10 Negara dengan Tingkat Bunuh Diri Tertinggi

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Bunuh diri merupakan upaya mengakhiri hidup dengan jalan pintas. Akhir-akhir banyak sekali kasus bunuh diri yang terjadi di Indonesia. Penyebabnya beragam, mulai dari himpitan ekonomi, permasalahan hidup yang tidak kunjung selesai hingga masalah percintaan.

Namun, saat ini kasus bunuh diri yang banyak terjadi menyerang kalangan mahasiswa. Padahal, bunuh diri merupakan sesuatu yang dilarang agama dan bukan solusi untuk mengatasi setiap permasalahan. Berdasarkan data dari Prevention International Association for Suicide Prevention, dilaporkan bahwa setiap tahunnya setidaknya ada sekitar 703.000 orang yang meninggal dunia dikarenakan bunuh diri.

Di mana sekitar 77℅ kasus bunuh diri terjadi di negara-negara yang memiliki penghasilan yang rendah hingga menengah. Meskipun begitu, tidak membuat negara-negara berpenghasilan tinggi selamat dari kasus bunuh diri.

Potensi bunuh diri di setiap negara selalu ada. Terlebih bagi negara-negara yang memiliki penghasilan rendah. Mereka akan lebih berpeluang untuk melakukan bunuh diri. Hal ini dikarenakan tingginya angka bunuh diri selaras dengan kesejahteraan.

Berikut negara yang memiliki angka bunuh diri tertinggi berdasarkan informasi dari WHO.

1. Lesotho

Leshoto merupakan negara yang memiliki angka bunuh diri tertinggi. Lesotho berada di bagian selatan dari Benua Afrika. Di mana per 100.000 orang, setidaknya ada sekitar 72,4 yang melakukan bunuh diri. Penyebab tingginya bunuh diri di negara ini bermacam-macam.

Mulai dari tingkat kemiskinan, pengangguran, terbatasnya layanan kesehatan dan masih banyak lagi. Semua itu berhubungan dengan kesejahteraan sosial. Di mana sebagian dari jumlah populasi di negara ini berada di garis kemiskinan.

Tidak hanya menjadi negara dengan kasus bunuh diri tertinggi, tingkat HIV/AIDS di negara ini pun tergolong tinggi. Bahkan HIV/AIDS menjadi penyebab terjadinya kasus bunuh diri. Perasaan merasa dikucilkan dan ketakutan akan sulitnya penyembuhan menjadi pendorong kasus bunuh diri akibat HIV/AIDS.

Berdasarkan data dari WHO pada tahun 2020, setidaknya terdapat sekitar 4,767 atau 14,31 kasus HIV AID dari jumlah kematian di Lesotho. Angka ini membuat Lesotho menempati peringkat kedua sebagai negara dengan kasus HIV AIDS tertinggi. Per 100.000 penduduk terdapat sekitar 254.70 kasus HIV AID di Lesotho. Angka ini menunjukkan kekhawatiran bahwa kasus bunuh diri merupakan masalah yang serius di Lesotho.

2. Guyana

Di peringkat kedua sebagai negara dengan kasus bunuh diri tertinggi ada Guyana. Dari 100.000 orang, setidaknya ada sekitar 40,3 kasus yang melakukan bunuh diri. Tingginya kasus bunuh diri di negara ini membuat banyak ahli yang mulai mengamatinya.

Penyebab terbesar kasus bunuh diri di Guyana dikarenakan penyimpangan perilaku yang dilakukan oleh masyarakatnya. Angka bunuh diri di negara ini sebagian besar dilakukan oleh laki-laki. Untuk mengatasi pengurangan kasus bunuh diri di Guyana, pemerintah menerapkan kebijakan Rencana Pencegahan Bunuh Diri Nasional yang sudah ada sejak tahun 2014.

Targetnya di tahu 2020 lalu, adanya penurunan kasus bunuh diri sekitar 20℅. Fokus penanganan bunuh diri di negara ini adalah adanya peningkatan kesadaran serta pengurangan stigma negatif bunuh diri. Namun, upaya tersebut belum mampu mengurangi kasus bunuh diri di Guyana.

3. Eswathini

Negara selanjutnya yang memiliki kasus bunuh diri tertinggi adalah Eswathini. Negara ini merupakan salah satu negara kecil yang berada di Afrika Selatan. Negara ini memiliki sekitar 1,1 juta jiwa penduduk. Per 100.000 orang, terdapat 29,4 kasus bunuh diri yang terjadi Eswathini.

