8 Negara dengan Curah Hujan Rendah dan Penyebabnya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Curah hujan atau disebut juga presipitasi adalah jumlah air hujan yang jatuh ke permukaan tanah di wilayah tertentu dan dalam satuan waktu tertentu.

Jumlah curah hujan sendiri merupakan volume air yang terkumpul pada permukaan bidang datar yang diukur dalam suatu periode tertentu, misalnya harian, mingguan, bulanan atau tahunan. Curah hujan diukur dengan satuan tinggi milimeter di atas permukaan bidang datar yang horizontal

Penyebab Curah Hujan Rendah

Curah hujan di setiap negara berbeda-beda, hal ini dipengaruhi berbagai faktor, tentu saja karena tiap negara memiliki letak geografis yang berbeda-beda, namun ada banyak faktor lain yang menyebabkan perbedaan curah hujan di tiap negara bahkan tiap wilayah di dalam satu negara.

Berikut beberapa penyebab adanya perbedaan curah hujan di daerah satu dengan yang lain:

  • Jarak Wilayah Jauh dari Sumber Air

Jarak sebuah wilayah atau kota letaknya jauh dari seumber penguapan atau sumber air seperti danau atau laut dapat menjadikan wilayah tersebut memiliki curah hujan rendah. Sebaliknya jika sebuah wilayah dekat dengan sumber air, penguapan yang membentuk awan hujan dapat lebih mudah terjadi.

  • Perbedaan Suhu

Adanya perbedaan suhu di daratan dan suhu di perairan juga mengakibatkan adanya perbedaan curah hujan. Suhu daratan jika lebih tinggi dibandingkan perairan akan membuat awan hujan lebih banyak di daerah perairan, sehingga hujan lebih banyak di perairan. Sebaliknya jika suhu daratan lebih rendah, maka hujan akan lebih banyak terjadi di daratan.

  • Arah Angin

Arah angin dan kondisi angin juga berpengaruh terhadap tinggi atau rendahnya curah hujan di suatu daerah. Jika sebuah daerah cenderung berangin maka hujan hanya sedikit terjadi di wilayah tersebut, karena awan hujan terbawa angin melintasi wilayah atau gagal membuat hujan.

  • Ketinggian Dataran

Letak ketinggian sebuah dataran menjadi salah satu faktor yang juga menentukan curah hujan di daerah tersebut. Jika letak dataran semaki tinggi maka curah hujan semakin rendah, karena suhu di dataran tersebut rendah.

  • Letak Geografis

Negara yang terletak di wilayah garis khatulistiwa dan merupakan wilayah kepulauan membuat curah hujan yang terjadi lebih tinggi dibandingkan negara dengan dataran luas.

  • Pegunungan

Sebuah daerah yang memiliki batasan pegunungan sulit untuk mendapatkan curah hujan yang tinggi, hal ini karena pegunungan menjadi penghalang awan hujan untuk menuju ke wilayah tersebut. Awan hujan akan terus naik dan tidak berhenti sebelum melewati pegunungan, sehingga hujan akan turun di wilayah yang dilewati awan akan mendapat hujan lebih banyak.

Negara dengan Curah Hujan Rendah

Ada beberapa negara di dunia yang memiliki curah hujan sangat rendah, berikut negara-negara tersebut:

  • Chili

Negara Chili khususnya di kota yang bernama Arica, adalah wilayah dengan curah hujan sangat rendah. Hal ini karena lokasi kta Arica berada di tengah gurun Atacamay, awan hujan tidak pernah sampai ke Arica karena terhalang pegunungan Andes.

Curah hujan di Chile khususnya di kota Arica hanya 0,03 inci, bahkan dikatakan ada beberapa wilayah di Chili yang belum pernah mendapat hjan selama 500 tahun.

  • Aljazair

Aljazair atau Algeria, adalah negara yang letaknya di pesisir Laut Tengah dan merupakan salah satu negara di Afrika Utara. Negara ini termasuk negara dengan curah hujan sangat rendah di bumi.

