Ada tiga jenis metode penelitian yang kita kenal, yaitu metode kualitatif, metode kuantitatif, dan metode penelitian gabungan (mixed method). Selama ini banyak penelitian menggunakan metode kualitatif saja atau metode kuantitatif saja, akan tetapi adakalanya peneliti membutuhkan penggabungan kedua metode tersebut untuk menjawab suatu masalah penelitian.
Pengertian Metode Penelitian Gabungan
Secara umum metode penelitian gabungan atau mixed methods adalah metode penelitian yang menggabungkan atau mengkombinasikan metode kualitatif dan metode kuantitatif untuk mendapat pemahaman lebih baik terhadap masalah yang diteliti.
Beberapa pengertian metode penelitian gabungan menurut para ahli adalah sebagai berikut:
- Menurut (Creswell, 2012), penelitian campuran merupakan pendekatan penelitian yang mengkombinasikan antara penelitian kualitatif dengan penelitian kuantitatif untuk menyelesaikan masalah penelitian.
- Menurut Sugiyono (2016), metode penelitian campuran merupakan metode penelitian dengan mengkombinasikan antara dua metode penelitian kualitatif dan kuantitatif dalam suatu kegiatan penelitian sehingga akan diperoleh data yang lebih komprehensif, valid, reliabel, dan objektif.
- Menurut Fraenkel & Wallen (2009), metode penelitian campuran melibatkan penggunaan metode kuantitatif dan kualitatif dalam satu penelitian, kedua metode memberikan pemahaman yang lebih lengkap tentang masalah-masalah penelitian.
Sejarah Metode Penelitian Gabungan
Metode penelitian gabungan atau mixed methods pertama kali digunakan pada sekitar tahun 1950, ketika beberapa masalah penelitian ternyata tidak bisa diselesaikan dengan menggunakan satu metode penelitian saja.
Istilah triangulasi yang merupakan salah satu jenis penelitian gabungan dikemukakan pertama kali oleh Denzin (1978) dan Jick (1979). Keduanya menggunakan metode dan/atau jenis data yang berbeda untuk mempelajari suatu pertanyaan dalam penelitian yang sama.
Denzin menggunakan metode triangulasi saat dia memakai banyak data untuk mempelajari fenomena yang sama. Sementara itu, Jick menggunakan metode triangulasi dalam satu metode (kuantitatif atau kualitatif) dan kedua metode (keduanya kuantitatif dan kualitatif), kemudian dia mencatat bagaimana kekuatan satu metode bisa mengimbangi kelemahan metode yang lainnya
Ciri-ciri Metode Penelitian Gabungan
Ciri-ciri atau karakteristik dari metode penelitian gabungan atau mixed methods menurut Creswell (2012) adalah:
- Memuat atau mengumpulkan antara data kualitatif dan data kuantitatif.
- Memiliki kerangka dan alasan yang logis tentang penggunaan metode penelitian gabungan
- Memungkinkan adanya prioritas terhadap salah satu metode yang digunakan dibanding metode lainnya.
- Memungkinkan adanya pengurutan penggunaan satu metode yang kemudian diikuti metode lainnya.
- Analisis data pada metode penelitian gabungan harus disesuaikan dengan model penelitian gabungan yang dipilih.
- Memiliki jenis diagram yang khas, yaitu diagram yang menunjukkan proses penggunaan kedua data atau metode penelitian, urutan penggunaannya, dan prioritasnya.
Tujuan Metode Penelitian Gabungan
Tujuan metode penelitian campuran adalah :
- Memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai masalah penelitian daripada ketika penelitian tersebut dilakukan dengan salah satu metode saja.
- Saling menyempurnakan kedua pendekatan metode penelitian, yaitu metode kualitatif dan metode kuantitatif.
- Menjawab permasalah penelitian yang tidak bisa dijawab atau diselesaikan dengan menggunakan satu metode penelitian saja.
Jenis Metode Penelitian Gabungan
Jenis metode penelitian gabungan menurut Creswell ada 2, yaitu:
Metode Sequential
Metode sequential dilakukan dengan mengembangkan hasil penelitian dari satu metode dengan metode yang lainnya. Penggabungan metode kualitatif dan kuantitatif dilakukan dengan urutan waktu yang berbeda. Misalnya setelah melakukan metode kualitatif kemudian diikuti metode kuantitatif, atau sebaliknya.
Strategi metode gabungan sequential :
- Eksplanatoris : diawali dengan penelitian kuantitatif kemudian diikuti dengan penelitian kualitatif (kuantitatif lebih dominan).
- Eksploratoris : diawali dengan penelitian kualitatif kemudian dilanjutkan dengan penelitian kuantitatif (kualitatif lebih dominan).
- Transformatif : pada sequential tranformatif tidak ada yang lebih dominan antara penelitian kualitatif maupun kuantitatif, sehingga penelitian bisa diawali dengan salah satu dari kedua metode tersebut kemudian diikuti yang lainnya.
Metode Concurrent
Dalam metode ini peneliti menggabungkan kedua metode, yakni metode kualitatif dan metode kuantitatif, secara bersamaan untuk memperoleh hasil analisis yang komprehensif sehingga bisa menjawab masalah yang diteliti.
Strategi metode gabungan concurrent:
- Triangulasi : bobot antara data kualitatif dan kuantitatif seimbang atau sama
- Embedded : bobot antara data kualitatif dan kuantitatif berbeda
- Transformatif : bobot antara data kualitatif dan kuantitatif bisa sama maupun berbeda
Langkah Metode Penelitian Gabungan
Adapun langkah-langkah atau prosedur dalam melakukan penelitian gabungan menurut Creswell (2003) adalah:
- Timing (waktu), yaitu menentukan waktu pengumpulan data, apakah dengan metode sequential (bergantian), atau secara concurrent (bersamaan).
- Weigthing (bobot), yaitu menentukan prioritas metode dan data yang digunakan, apakah memprioritaskan salah satu atau menggunakannya secara seimbang.
- Mixing (penggabungan), yaitu menggabungkan kedua data kualitatif dan kuantitatif untuk kemudian dianalisa.
- Teorizing (teorisasi), yaitu membuat landasan teori bagi seluruh proses atau tahapan penelitian yang dilakukan.