Tingginya kasus bunuh diri membuat negara kecil ini diberi julukan sebagai Swaziland. Kasus bunuh diri di Eswathini sebagian besar dilakukan oleh laki-laki. Di mana perbandingan kasus bunuh diri antara laki-laki dan perempuan adalah 55 berbanding 4,7.

Tingginya kasus bunuh diri di kalangan laki-laki disebabkan oleh faktor budaya yang membuat stigma bahwa laki-laki dituntut terlihat kuat dan berpikiran logis. Hal inilah yang membuat laki-laki rentan terkena depresi dan berpikiran melakukan bunuh diri.

Bahkan bukan hanya Negara ini saja, Negara besar di Afrika Selatan pun masuk ke dalam peringkat 10 teratas dengan kasus bunuh diri tertinggi. Permasalahan bunuh diri di Eswathini dan Afrika Selatan memang membutuhkan penanganan serius. Sulitnya upaya untuk menghilangkan stigma negatif menjadi penyumbang tingginya kasus bunuh diri.

4. Korea Selatan

Ironisnya negara yang banyak menghasilkan artis fenomenal ini memiliki banyak kasus bunuh diri. Bahkan sejak 10 tahun yang lalu, Korea Selatan sudah dikenal sebagai negara dengan kasus bunuh diri tertinggi. Penyebab kasus bunuh diri di negara Ginseng ini disebabkan karena faktor sosial, keuangan dan kesehatan mental.

Bahkan kasus bunuh diri di Korea Selatan tidak hanya dilakukan oleh masyarakat biasa. Para idol yang banyak digandrungi oleh kaum hawa ini juga terkena kasus bunuh diri. Mereka memilih jalan pintas untuk mengakhiri hidupnya karena tidak dapat menyelesaikan masalah. Biasanya masalah tersebut berkaitan dengan ketenaran.

Kasus bunuh diri di kalangan idol Korea disebabkan karena tuntutan pekerjaan. Mereka dituntut bekerja secara sempurna saat tampil di depan umum. Namun, ketika melakukan kesalahan, mereka akan terkena hujatan yang berlebihan sehingga menekan kondisi psikisnya.

5. Kiribathi

Kiribathi adalah sebuah negara yang berada di kepulauan Pasifik. Kepulauan Pasifik termasuk wilayah penyumbang kasus bunuh diri tertinggi di kawasan Pasifik Barat. Untuk setiap tahunnya, kasus bunuh diri di negara ini mengalami banyak ragamnya. Per 100.000 penduduk, setidaknya terdapat sekitar 28,3 kasus bunuh diri.

Penyebab pendorong terjadinya kasus bunuh diri di Kiribati dikarenakan faktor internal. Mulai dari masalah finansial, sulitnya akses mendapatkan pelayanan kesehatan mental hingga beban sosial. Mirisnya, kasus-kasus bunuh diri ini hampir merata. Tidak hanya menimpa kota-kota besar melainkan juga daerah pemukiman.

Pulau-pulau hingga daerah terpencil memiliki kasus yang sama sehingga membuat angka kasus bunuh diri di Kiribati melambung tinggi. Kasus bunuh diri sebagian besar dilakukan oleh kalangan remaja dan masyarakat etnis terkenal di Fiji. Bentuk bunuh diri yang biasa dilakukan adalah dengan cara memberikan racun dan gantung diri.

6. Micronesia

Micronesia merupakan negara yang berada di Samudera Pasifik. Negara satu ini rupanya memiliki kasus bunuh diri yang tinggi. Tidak hanya itu, gangguan kesehatan mental di negara ini pun tergolong tinggi. Per 100.000 penduduk, setidaknya terdapat 28,2 kasus bunuh diri di Micronesia.

Sama seperti negara lainnya, penyebab terbesar tingginya bunuh diri dikarenakan faktor internal. Mulai dari sulitnya akses fasilitas kesehatan mental, pandangan negatif terhadap gangguan mental hingga masalah ekonomi dan sosial. Semua itu menjadi pendorong kasus bunuh diri di Micronesia.

Kasus bunuh diri ini banyak menimpa kalangan remaja yang berusia 15 hingga 24 tahun. Dengan proporsi laki-laki lebih besar melakukan bunuh diri. Berdasarkan data dari WHO, total kematian akibat bunuh diri sekitar 32 atau 3,30℅ dari jumlah kematian di negara ini.

7. Lithuania

Kasus bunuh diri di Lithuania selalu mengalami kenaikan. Hal inilah yang membuat Lithuania sebagai negara dengan kasus bunuh diri tertinggi di peringkat ke tujuh. Per 100.000 penduduk, setidaknya ada sekitar 26,1 kasus bunuh diri di Lithuania.

