Masih membahas mengenai novel, kali ini yang akan kita bahas mengenai novel sejarah, dari pengertian, ciri ciri struktur, sinopsis, sampai ke contoh dari novel sejarah.
Secara umum novel sejarah merupakan cerita imajinasi yang ditulis dengan tokoh atau latar sejarah yang benar-benar terjadi.
Novel sejarah ini dapat dikategorikan sebagai novel ulang. atau novel ulang terdiri dari tiga jenis yaitu novel pribadi (penulisnya terlibat secara langsung di dalam cerita),
Novel factual (kejadian secara factual) dan novel imajinatif (cerita yang dibuat dari khayalan).
Berikut adalah beberapa dari ciri ciri novel sejarah, sebagai berikut:
Berikut adalah beberapa struktur dari novel sejarah, sebagai berikut:
Berikut adalah contoh novel sejarah:
Tetralogi Buru
Membicarakan novel sejarah Indonesia mau tidak mau harus menyebutkan nama Pramoedya Ananta Toer. Karya-karya Pramoedya banyak bermuatan sejarah dengan riset yang cukup detail dan penggambaran yang komprehensif.
Tak heran jika Pram digadang sebagai penulis novel Sejarah terbaik yang pernah dimiliki Indonesia.
Karya Pram yang paling dikenal adalah Tetralogi Buru alias novel-novel yang ditulis selama pengasingannya di Pulau Buru seperti Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah, dan Rumah Kaca.
Bumi Manusia (yang baru saja difilmkan) bercerita tentang sosok Minke, seorang lelaki muda berdarah priayi yang berusaha untuk keluar dari segala kekangan kepriayian dan ke-Jawa-an yang dimilikinya.
Moemi
Novel karya Marion Bloem ini menarik untuk dibaca karena memberikan gambaran tentang sejarah Indonesia secara kronologis dari perspektif seorang tokoh berketurunan Indonesia-Belanda.
Cerita novel ini melibatkan tiga generasi keluarga yang masing-masing memiliki pandangan sendiri terhadap peristiwa-peristiwa yang dialami.
Berbagai peristiwa yang meliputi masa perjuangan kemerdekaan Indonesia, Tragedi 1965, Kerusuhan 1998, dan Bom Bali.
Novel ini menarik karena memberikan perspektif lain soal berbagai peristiwa di Indonesia dari kacamata orang Belanda.
Jugun Ianfu
Novel karya Enang Rokajat Asura ini mengisahkan Lasmirah, seorang anak perempuan berusia sebelas tahun yang dipaksa menjadi seorang budak seks bagi para tentara Jepang.
Para gadis yang menjadi korban seringkali berasal dari daerah pelosok di tanah Jawa.
Lasmirah tergoda karena dirinya semula dijanjikan akan menjadi seorang penyanyi terkenal di Telawang, Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Selama di asrama, ia ditempatkan bersama perempuan dari Jawa lainnya dan dipaksa mengubah namanya menjadi Miyako.
Berbagai kisah getir ini menjadi catatan kelam dalam perjalanan sejarah republik ini.