Daftar isi
Majas merupakan gaya bahasa yang imajinatif atau berupa kiasan yang digunakan untuk menyampaikan sebuah pesan.
Majas sendiri terdiri dari berbagai macam jenis, salah satunya yaitu majas tautologi. Berikut ini akan dijelaskan mengenai majas tautologi.
Pengertian Secara Umum
Majas tautologi masuk ke dalam kategori kelompok majas penegasan. Majas tautologi merupakan salah satu jenis majas yang dalam bentuknya berisi sebuah frasa yang diulang-ulang dalam satu kalimat.
Pengertian Secara Etimologis
Secara etimologis, tautologi berasal dari bahasa Latin yaitu tautologia yang artinya pengulangan makna.
Pengulangan makna yang dilakukan majas tautologi digunakan untuk menegaskan gagasannya dalam kalimat sehingga sebuah kalimat tersebut menjadi tidak terlalu kaku.
Majas tautologi biasanya ditemukan dalam karangan bebas seperti pantun, puisi bebas atau lirik lagu dan jarang ditemukan dalam jurnal ilmiah.
Selain itu, penggunaan kata berulang dalam majas tautologi memiliki bentuk yang hampir sama dengan pleonasme.
Namun yang membedakaannya dalam majas tautologi menggunakan sinomin sebagai pengulangan sedangkan dalam pleonasm berisi makna implisit.
Pengertian Menurut KBBI
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, majas merupakan cara untuk melukiskan sesuatu dengan menyamakannya dengan sesuatu yang lain.
Sedangkan dalam tautologi merupakan pengulangan gagasan, pernyataan, atau kata yang berlebih dan tidak diperlukan.
Majas tautologi memiliki ciri-ciri, yaitu pembawaanya bersifat santai sehingga banyak ditemukan dalam karangan bebas.
Namun tidak menutup kemungkinan dapat juga ditemukan dalam komunikasi di kehidupan sehari-hari seperti percakapan dengan teman.
Selain itu, majas tautologi juga memiliki ciri dimana cenderung memakai sinonim dalam pengulangan katanya yang berguna untuk mengonfirmasikan frasa yang terbentuk.
Ciri terakhir dari majas tautologi yaitu pengulangan kata yang dilakukan dalam sebuah kalimat hanya pada satu kata saja.
Fungsi utama dari majas tautologi yaitu untuk mempertegas kembali maksud yang terkandung di dalam sebuah kalimat atau pernyataan, contohnya seperti saat penyampaian pidato, ceramah atau saat pengambilan sumpah dan jani.
Berikut ini beberapa contoh dari majas tautologi, yaitu: