Daftar isi
Filsafat sebagai ilmu yang belajar tentang natur pada suatu objek yang memiliki keterkaitan dengan ilmu sosiologi ini, menurut Socrates filsafat memiliki pengertian pandangan hidup oleh sekelompok atau individu mengenai kehidupan yang dicita-citakan.
Bahkan tidak semua orang yang telah belajar sosiologi dapat memahami filsafat dan yang belajar filsafat pasti dapat memahami ilmu sosiologi ini memiliki manfaat jika mempelajarinya.
Berikut ini manfaat belajar Filsafat dalam Ilmu Sosiologi.
Filsafat telah membuat individu dapat berpikir sampai mendasar dan juga dapat membuat kita untuk berpikir dan juga sadar akan keberadaan yang berada dalam lingkungan sekitar ataupun dalam diri kita sendiri. Dengan begitu, filsafat dapat membantu dalam implementasi ilmu sosiologi itu sendiri dengan berhasil memiliki cara berfikir yang radikal.
Cara berfikir yang radikal yaitu cara berfikir sampai dengan ke akarnya atau substansi dalam masyarakat yang dipelajari dengan secara mendalam. Kegunaan ilmu filsafatlah yang membantu untuk seseorang memiliki pemikiran yang seperti itu dan dapat melakukannya dalam kehidupan sehari-hari dengan lingkup msyarakat sekitar ataupun yang lebih luas.
Manfaat belajar filsafat dapat membaantu diri sendiri untuk lebih mengenal perihal diri sendiri. Selain itu, juga dapat membantu dan memahami diri serta sekeliling dengan pertanyaan-pertanyaan yang lebih mendasar lagi.
Agar dapat mengetahui tentang dunia melalui pertanyaan-pertanyan yang diungkapkan. Filsafat dengan ajarannya yang mampu memahami diri sendiri dalam berkehodupan juga dalam ilmu sosiologi memiliki keterkaitannya.
Keterkaitan filsafat jika diterapkan dalam ilmu sosiologi ini memiliki manfaaat yang sangat banyak, salah satunya yang telah dipaparkan pada paragraf di atas. Dengan sikap yang kritis dalam diri individu dapat membuat individu mengetahui banyak hal mengenai dunia baik dalam lingkup saintek ataupun sosial humaniora.
Dengan mempelajari filsafat, penalaran yang kita miliki ini dapat membedakan mengenai argumen dan juga menyampaikan pendapat dengan baik. Baik pendapat tersebut dilakukan secara lisan ataupun tertulis. Juga dapat melihat segala sesuatu dengan menggunakan sudut pandang yang lebih open minded yaitu dengan memiliki sudut pandang yang lebih luas serta berbeda.
Ketika individu memiliki pemikiran yang open minded dan juga pemikiran yang lebih luas tidak mudah mengambil sebuah persepsi yang pendek atau keputusan dengan gegabah yang dapat mempengaruhi tatanan sosial dalam berkehidupan antar satu individu dengan individu atau antar individu dengan kelompok.
Filsafat dapat membuat individu untuk melihat segala sesuatu secara multidimensi, karena ilmu filsafat dapat membantu untuk menilai dan juga memahami segala sesuatu tidak hanya dilihat dari pandangan yang tampak dipermukaan tetapi dapat dilihat secara lebih luas dan juga mendalam. Karena bukan berarti tidak terlihat dengan mata telanjang tidak perlu melihat secara lebih mendalam lagi.
Filsafat yang merupakan ilmu dengan segala manfaatnya mengharusnya individu yang mempelajari ilmu ini agar memiliki ataupun melihat sesuatu secara multidimensi dan lingkup yang lebih luas adanya. Sehingga dalam implementasi pembelajaran ilmu sosiologi manfaat filsafat tidak hanya dapat dilihat secara nyata tetapi juga lebih mendalam.
Pada ilmu sosiologi yang mempelajarai mengenai individu baik antar individu ataupun pada kelompok dan juga lingkungan di dalamnya. Adanya toleransi dibutuhkan dalam berkehidupan baik dalam masyarakat ataupun dalam berkebudayaan.
Adanya filsafat dalam ilmu sosiologi ini dengan tokoh-tokoh seperti Socrates, Plato, dan juga Aristoteles ini memiliki pendapat yang berbeda-beda. Adanya perbedaan ini diperlukannya gagasan untuk saling menghargai dan menghormati antara satu dengan yang lainnya dibutuhkan toleransi. Filsafatlah mampu untuk mengajari agar dapat bersikap saling toleransi.