Penyebab tingginya kasus bunuh diri di Lithuania bukan hanya disebabkan oleh faktor internal melainkan juga eksternal. Berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah Lithuania untuk mengurangi angka bunuh diri. Seperti meningkatkan kesejahteraan rakyat Lithuania dengan menunjang berbagai fasilitas.

Namun, hal tersebut belum mampu menyingkirkan Lithuania sebagai negara dengan kasus bunuh diri tertinggi. Hal ini dikarenakan berbagai fasilitas yang dibangun pemerintah hanya dapat dirasakan oleh sebagian warga Lithuania saja. Masih banyak warganya yang belum mendapatkan akses layanan kesehatan mental akut.

8. Suriname

Negara selanjutnya yang memilki kasus bunuh diri tertinggi adalah Suriname. Per 100.000 penduduk, setidaknya terdapat sekitar 25,4 kasus bunuh diri di Suriname. Penyebab utama dari tingginya kasus bunuh diri di Suriname dikarenakan masalah internal negara ini. Seperti masalah iklim, sosial, rendahnya kesejahteraan sosial, hingga masalah kesehatan mental.

Keberadaan pandemi kemarin, membuat kasus bunuh diri di Suriname semakin meningkat. Kasus bunuh diri di negara ini bahkan menjadi isu penting ketiga. Sekitar 32℅ dari jumlah tahun hidup dengan disabilitas disebabkan oleh gangguan mental, bunuh diri hingga penyalahgunaan narkoba.

Sementara itu, hanya sekitar 16℅ saja angka dari jumlah seluruh tahun hidup yang disesuaikan dengan disabilitas. Keberadaan pandemi membuat banyak orang kehilangan pekerjaan, trauma, merasa diasingkan dan kurangnya dukungan sekitar. Dengan faktor-faktor tersebut membuat kasus bunuh diri meningkat.

9. Rusia

Di posisi sembilan, terdapat Rusia sebagai negara dengan kasus bunuh diri tertinggi. Kasus bunuh diri di Rusia merupakan kasus sosial yang mengalami kenaikan. Di mana per 100.000 penduduk terdapat sekitar 21,6 kasus bunuh diri.

Pada tahun 2021, per 100.000 penduduk terdapat sekitar 10,7 kasus bunuh diri di Rusia. Penyebab tingginya kasus bunuh diri di negara ini dikarenakan masalah yang cukup rumit. Mulai dari penyalahgunaan minuman keras dan narkoba serta rasa malu karena mengidap gangguan kesehatan mental.

Namun, faktor terbesar pendorong bunuh diri di Rusia adalah penyalahgunaan alkohol. Di mana setengah dari jumlah bunuh diri disebabkan oleh alkohol. Kasus bunuh diri sebagian besar menimpa laki-laki di Rusia.

Bahkan tidak hanya itu, permasalahan politik seperti perang Rusia dan Ukraina yang pernah terjadi menjadi salah satu penyebab tingginya kasus bunuh diri di Rusia. Hal ini dikarenakan ketika terjadinya perang, Rusia mengalami banyak perubahan sosial terutama dalam hal finansial. Hal tersebut membuat jiwa penduduk Rusia terguncang. Mereka memilih untuk mengakhiri hidupnya.

10. Afrika Selatan

Di peringkat ke sepuluh terdapat Afrika Selatan sebagai negara dengan kasus bunuh diri tertinggi. Per 100.000 penduduk, terdapat 23,5 kasus bunuh diri di Afrika Selatan. Seperti diketahui bahwa Afrika Selatan memang mengalami permasalahan yang kompleks.

Seperti masalah kesehatan mental, faktor ekonomi yang cukup serius hingga masalah sosial. Hal itulah yang menjadi penyebab tingginya kasus bunuh diri di Afrika Selatan. Untuk mengatasi tingginya angka kasus bunuh diri, pemerintah Afrika Selatan telah melakukan berbagai upaya.

Contohnya membangun fasilitas layanan kesehatan mental sehingga masalah gangguan mental di Afrika Selatan dapat berkurang. Sebagian besar kasus bunuh diri terjadi di benua Afrika karena negara-negara di benua ini hidup di bawah kesejahteraan dan garis kemiskinan.

Tekanan ekonomi menjadi pemicu tingginya gangguan mental di benua Afrika. Belum lagi ditambah, minumnya akses layanan kesehatan mental sehingga penyakit tersebut tidak segera ditangani. Hal ini berakibat pada tingginya kasus bunuh diri karena ketidakmampuan penanganan gangguan mental sejak dini.

fbWhatsappTwitterLinkedIn