmat yang sering membuat kufur
Wahai Tuhan yang Maha Gofur
Tuhan, tak pandai kami menghitung kenikmatan yang diberi
Tak cukup jari kami untuk menghitung
Tak mampu lisan kami menyebutkan
Semua karunia-Mu yang tak bisa dilupakan
Tuhan sang pemilik alam semesta
Pemilik seluruh makhluk di dunia
Pengatur roda kehidupan manusia
Pemberi pintu maaf yang tak terkira
Tuhan tak pantas rasanya jika kami kurang bersyukur
Tak elok jika rasanya kami angkuh dan penuh kesombongan
Tak pantas rasanya jika kami tak taat dan patuh akan perintahMu
Yang telah memberikan banyak kenikmatan
Tuhan sekalipun kami mengucapkan syukur
Sekalipun lisan kami ratusan kali mengucapkan terima kasih
Sekalipun sujud kami begitu lama
Tak akan mampu membalas semua kebaikan-Mu
Pada-Mu Tuhan kami langitkan syukur
Pada-Mu Tuhan kami merasakan tak berdaya
Pada-Mu Tuhan kami tak ada apa-apanya
Hanya Engkaulah yang Maha Agung
2. Tuhan, Kami Ingin Pulang
Tuhan, kami ingin pulang
Sudah tak sanggup menahan beban
Bawa kami pulang dengan tenang
Ke surga-Mu yang penuh kenikmatan
Tuhan, begitu banyak ujian yang diberi
Begitu banyak masalah yang silih berganti
Membuat kami kepayahan mengatasi seorang diri
Bantu kami menemukan solusi
Tuhan hanya pada-Mu kami menyampaikan keluhan
Izinkan kami menumpahkan segala keresahan
Keresahan akan beban yang diemban
Semoga Tuhan mau meringankan
Tuhan, mengapa ujian yang diberi begitu sulit?
Mengapa harus kami yang menanggung?
Sampai kapan kami berada pada posisi terjepit
Terhimpit beban kehidupan yang rumit
Tuhan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan
Hanya kepada-Mu kami meminta perlindungan
Sekiranya sudi meringankan beban
Jangan buat kami pasrah dengan keadaan
3. Tuhan Kami Tidak Tidur
Tuhan kami tidak pernah tidur
Tak pernah lelah mendengarkan keluhan
Tak pernah membiarkan hamba-Nya kesusahan
Sebab, Tuhan kami tak pernah tidur
Tuhan kami tak pernah mengabaikan hamba-Nya
Yang meminta pertolongan dengan penuh keikhlasan
Yang kesulitan saat dihadapkan dengan beragam ujian
Yang berdoa dengan penuh kerendahan
Tuhan kami tak pernah mau membedakan
Si miskin, si kaya, si putih dan si hitam
Tuhan kami Maha Adil atas segalanya
Tak pernah pilih kasih dan berat sebelah
Tuhan kami tak pernah ingkar janji
Seperti penguasa yang gemar obral janji
Saat kampanye untuk menarik simpati
Padahal, tak pernah sekalipun ikhlas memberi
Tuhan kami adalah raja dari segala raja
Tak ada yang dapat menyekutukannya
Tak ada yang mampu menandingi kehebatan-Nya
Sebab, Tuhan kami berbeda dengan makhluk ciptaan-Nya
4. Maafkan Kami Tuhan
Maafkan kami Tuhan yang sering melalaikan kewajiban
Maafkan kami Tuhan yang tak pernah patuh akan aturan
Maafkan kami yang kerap melupakan saat diberikan kenikmatan
Maafkam kami yang belum bisa taat di jalan benar
Maafkan kami Tuhan, sering kali mengetuk pintu maksiat
Maafkan kami Tuhan yang bolak-balik memohon ampunan
Tetapi, sering kali kembali melakukan kesalahan
Dan kembali pada jalan kemaksiatan
Tuhan sekalipun kami sering melakukan kemaksiatan
Sekalipun kami sering lalai akan kewajiban
Sekalipun kami jarang melakukan kebaikan
Jangan, biarkan kami berada di jalan kesesatan
Tuhan, tunjukkanlah kami pada jalan kebenaran