Dalam ilmu filsafat terdapat aliran-aliran filsafat, diantarannya terdiri dari idealisme yang merupakan aliran mengenai realitas dari ide-ide dan juga jiwa. Lalu, Raionalisme lebih mengutamakan akal sebagai sumber pengetahuan yang dapat dipercaya karena rasionalnya.
Kemudian, empirisme yang beranggapan bahwa pengetahuan didapatkan dari pengalaman-pengalaman individu. Selanjutnya dualisme, gabungan antara dua aliran yaitu aliran idealisme dan materialisme yang memiliki pengertian bahwa aliran dualisme ini sebuah realitas yang terdiri dari dua aliran dengan dua sumber yang berbeda juga.
Terakhir, Positivisme ialah aliran filsafat yang telah meyakini ilmu alam merupakan sumber pengetahuan yang benar berolak belakang dengan aliran empirisme.
Filsafat sebagai ilmu dalam pembelajaran ilmu sosiologi memiliki manfaat salah satunya sebagai ilmu yang dapat membawa kita untuk memecahkan masalah. Dengan menggunakan ilmu filsafat dalam pembelajaran ilmu sosiologi yang mempelajarai tentang suatu masyarakat dan tatanan didalamnya tidak jauh pasti terdapat sebuah persoalan didalamnya.
Persoalan tersebut dapat diatasi dengan menggunakan ilmu filsafat dalam memecahkan masalah yang terjadi kepada masyarakat ataupun tatanan sosial. Individu-individu yang memiliki sebuah keterampilan atau skill dalam memecahkan masalah dalam berkehidupan dapat membantu satu dengan yang lain.
Ilmu filsafat sebagai ilmu yang dalam pembelajaran ilmu sosiologi yang mempelajari mengenai kehidupan dalam bermasyarakat inilah memiliki peranan penting terlebih lagi dalam memcahkan masalah yang terjadi.
Filsafat digunakan sebagai pedoman dalam kehidupan terlebih lagi dalam lingkup sosiologi yaitu sebagai ilmu sosial yang mempelajari mengenai kehidupan individu dan masyarakat didalamnya. Dengan filsafat sebagai pedoman hidup dalam berkehidupan dapat menjadi sebuah inspirasi dalam kehidupan bermasyarakat untuk menata hidupnya dan tidak terombang-ambing karena memiliki pedoman dalam hidup.
Sedangkan, bagi mereka jika tidak memiliki pedoman dalam hidup tidak akan tau arah dan tujuan dalam hidupnya yang bisa saja dapat membuat suatu hal yang negatif karena tiak adanya suatu pedoman dalam berkehidupan. Sehingga adanya sebuah pedoman sangat dibutuhkan atau diperlukan dalam tatanan masyarakat terlebih lagi pada implementasi ilmu sosiologi itu sendiri.
Dalam ilmu sosiologi etika dan moral sangatlah penting dalam ilmu itu sendiri karena memiliki kaitan dengan masyarakat dan kehidupan suatu masyarakat. Tanpa adanya moral dan etika kehidupan tidak dapat berjalan dengan baik, banyak terjadi sebuah penyimpangan ataupun pelanggaran norma dimana-mana.
Dengan mengimplementasian ilmu sosiologi sebagai pembelajaran dalam berfilsafat yaitu dapat membuat kehidupan lebih damai karena memiliki etika dan moral yang diterapkan dalam berkehidupan. Etika dan moral dalam berkehidupan memang sangat dibutuhkan, maka dengan adanya filsafat dalam pembelajaran ilmu sosiologi ini menmiliki manfaat dalam menerapkan etika dan moral yang benar agar tidak terjadi sebuah penyimpangan.
Filsafat dapat memahami sebuah perkembangan dalam pengetahuan dan juga suatu kemajuan dalam pengetahuan itu sendiri karena menerapkan ilmu filsafat dalam pembelajaran sosiologi itu sendiri. Dengan mengetahui perkembangan dalam sebuah pengetahuan dapat menciptakan hal baru yang bermanfaat dalam berkehidupan.
Seperti halnya memebenahi aturan yang tidak lagi sesuai, atau perilaku yang menyimpang dan jauh tertinggal dari norma yang berlaku. Karena ilmu sosiologi ini yang berhubungan dengan masyarakat dapat membuat individu untuk mengetahui perkembangan, kemajuan dan juga sejarah dalam pengetahuan yang ada di lingkungan sekitar ataupun dunia.
Pengetahuan-pengetahuan yang sudah didapatkan dan juga pengetahuan yang telah dikembangkan ini harus dapat dimanfaatkan dengan sebaiknya. Agar tercipta tatanman masyarakat yang tidak lagi tertiggal dalam berkehidupan dalam masyarakat.