Jumlah penduduk lansia kini semakin meningkat, tidak hanya di Indonesia, tapi juga di dunia. Menurut Survei Sensus Nasional (Susenas) BPS per Maret 2022, penduduk lansia di Indonesia saja mencapai persentase hampir 11%.
Jumlah lansia yang kini terus bertambah dipengaruhi oleh peningkatan kualitas layanan kesehatan. Dengan layanan kesehatan yang semakin maju dan lengkap, hal ini adalah faktor yang bisa meningkatkan angka harapan hidup, khususnya pada orang-orang dengan usia 50 tahun ke atas yang biasanya lebih rentan terhadap penyakit.
Di Asia Tenggara sendiri, berdasarkan data WHO (World Health Organization/Badan Kesehatan Dunia), jumlah populasi lansia adalah 8% dari seluruh populasi lansia di dunia (setara dengan kurang lebih 142 juta jiwa). Namun untuk negara-negara mana saja yang memiliki penduduk lansia terbanyak, negara di Asia dan Eropa adalah jawabannya.
Orang-orang yang usianya 60 atau 65 tahun ke atas berada lebih banyak di kedua benua tersebut. Persentase banyaknya lansia bukan menunjukkan besar jumlah penduduk lansia, melainkan lebih kepada hasil membandingkan jumlah penduduk lanjut usia dengan jumlah penduduk usia lain.
Berikut ini adalah kelima negara dengan penduduk lansia terbanyak yang rata-rata ada di Asia maupun Eropa.
Persentase penduduk lansia yang tinggi yakni 28,2% yang artinya hampir mencapai 30%. Persentase tersebut setara dengan sekitar 36 juta jiwa lansia di Negeri Sakura ini yang berpotensi akan terus bertambah banyak.
Kemungkinan bahwa jumlah penduduk lansia terus meningkat di Jepang merupakan pengaruh dari para pemuda-pemudinya yang zaman sekarang enggan memiliki anak. Kini tidak sedikit orang yang enggan untuk menikah dan memilih untuk tetap melajang, salah satunya adalah para pemuda usia 20-an di Jepang.
Dengan persentase sebesar 22,8% atau hampir mencapai 23% menjadikan negara beribu kota Roma ini sebagai negara dengan persentase populasi lansia tertinggi dibandingkan seluruh negara di Eropa.
Berbeda kasus dari apa yang kini sedang terjadi di Jepang seperti halnya resesi seks, keengganan menikah, ketidakinginan punya anak dan berbagai kekhawatiran lainnya, Italia memiliki penduduk yang panjang umur. Jumlah lansia yang terus meningkat ini sudah terjadi bahkan sejak tahun 1970-an.
Bukan suatu rahasia bahwa penduduk Italia rata-rata memiliki umur panjang yang bahkan bisa sampai 80 tahun lebih. Bahkan sebuah penelitian berhasil menunjukkan bahwa terdapat 29 orang yang usianya mencapai 91 dan 101 tahun di Italia Selatan.
Finlandia yang disebut sebagai salah satu negara paling bahagia berdasarkan indeks kebahagiaan dunia PBB juga diketahui merupakan negara dengan penduduk lansia terbanyak. Penduduk lansia di negara ini berpersentase hampir 22% atau sekitar 1,21 juta jiwa.
Tidak heran bila jumlah lansia di negara beribu kota di Helsinki ini tergolong besar. Kebahagiaan termasuk kunci utama untuk hidup tenang dan sehat, maka jelas Finlandia memiliki seluruh faktor pendukung kebahagiaan bagi setiap penduduknya.
Namun diketahui bahwa persentase penduduk lansia akan terus bertambah karena Finlandia juga turut mengalami penurunan tingkat kelahiran. Selain itu, negara dengan julukan Negara 1000 Danau ini pun mengalami kasus pertama peningkatan usia ibu melahirkan.
Portugal termasuk dalam daftar negara dengan penduduk lansia terbanyak karena persentase populasi lansianya mencapai 21,8% atau setara dengan 2,24 juta jiwa. Negara yang beribu kota di Lisboa/Lisbon ini dipengaruhi salah satunya oleh penurunan angka kelahiran.
Sebagai sebuah negara maju, Portugal menunjukkan adanya kestabilan dan kemakmuran dari segi ekonomi. Kondisi sosial dan politik pun cenderung baik; namun, justru ini menjadi faktor yang memicu penurunan angka kelahiran di banyak negara maju.
Persentase mencapai hampir 22% yang setara dengan jumlah 2,33 juta jiwa. Negara beribu kota di Athena ini memiliki jumlah populasi lansia yang besar karena penduduknya sendiri memang menjaga hidup tetap sehat.
Orang-orang Yunani terbiasa menjaga kesehatan dengan rajin tidur siang, mengonsumsi teh serta kopi herbal, dan memiliki waktu istirahat yang cukup (tidak bekerja sepanjang hari). Hal-hal ini menjadi faktor yang meningkatkan angka harapan hidup di Yunani.
Selain dari angka harapan hidup yang meningkat sebagai kabar baik, kabar buruknya adalah tingkat kelahiran di Yunani pun turut mengalami penurunan sehingga berkontribusi pada peningkatan jumlah lansia di sana. Penurunan populasi ini sudah terjadi dari sejak 2010-2018 pada waktu krisis keuangan terjadi di Yunani.
Namun walaupun perekonomian negara telah bebas dari krisis, angka perkawinan dan kelahiran masih terus menunjukkan penurunan. Dengan begitu, jumlah lansia meningkat namun jumlah populasi secara menyeluruh mengalami penyusutan.