Jalan orang-orang yang Engkau ridhoi dan jauh dari kemunkaran
Berilah kami hidayah untuk terus melakukan kebaikan
Istiqamah pada jalan-jalan ketaatan
Tuhan tak ada yang bisa kami harapkan
Selain ampunan dari Engkau Yang Maha Rahman
Tak ada lagi yang dapat kami nantikan
Selain dimasukkan pada surga-Mu yang penuh kenikmatan
5. Tuhanku, Bimbing Langkahku
Tuhan, bimbing kami menuju jalan-Mu
Jangan biarkan kami berada pada kesesatan
Jangan biarkan kami berlumur dosa kemaksiatan
Tuntun kami menuju jalan-Mu, Tuhan
Tuhan, maafkan kami yang sering lupa
Sering mengabaikan perintah agama
Maafkan kami yang kerap membuat dosa
Melakukan dosa tanpa takut siksa
Tuhan, bimbing kami menuju jalan-Mu
Kami ingin kembali pada kebaikan
Kembali menunaikan kewajiban
Tak melalaikan dan meninggalkan
Tuhan, kami adalah para pendosa
Kami sering melalaikan perintah agama
Mendekati hal-hal yang berbuah dosa
Tetapi, kami tak siap menerima siksa neraka
Tuhan, ampuni kami atas segala kesalahan
Jangan siksa kami dengan api neraka jahanam
Jangan biarkan kami terlena pada kesesatan
Kami ingin kembali pada jalan kebenaran
6. Kenikmatan Yang Engkau Berikan
Kami hanyalah seenggok daging yang terberdaya
Lalu, Kau hidupkan hingga memiliki nyawa
Kau memberi kami kelengkapan indera
Untuk dapat merasakan kehidupan di dunia
Kami tak ada artinya apa-apa
Kami tak memiliki apa-apa
Jika dibandingkan dengan ciptaan-Mu yang lain
Kami hanya seorang makhluk yang menumpang di tempat-Mu
Gunung yang kokoh menjulang tinggi
Laut yang terhampar luas dengan tenang
Mahatahari dan bulan yang silih berganti
Semuanya diatur dan dijaga dengan pasti
Tak ada yang mampu menandingi ciptaan-Mu
Tak ada yang dapat menjaga sehebat penjagaan-Mu
Tak ada yang dapat mengatur semesta seperti-Mu
Hanya Engkau yang Maha Sempurna dan Maha Agung
Pantaskah kami sombong sedangkan kami tak memiliki apa-apa?
Pantaskah kami meninggikan jabatan, sedangkan gunung di sana jauh lebih tinggi?
Pantaskah kami berbangga dengan harta, sedangkan semua ini hanya titipan?
Tidak, kami tidak pantas melakukan kesombongan sedangkan kami hanya menumpang di kehidupan
7. Bersujud Pada-Mu
Tuhan, hanya kepada-Mu kami meminta pertolongan
Hanya kepada-Mu kami mengharapkan bantuan
Tak ada yang dapat menandangi kehebatan
Kehebatan-Mu mengatur makhluk dengan tenang
Tuhan, kami percaya bersama kesulitan ada kemudahan
Kami tau Engkau tak akan tinggal diam
Kami yakin pasti ada jalan
Maka, berikan kami kekuatan
Tuhan, hanya kepada-Mu kami bersujud
Merendahkan diri atas berbagai kesombongan
Meluruhkan ego yang selama ini tersimpan
Memohon pertolongan dari setiap cobaan
Itulah sejumlah puisi yang bertemaka Tuhan. Puisi-puisi di atas menggambarkan kebesaran Tuhan dan penyesalan seorang hamba yang kerap melakukan kesalahan. Tak ada yang mampu menandingi kehebatan Tuhan. Maka, manusia sudah selayaknya tidak memiliki sifat sombong. Sebab, sejatinya apa yang ada di dunia ini hanya titipan.
Tuhan selalu memaafkan hamba-Nya yang kerap berbuat kesalahan. Namun, bukan berarti kita bebas melakukan kesalahan lalu meminta ampunan. Kita tak pernah tau kapan ajal menghadang. Maka, sudsh seharusnya kita segera meminta ampunan.