Biologi

Metamorfosis Semut: Pengertian dan Tahapannya

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Siapa yang tidak mengenal semut? Klasifikasi makhluk hidup kingdom animalia bertubuh mungil yang satu ini kerap dijumpai hampir di setiap sudut bumi.

Semut merupakan hewan sosial yang mengalami proses metamorfosis dalam daur hidupnya.

Pengertian Metamorfosis Pada Semut

Metamorfosis merupakan proses peralihan dan perkembangbiakan tubuh makhluk hidup, baik berupa anatominya, morfologinya, maupun fisiologinya, yang dimulai dari telur hingga tumbuh dewasa secara sempurna.

Metamorfosis lebah merupakan contoh metamorfosis sempurna. Selain lebah, semut juga merupakan hewan yang mengalami metamorfosis sempurna.

Semut merupakan serangga bangsa Hymenoptera yang bersuku Formicidae. Hewan yang spesiesnya lebih dari 12.000 ini hidup berkoloni dalam jumlah yang besar.

Semut mudah sekali ditemui di Indonesia karena sebagian besar hewan ini hidup di daerah tropis.

Secara fisik, tubuh semut tergolong kecil yaitu sekitar 2 sampai 25 milimeter.

Meskipun demikian, semut jantan termasuk hewan yang paling kuat di dunia karena mampu menyangga beban hingga 50 kali berat badannya.

Tahapan Metamorfosis Semut

Seperti serangga yang mengalami metamorfosis lainnya, kehidupan semut diawali dari telur kemudian dilanjutkan ke fase selanjutnya yaitu fase larva, fase pupa (kepompong), dan fase imago (dewasa).

Keempat fase ini membutuhkan waktu kurang lebih 6 hingga 10 minggu. Perbedaan waktu tersebut disebabkan oleh suhu lingkungan, tingkat kelembaban lingkungan, dan jumlah makanan yang tersedia. Berikut fase-fase dalam metamorfosis semut.

1. Fase telur

Fase ini merupakan fase pertama dalam kehidupan semut. Setelah dibuahi, ratu semut akan memutuskan sayapnya lalu membuat koloni baru.

Ia juga akan menyimpan sperma dari semut jantan dan mulai memproduksi telur.

Progeni yang ada dapat berupa diploid betina atau akan menjadi haploid jantan.

Telur semut berbentuk oval, berwarna putih dan transparan, terlihat sangat kecil, serta lembut.

Telur semut memiliki diameter sekitar setengah milimeter. Fase ini berlangsung kurang lebih 1 hingga 2 minggu.

Tidak semua telur semut akan menetas menjadi dewasa. Beberapa di antaranya dimakan oleh teman satu sarangnya sendiri digunakan sebagai makanan tambahan.

2. Fase larva

Telur semut yang menetas berubah menjadi larva yang berbentuk ulat tanpa memiliki mata dan kaki.

Larva tersebut mendapatkan suplai makanan dari semut pekerja. Pada awalnya makanan yang diberikan pada larva berwujud cair lalu berubah tekstur menjadi makanan padat.

Seiring berjalannya waktu, larva tersebut tumbuh semakin besar dari ukuran semula dan mengalami proses molting selama 4 hingga 5 kali sampai memasuki fase pupa.

Molting merupakan pergantian lapisan kulit luar dengan cara mengelupas.

3. Fase pupa

Setelah umurnya cukup, larva semut berubah menjadi pupa. Fase ini merupakan masa istirahat dan reorganisasi.

Bentuk pupa sudah terlihat seperti semut dewasa. Namun, antena dan kakinya masih terlipat di tubuhnya.

Pupa semut berwarna keputihan dan lama-lama berubah menjadi gelap. Ada beberapa pupa yang diselimuti oleh kepompong sebagai perlindungan tetapi ada juga yang tidak.

4. Fase imago (dewasa)

Fase terakhir dalam metamorfosis semut adalah fase imago. Pada fase ini pupa berubah menjadi semut dewasa yang warnanya lebih terang.

Semakin bertambah umur, warna semut dewasa berubah menjadi semakin gelap tergantung spesiesnya.

Beberapa di antaranya ada yang berwarna hitam, cokelat, dan juga merah.

Dalam kehidupan semut, terdapat sistem kasta yang terdiri atas tiga tingkatan. Tingkatan kasta tersebut adalah:

  • Ratu dan semut jantan
  • Semut prajurit
  • Semut pekerja.

Semut-semut yang telah dewasa merupakan salah satu bagian dari ketiga kasta tersebut.

Perbedaan kasta menyebabkan perbedaan tugas dan tanggung jawab di antara koloni semut.

Ratu bertugas untuk menjaga kelangsungan hidup semut dengan melakukan reproduksi.

Bila dibandingkan dengan semut yang lain, ukuran tubuh ratu lebih besar. Jumlah ratu dalam satu koloni bisa lebih dari satu ekor. Ratu semut dapat hidup hingga beberapa tahun.

Semut jantan hanya bertugas untuk membuahi ratu semut. Semut jantan mempunyai sayap dan dapat terbang untuk melakukan pembuahan.

Pembuahan biasanya terjadi saat cuaca panas dan lembab setelah turun hujan.

Dalam koloninya, ia tidak pernah membantu tugas prajurit maupun semut pekerja.

Umur semut jantan lebih singkat daripada ratu semut. Ia akan mati setelah melakukan pembuahan.

Semut prajurit merupakan kelas kedua dari kasta semut. Kasta ini bertugas

  • Untuk membangun koloni,
  • Berburu untuk mendapatkan makanan, dan
  • Mendapatkan tempat baru untuk kehidupan koloni semut.

Semut pekerja merupakan kelas ketiga atau dapat dikatakan kasta terendah.

Sebagian besar semut yang Anda temui merupakan semut pekerja. Semut ini merupakan semut betina yang tidak dapat bertelur.

Semut pekerja bertanggung jawab untuk menjaga ratu semut dan anak-anaknya, memberinya makan, mencari makanan, membersihkan sarang, dan membangun sarang.

Kualitas makanan menentukan kasta semut sejak masih dalam telur. Jadi, telur yang menetas dan berkembang biak menjadi ratu atau pekerja bukan terjadi secara genetika.

Telur yang menerima makanan kaya protein akan berkembang menjadi ratu.

Sebaliknya, telur yang menerima sedikit protein akan berkembang menjadi kasta pekerja.