Kota Aoulef merupakan kota di Algeria yang memiliki iklim padang pasir dan suhu sangat tinggi, musim panas di sana lebih panjang dibandingkan musim hujannya.

Suhu di kota Aoulef bisa mencapai 50 derajat celsius di siang hari. Curah hujan per tahun di kota Aoulef 12,19 milimeter.

  • Bahrain

Negara Bahrain adalah negara Arab yang letaknya berada di dalam kelompok kepulauan di antara semenanjung Qatar dan timur laut pesisir Arab Saudi.

Negara ini memiliki suhu tinggi sepanjang tahun, curah hujan per tahunnya hanya 83 milimeter. Wilayah Bahrain sebagian besar adalah padang pasir.

  • Uni Emirat Arab

Uni Emirat Arab adalah negara di wilayah Asia Barat, letaknya di sebelah timur Jazirah Arab, berbatasan dengan negara Oman dan Arab Saudi, sedangkan batas lautnya dengan Teluk Persia yang membatasi dengan negara Qatar dan Iran.

Curah hujan per tahun di Uni Emirat Arab 78 milimeter, negara ini sering mengalami badai debu di bulan Juni dan Agustus.

  • Sudan

Sudan adalah negara Republik yang letaknya di Timur Laut benua Afrika, salah satu negara di Afrika ini memiliki curah hujan rendah sehingga kekeringan menjadi masalah utama negara. Curah hujan per tahunnya hanya 2,45 milimeter. Letaknya yang dekat dengan gurun Nubian menjadikan iklim di Sudan sangat kering dan panas.

  • Peru

Peru adalah negara di Amerika Selatan yang terletak di wilayah bagian barat, Peru berbatasan langsung di wilayah utara dengan Ekuador dan Kolombia dan di bagian selatan dengan negara Chili serta di bagian barat berbatasan dengan Samudra Pasifik.

Kota Ica, sebuah kota di Peru tepatnya di selatan kota Lima memiliki xcurah hujan yang sangat rendah, yaitu 2,29 milimeter per tahun. Kota ini udaranya sangat kering karena letaknya dekat dengan gurun Atacama.

  • Mesir

Beberapa wilayah di negara Mesir memiliki curah hujan yang rendah, seperti Luxor dan Aswan. Kota Luxor terletak di tepi timur dan barat sungai Nil, Luxor berada di wilayah utara Mesir, Luxor yang juga ibu kota Mesir Kuno di tahun 2052 SM ini memiliki curah hujan 0,862 milimeter per tahunnya.

Sedangkan kota Aswan terletak di bagian Tenggara Mesir, di kota Aswan suhunya kadang-kadang dingin sekitar 10 derajat celsius, namun ketika musim panas bisa mencapai 42 derajat celsius.

Musim panas di kota Aswan sangat panjang dan udaranya kering. Curah hujan per tahun di Aswan hanya 0,861, angin di kota Luxor maupun Aswan cukup kencang dan sering terjadai badai debu berhari-hari.

  • Dry Valleys, Antartika

Jika mendengar Antartika, kita mungkin membayangkan lapisan es serta badai salju, namun ternyata ada juga wilayah di Antartika yang tidak memiliki sedikit pun lapisan es. Dry Valleys, seperti namanya adalah daerah yang sangat kering di Antartika.

Dry Valley memiliki curah hujan 0 (nol) milimeter per tahunnya, sudah lebih dari 2 juta tahun wilayah ini tidak tersentuh air hujan.

Hal yang menyebabkan kondisi kering di Dry Valley yaitu kecepatan anginnya yang sangat kencang mencapai 200 mph, angin memanas suhunya saat turun lalu dengan cepat membuat penguapan, penguapan di wilayah ini sangat tinggi sehingga uap air, es dan salju tidak ada di sana.

fbWhatsappTwitterLinkedIn