Geografi

Termasuk Indonesia, Inilah 7 Negara yang Sering Dilanda Gempa Bumi

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Seperti yang kita tahu, Indonesia tidak baik-baik saja sekarang, rentetan bencana terjadi di mana-mana dan salah satunya ilah gempa bumi yang terjadi banyak baru-baru ini. Melihat ke belakang, gempa bumi bukan lagi menjadi bencana baru bagi Indonesia mengingat Indonesia termasuk ke dalam wilayah Cincin Api Pasifik.

Negara kita ini sebenarnya sangat rawan gempa, tapi Indonesia bukan satu-satunya negara yang dilanda bencana gempa bumi karena di luar sana ada banyak negara yang memiliki kondisi yang sama dengan Indonesia. 

Sekilas Mengenai Gempa Bumi

Gempa bumi merupakan salah satu bencana alam paling kuat yang sanggup untuk menyebabkan kerusakan pada kawasan permukiman yang bahkan bisa memicu bencana lain seperti tsunami dan tanah longsor.

Faktor yang mempengaruhi terjadinya gempa bumi antara lain yaitu terjadinya pergerakan lempeng tektonik, pergerakan magma di gunung berapi, perubahan suhu atau tekanan air, hingga terjadinya angin kencang. Dari seluruh negara yang terkena bencana gempa, terdapat beberapa negara yang dianggap paling rawan gempa bumi di dunia.

Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni antara lain letak geografis yang berada di atas cincin api dan lempeng bumi yang rawan, sehingga bencana gempa bumi menjadi salah satu bencana alam yang paling merusak.

Gempa sangat sulit untuk diprediksi, dikarenakan peristiwa yang menyebabkannya berada jauh di dalam bumi. Pergerakan lempeng tektonik sering kali menjadi penyebab utama terjadinya gempa bumi dan letusan gunung berapi juga sering kali menjadi salah satu pemicu adanya gempa bumi, yang terjadi karena adanya aktivitas vulkanik.

Negara yang Sering Dilanda Gempa Bumi

  • Jepang

Negara yang dilewati oleh Cincin Api Pasifik yang paling rawan adanya aktivitas tektonik dan gempa bumi ialah Jepang. Dengan dilengkapinya lebih dari 1.000 seismometer di sekitar pulau, para peneliti Jepang menunjukkan jika sebagian besar gempa kecil terjadi dan biasanya tidak dapat dirasakan oleh para penduduk.

Kadang sering terjadi gempa bumi yang lebih besar, sehingga dapat menyebabkan kerusakan atau bahkan korban jiwa. Oleh karena itu, negeri ini telah mengembangkan sebuah teknologi yang mampu mendeteksi gempa bumi bahkan terkecil sekalipun serta sudah memiliki sistem nasional yang memberi tahu penduduknya jika gempa bumi akan datang, sehingga mereka sudah siap.

  • Indonesia

Indonesia masuk dalam wilayah yang paling rawan gempa karena dilalui jalur Cincin Api Pasifik yang pernah mengalami gempa bumi lebih besar dari 6.0 magnitudo dan hampir terjadi setiap tahun, sehingga menjadikannya sebagai salah satu negara paling rawan gempa di dunia.

Pada tahun 2018, sembilan gempa bumi yang lebih besar dari 6,0 pernah mengguncang Indonesia dan mengakibatkan banyak ribuan nyawa melayang, sehingga Indonesia menempati peringkat kedua sebagai negara paling rawan gempa di dunia.

Tingginya frekuensi gempa bumi di Indonesia karena lokasinya yang berada di Cincin Api yang kebanyakan gempa bumi di dunia terjadi di Cincin Api. Pergerakan lempengan tektonik di daerah tersebut dan letusan gempa berapi bawah laut memicu adanya banyak gempa bumi yang melanda di Indonesia selama berabad-abad.

  • Cina

Cina mempunyai sejarah panjang gempa bumi dahsyat yang merenggut ribuan nyawa sebab wilayah Cina termasuk daerah yang rawan gempa karena adanya lempeng tektonik aktif yang terus-menerus bergeser dan menindih satu sama lainnya.

