Vulkanisme: Gejala – Proses dan Dampaknya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Di dalam litosfer, magma menempati suatu kantong yang dinamakan dapur magma (Batholit). Kedalaman dan besar dapur magma itu sangat bervariasi.

Pengertian Vulkanisme

Vulkanisme adalah semua peristiwa yang terjadi keluarnya magma (lelehan panas bebatuan) dari litosfer (lapisan dibawah permukaan bumi) ke permukaan bumi. Yang disebut terusan kepundan atau diatrema.

Ada dapur magma yang letaknya sangat dalam dan ada pula yang dekat dengan permukaan bumi.

Kedalaman dari dapur magma juga merupakan salah satu faktor kuatnya letusan dari gunung berapi tersebut.

Pada umumnya semakin dalam dari dapur magma tersebut maka semakin besar pula letusan yang bisa terjadi.

Vulkanisme juga merupakan salah satu jenis tenaga endogen, karena vulkanisme bisa membuat perubahan pada relief permukaan bumi akibat dari tenaga dalam bumi.

Kita bisa mengambil semua kesimpulan bahwa vulkanisme adalah aktivitas magma yang keluar mencapai ke permukaan pada bumi.

Gejala Vulkanisme

Gejala-gejala Awal (Pra Vulkanisme)

  • Sering terdengar suara gemuruh yang ditimbulkan oleh naiknya magma.
  • Asap semakin tebal akibat panas magma.
  • Suhu naik di sekitar kawah.
  • Sumber air banyak yang kering.
  • Tanaman banyak yang layu atau kering.
  • Hewan-hewan menuruni gunung karena adanya perubahan pada suhu tanah.

Gejala-Gejala Pasca (Post Vulkanis)

  • Ekshalasi
    Yaitu keluarnya sumber-sumber gas yang terdiri atas sumber gas belerang (H2S) disebut solfatar, sumber gas gas asam arang (CO2) disebut mofet, dan sumber uap air (H2O) disebut fumarol.
  • Mata air makdani
    Yaitu sumber air panas yang mengandung mineral-mineral tertentu seperti belerang atau sulfur. Contohnya di Baturaden Jawa Tengah, Gunung Rajabasa Lampung Selatan, serta Ciater dan Maribaya di Jawa Barat.
  • Geiser
    Yaitu sumber air panas yang memancar secara periodik karena adanya tekanan gas magma yang mendorong air di atasnya. Contohnya geiser yang terdapat di Taman Nasional Yellowstone Amerika Serikat.

Jenis-jenis Vulkanisme

  • Vulkanisme Pada Zona Divergen

Yang pertama vulkanisme pada zona divergen, yaitu adalah vulkanisme yang berupa keluarnya magma yang bersuhu sangat tinggi dan meleleh serta tanpa letusan yang sangat dahsyat.

  • Vulkanisme Pada Zona Konvergen

Yang kedua adalah vulkanisme pada zona konvergen, merupakan vulkanisme yang berupa letusan yang dahsyat yang mengeluarkan magma padat, gas, dan magma cair kental.

  • Vulkanisme Pada Zona Tengah

Yang terakhir vulkansime pada zona tengah, merupakan vulkanisme yang berupa melelehnya magma tanpa letusan yang dahsyat.

Proses terjadinya Vulkanisme

Vulkanisme menujuk kepada proses dimana material padat, cair, ataupun gas yang mulanya berada di material bumi menuju ke kerak atau permukaan bumi

Material yang berada pada mantel tersebut bersifat sangat kental atau semi-padat karena terdapat tekanan yang tinggi pada lokasi tersebut.

Namun, jika tekanan tersebut hilang, maka material akan berubah menjadi cair dan naik menuju permukaan bumi melewati kerak bumi.

Saat naik, material dapat tertahan di kerak bumi atau langsung keluar di permukaan bumi.

Seiring dengan waktu, material tersebut akan mengalami kristalisasi, pendinginan, dan pemadatan.

Material cair ini dikenal sebagai magma ketika berada dibawah permukaan bumi dan lava ketika berada di atas permukaan bumi.

Terdapat dua istilah bagi lava, yaitu intrusive dan ekstrusif, lava intrusive adalah lava yang tertahan pada kerak bumi sedangkan ekstrusif adalah lava yang keluar di permukaan bumi.

Bentang alam yang dibentuk oleh kedua lava ini disebut bentang alam vulkanik dan nantinya dapat tersingkap di permukaan bumi karena adanya erosi dan pelapukan.

Batu yang tercipta dari pendinginan lava dikenal sebagai batuan beku. Aktivitas vulkanisme memegang peran yang sangat penting bagi keberlanjutan daur batuan.

Tanpa adanya vulkanisme, tidak mungkin batu akan meleleh dan di daur ulang dalam mantel bumi.

Hasil Dari Vulkanisme

1. Benda cair

Terdiri dari:

  • Lava
    Yaitu magma yang berada di kawah (lubang kepundan) dan akan meleleh di lereng gunung apabila terjadi erupsi (letusan) gunung;
  • Lahar panas
    Yaitu lelehan lumpur panas terjadi dari lava bercampur air yang berasal dari lubang kepundan (kawah yang terisi air sebagai danau kepundan);
  • Lahar dingin
    Yaitu aliran lumpur yang terjadi dari eflata di lereng gunung yang dihanyutkan oleh aliran hujan.

2. Benda padat (eflata atau piroklastika)

Menurut ukuran butirannya, eflata dibagi menjadi:

  • Bom vulkanik
    Yaitu batu-batu sebesar kepal tangan manusia yang keluar dari gunung api saat terjadi letusan
  • Kerikil vulkanik
    Yaitu batu kerikil yang keluar saat terjadi letusan
  • Lapili
    Yaitu batu-batu sebesar biji kacang hijau yang keluar saat terjadi letusan
  • Pasir vulkanik
    Yaitu batu-batu kecil sebesar pasir yang dikeluarkan dari lubang kepundan gunung
  • Lapil sebesar pasir
    Yang dikeluarkan dari lubang kepundan gunung.

Menurut bahan asalnya, eflata dibagi dua, yaitu:

  • Eflata alogen
    Yaitu eflata yang bahannya berasal dari batuan litosfer pada dinding diatrema (saluran kawah) yang terbawa keluar permukaan bumi pada waktu terjadi letusan
  • Eflata otogen,
    Yaitu eflata yang bahannya terjadi dari lava yang terlempar pada waktu letusan dan langsung membeku.

3. Benda Gas

Terdiri dari:

  • Gas asam arang (CO2),
  • Gas belerang (H2S),
  • Zat lemas (N2),
  • Uap air (H2O).

Dampak Vulkanisme

Dampak Positif Vulkanisme

  • Menambah kesuburan tanah
  • Menambah jumlah material bangunan yang ada dipermukaan bumi Sebagai pembangkit listrik
  • Menyediakan sumber air mineral Sumber air panas yang mengandung belerang
  • Menambah keindahan.

Dampak Negatif Vulkanisme

  • Menimbulkan kerusakan alam
  • Menimbulkan gempa
  • Menimbulkan awan panas dan material lainnya sehingga menyebabkan kematian
  • Menimbulkan kerusakan bangunan.
fbWhatsappTwitterLinkedIn