Pengertian Model Pembelajaran Jigsaw
Secara umum model pembelajaran jigsaw adalah model pembelajaran yang memfokuskan siswa pada grup belajar untuk menyelesaikan masalah dalam bentuk grup-grup kecil.
Menurut para ahli seperti Sudrajat (2010:5) menjelaskan bahwa pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan materi tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya.
Sedangkan, menurut Zaini (2008:56) menjelaskan bahwa model jigsaw merupakan strategi yang menarik untuk digunakan jika materi yang akan dipelajari dapat dibagi menjadi beberapa bagian dan materi tersebut tidak mengharuskan urutan penyampaian. Kelebihan strategi ini adalah dapat melibatkan seluruh peserta didik dalam belajar dan sekaligus mengajarkan kepada orang lain.
Kemudian menurut Agus Suprijono (2009:89) model pembelajaran kooperatif jigsaw merupakan pembelajaran kooperatif di mana guru membagi kelas dalam kelompok-kelompok lebih kecil.
Fungsi Model Pembelajaran Jigsaw
Menurut Nurhadi (2004:112) menyatakan bahwa metode jigsaw berfungsi:
- Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa dalam pembelajaran yang ingin dicapai disampaikan pada siswa sekaligus memotivasi siswa untuk belajar.
- Menyajikan informasi, informasi yang ingin disampaikan dapat disajikan kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bacaan.
- Mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok.
Berdasarkan pernyataan ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran jigsaw berfungsi untuk memotivasi siswa dalam belajar melalui demonstrasi dalam kelompok-kelompok.
Langkah-Langkah Model Pembelajaran Jigsaw
- Guru merencanakan pembelajaran yang akan menghubungkan beberapa konsep dalam satu rentang waktu secara bersamaan.
- Siapkan handout materi pelajaran untuk masing-masing konsep.
- Guru menyiapkan kuis sebanyak tiga jenis sesuai materi yang akan dipelajari.
- Bagilah kelompok siswa dengan beranggotakan masing-masing kelompok 4-6 orang.
- Setiap kelompok memahami materi yang menjadi pegangannya.
- Kemudian pada setiap kelompok yang ahli mengenai konsep ke-1 bergabung dengan ahli konsep ke-1, dan ahli konsep ke-2 bergabung dengan ahli konsep ke-2 begitu juga konsep ke-3, ke-4 dan seterusnya.
- Setelah selesai mendalami materi melalui diskusi kelompok ahli, siswa kembali ke kelompok masing-masing. Lalu. hasil diskusi bersama kelompok ahli, dibahas kembali pada kelompok masing-masing.
- Tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya.
- Guru mengukur hasil belajar siswa dengan postest.
Kelebihan Model Pembelajaran Jigsaw
- Meningkatkan motivasi belajar.
- Guru dan siswa dapat berperan aktif dalam pembelajaran.
- Mampu memadukan berbagai pendekatan belajar, seperti pendekatan kelas, kelompok, dan individu.
- Mampu membangun kreativitas siswa.
- Pemerataan pemahaman dicapai dalam waktu yang singkat.
Kekurangan Model Pembelajaran Jigsaw
- Jika guru tidak mengingatkan agar siswa selalu menggunakan keterampilan-keterampilan kooperatif dalam kelompok masing-masing, dikhawatirkan kelompok akan macet dalam pelaksanaan diskusi.
- Jika ada jumlah anggota kelompoknya kurang maka akan menimbulkan masalah.
- Bila penataan ruang belum terkondisi dengan baik, maka akan membutuhkan waktu yang lama karena perlu menata tempat duduk secara berkelompok dan akan menimbulkan kegaduhan.