Cina juga mempunyai banyak daerah pegunungan yang rentan terhadap tanah longsor dan gangguan geologis lainnya yang dapat memicu terjadinya gempa bumi. Sebagian besar gempa yang terjadi berada di wilayah barat daya negara Cina karena datarannya yang bergunung-gunung.

Suatu keberuntungan bagi China, karena beberapa provinsinya memiliki populasi yang sedikit karena medan yang berat dan iklim ekstrim yang mengakibatkan wilayah ini tidak kondusif untuk memiliki populasi yang tinggi.

Infrastruktur transportasi yang buruk dan topografi terpencil menyebabkan penyelamatan dan pemulihan setelah terjadinya gempa bumi menjadikan tugas itu lebih menantang dan terlambat.

  • Iran

Iran pernah mengalami gempa bumi dahsyat yang menewaskan ribuan orang karena lokasinya berada di sepanjang batas lempeng dan garis patahan, sehingga mudah sekali untuk mengalami frekuensi aktivitas seismik yang tinggi yang menyebabkan medan yang kasar dan bangunan yang tidak stabil.

Iran menjadi sebuah negara di bagian Timur Tengah, yang terletak di kawasan aktivitas seismik yang tinggi dan berada di tempat pertemuan lempeng tektonik Eurasia dan Aram.

Karena lokasi Iran berada di zona tumbukan lempeng yang berbeda, maka gempa bumi di negara itu tidak bisa untuk dihindari terlebih lagi karena zona seismiknya yang meliputi sebagian besar negaranya dengan luas wilayah 1600 km.

  • Turki

Turki sering dilanda gempa atau aktivitas seismik karena lokasinya yang berada di dekat dengan beberapa jalur patahan utama yang juga terjepit di antara Lempeng Eurasia dan Lempeng Afrika serta Arab. Turki berada di atas salah satu tempat paling aktif secara seismik di dunia dengan pergerakan Lempeng Arab yang memicu pembentukan dan penyebaran kerak baru di sepanjang punggung tengah Laut Merah dan Teluk Aden.

Penyebaran kerak baru ini membawa dorongan ke utara ke lempeng Arab yang menyebabkan tekanan dari lempengan tersebut yang telah menghasilkan dua sesar yang dimulai dari titik yang sama. Kemudian berpisah sebagai Sesar Anatolia Utara dan Sesar Anatolia Timur dimana lokasi sepanjang patahan ini akan sangat rentan terhadap munculnya gempa bumi.

  • Peru

Negara Amerika Selatan berada di jantung Cincin Api yang secara teratur mengalami getaran kecil serta gempa bumi sedang dan besar yang dapat menyebabkan kerusakan signifikan pada bangunan dan infrastruktur yang membahayakan nyawa.

Peru berada di antara lempeng Amerika Selatan dan Nazca yang memicu adanya gempa bumi karena sesar. Vulkanisme di dataran tinggi Peru dan terbentuknya Palung Peru–Chili, serta Pegunungan Andes juga menjadi sebuah hasil dari lempeng tektonik akibat adanya pergerakan dari lempengan tersebut.

  • Amerika Serikat

Salah satu faktor utama yang menyebabkan Amerika Serikat menjadi daerah yang rawan gempa adalah karena posisinya yang berada di sepanjang jalur patahan utama, termasuk Sesar San Andreas dan Sesar New Madrid.

Garis patahan yang aktif ini melewati sebagian besar bagian barat yang menempatkan jutaan orang dalam bahaya. Bagian pantai barat Amerika Serikat juga berada dalam Cincin Api Pasifik dimana lempeng tektonik juga sangat aktif di wilayah tersebut.

Batas yang dinamis antara lempeng Pasifik dan Amerika Utara bertanggung jawab untuk terjadinya gempa bumi di negara itu, terutama di Alaska dan California. Sesar San Andreas mempunyai jarak yang jauh dan akan membuat negara Amerika sangat rawan terhadap bencana.