Buah kakao atau lebih dikenal banyak orang sebagai tanaman coklat, buah coklat diambil bijinya untuk dijadikan bubuk kakao. Bubuk kakao banyak digunakan di bidang industri makanan dan juga susu.
Sebut saja coklat Batangan, permen coklat, susu coklat, krim coklat dan masih banyak produk yang menggunakan kakao sebagai bahan baku. Meskipun banyak negara memiliki produk makanan coklat, namun hanya beberapa negara yang menjadi negara penghasil terbesar kakao di dunia.
Hal ini berkaitan dengan iklim dan kondisi tanah suatu wilayah negara, biasanya tanaman kakao hanya tumbuh subur di ketinggian maksimal 600 meter di atas permukaan laut dan wilayah tersebut memiliki curah hujan yang tidak kurang dari 1500 mm setiap tahunnya.
Negara di Afrika barat ini adalah negara penghasil kakao terbesar di dunia, negara Ivory Coast atau kita lebih mengenalnya dengan negara Pantai Gading. Tak hanya menghasilkan biji kakao dalam jumlah yang masif, namun negara Ivory Coast juga memiliki kualitas biji kakao yang berkualitas tinggi, jika dibandingan dengan negara lain.
Iklim tropis negara Pantai Gading menjadikannya keuntungan tersendiri, sehingga menjadikannya sebagai negara penghasil kakao terbesar di dunia yang produksinya menguasai 40% pasar kakao internasional, peningkatan produksi ini terjadi sejak tahun2012.
Negara ini mendapatkan hasil pendapatan terbesar dari ekspor kakao ke banyak negara di seluruh dunia, mengalahkan Ghana, negara tetangga yang juga merupakan negara di Afrika. Negara Pantai Gading menguasai ekspor kakao ke negara-negara Uni Eropa.
Ghana berada di urutan ke dua sebagai negara penghasil kakao terbesar di dunia untuk saat ini, di awal tahun 1980 produksi Ghana masih bisa mengalahkan produksi kakao Pantai Gading, negara tetangganya.
Namun meskipun berada di peringkat ke dua sebagai negara penghasil kakao terebsar di dunia, perekonomian Ghana masih bergantung pada produksi biji kakao. Kebanyakan petani di Ghana bekerja di perkebunan kakao.
Produksi kakao di Ghana berada di wilayah hutan Brong-Ahafo, wilayah hutan bagian tengah dan di Wilayah Volta. Salah satu permasalahan yang juga menjadi perhatian serius pemerintah Ghana adalah hutan yang semakin sempit karena terlalu banyak yang dibuka untuk dijadikan lahan bertani tanaman kakao. Ekspor biji kakao yang dilakukan Ghana kebanyakan untuk menyuplai negara-negara di Eropa.
Satu-satunya negara di luar benua Afrika yang menjadi negara penghasil kakao adalah Indonesia, wilayah perkebunan kakao di Indonesia terletak di pulau Sulawesi, Papua, Jawa Barat dan Sumatra serta Kalimantan Timur.
Sebagai satu-satunya negara di Asia Tenggara yang menjadi penghasil kakao, hal ini menjadikan keuntungan Indonesia sehingga mampu menguasai pasar kakao dunia. Ekspor biji kakao adalah salah satu komoditi penting selain sawit.
Sebagai negara ke tiga penghasil kakao terbesar di dunia, total luas perkebunan kakao Indonesia kurang lebih 1,5 juta hektar. Indonesia mengekspor hasil kakaonya ke berbagai negara, Singapura, Malaysia bahkan importir kakao negara kita yang terbesar adalah Amerika Serikat.
Negara yang juga berada di benua Afrika ini menduduki peringkat ke empat sebagai negara penghasil kakao terbesar di dunia. Nigeria terletak tak jauh dari Pantai Gading, sama halnya dengan negara tetangganya, Nigeria juga memiliki tanaman kakao yang menjadi unggulan produksi pertanian.
Produksi kakao Nigeria sempat mengalami kemerosotan di tahun 2010, sehingga hanya mampu menyumbang keuntungan 0,3% untuk pendapatan negara. Baru di tahun berikutnya produksi kakao Nigeria mulai naik perlahan.
Letak perkebunan kakao di Nigeria awalnya hanya di wilayah Lagos, kemudian perlahan berkembang hingga ke wilayah Agege dan Ota serta ke pulai Ekiti. Perekonomian Nigeria sangat bergantung pada produksi kakao, dan hasil produksinya hamper seluruhnya menjadi komoditi ekspor ke berbagai negara. Hal ini karena Nigeria tidak dapat mengolah kakao menjadi produk yang berbahan coklat.
Satu lagi negara di Afrika yang juga menguasai produksi kakao dunia yaitu Kamerun, lahan pertanian di Kamerun banyak dipakai untuk menanam tanaman kakao. Hal ini menjadikan kakao sebagai produk penting dalam bidang pertanian negara.
Kamerun adalah negara ke tiga penghasil kakao terbesar di benua Afrika, sama halnya dengan negara Afrika yang lain, Kamerun juga menggantungkan perekonomiannya pada ekspor kakao.
Namun sayangnya, budidaya kakao di Kamerun kurang mendapatkan perhatian serius, terutama pada 20 tahun belakangan. Sehingga hal ini berpengaruh pada kualitas dan kuantitas produksi kakao, selain itu semakin generasi muda yang tidak lagi tertarik untuk menjadi petani kakao. kakao yang dihasilkan Kamerun bukan merupakan kakao yang memiliki kualitas terbaik.
Pemerintah Kamerun tak putus asa untuk meningkatkan produksi kakaonya, maka di tahun 2012 pemerintah Kamerun melakukan perhatian serius terhadap perkebunan kakao. Salah satu program pemerintah Kamerun adalah perluasan lahan kakao setiap tahunnya, tujuannya untuk meremajakan tanaman kakao.
Iklim yang terganggu nampaknya tidak mendukung target pemerintah Kamerun untuk meningkatkan produksi kakao-nya, karena hujan terus-menerus yang terjadi di wilayah Kamerun banyak tanaman kakao yang terserang hama dan penyakit. Petani kakao di Kamerun memilih untuk menanam tanaman lain seperti kedelai dan jagung.