Teks Cerita Sejarah: Pengertian – Ciri dan Strukturnya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Pada pembahasan kali ini kita akan membahas mengenai Teks Cerita Sejarah, berikut pembahasannya.

Pengertian Teks Cerita Sejarah

Salah satu jenis teks yang sering kita jumpai adalah teks cerita sejarah. Teks cerita sejarah merupakan teks yang di dalamya termuat sebuah peristiwa masa lalu dan memiliki nilai sejarah. Teks cerita sejarah dapat ditulis oleh siapapun. Teks sejarah ini memuat catatan peristiwa sejarah yang benar-bernar terjadi tetapi disampaikan menggunakan bahasa sastra.

Untuk memahami teks cerita sejarah, kita perlu memahami terlebih dahulu mengenai pengertian dari sejarah. Salah satu pengertian sejarah menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia merupakan kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau.

Dengan demikian, kita dapat memahami teks cerita sejarah sebagai teks yang memuat peristiwa-peristiwa sejarah.

Ciri-ciri Teks Cerita Sejarah

Adapun ciri-ciri sebuah teks termasuk ke dalam teks sejarah adalah sebagai berikut.

  • Struktur teks cerita sejarah adalah orientasi, urutan peristiwa, dan reorientasi.
  • Cerita disajikan secara kronologis.
  • Bentuk teks adalah cerita ulang (recount)
  • Isi teks merupakan sebuah fakta.
  • Sering menggunakan konjungsi temporal yang menyatakan adanya hubungan waktu antara satu kalimat dengan kalimat lainnya.

Struktur Teks Cerita Sejarah

Struktur teks sejarah terdiri atas orientasi, urutan peristiwa, dan reorientasi.

  • Orientasi adalah tahap pengenalan cerita. Orientasi merupakan tahapan yang mengantarkan pembaca mengetahui peristiwa yang akan diceritakan. Dengan demikian, dapat kita pahami bahwa tahap orientasi adalah tahap pengenalan peristiwa.
  • Urutan Peristiwa adalah tahap yang memuat urutan peristiwa sejarah, yang mana pada bagian ini berisi inti dari teks. Pada tahap ini diceritakan rangkaian kejadian secara runtut dan secara rinci agar pembaca memahami peristiwa sejarah yang diceritakan.
  • Reorientasi adalah tahapan terakhir, yaitu berisi penyelesaian. Pada bagian ini ditekankan betapa pentingnya peristiwa sejarah yang diceritakan. Biasanya pada bagian ini juga berisi komentar penulis mengenai peristiwa yang diceritakannya. Akan tetapi, bagian ini dapat ditambahkan juga dapat pula tidak ditambahkan.

Kaidah Kebahasaan Teks Cerita Sejarah

Berikut ini beberapa kaidah kebahasaan teks cerita sejarah:

  • Penggunaan pronomina (kata ganti)
    • Pronomina persona pertama tunggal, misalnya: sayaaku, daku
    • Pronomina persona pertama jamak, misalnya: kami dan kita
    • Pronomina persona kedua tunggal, misalnya: engkaukamuAndadikaukau– dan –mu
    • Pronomina persona kedua jamak, misalnya: kalian 
    • Pronomina persona ketiga, misalnya: iadia atau –nya, dan beliau.
    • Pronomina persona ketiga jamak, misalnya: mereka
  • Penggunaan konjungsi temporal dan konjungsi pengurutan
    • Konjungsi temporal merupakan konjungsi yang menyatakan hubungan waktu dari peristiwa yang sedang terjadi. Conroh dari konjungsi temporal antara lain: saat, sejak, ketika, sebelum, dan setelah.
    • Konjungsi pengurutan merupakan konjungsi koordinatif yang menghubungkan klausa dengan klausa dalam urutan peristiwa secara kronologis (menurut urutan waktu). Contoh dari konjungsi pengurutan antara lain: pertama, kedua, mula-mula, kemudian, selanjutnya, setelah itu, lalu.
  • Penggunaan frasa adverbial
    • Adverbia menurut KBBI merupakan kata yang memberikan keterangan pada verba, adjektiva, nomina predikatif, atau kalimat, misalnya sangat, lebih, tidak. Sementara frasa adverbial adalah modifikasi dari kata sifat, atau frasa yang dibentuk dengan keterangan kata sifat. Misalnya: sangat cantik, sangat cepat, dan sebagainya.
  • Penggunaan kata kerja (verba) material atau verba yang menunjukan tindakan
    • Verba material merupakan kata kerja berimbuhanyang menunjukkan tindakan fisik yang dilakukan oleh seseorang dan dapat dilihat oleh pastisipan. Misalnya: memakan, memukul, dan sebagainya.
  • Penggunaan kalimat majemuk
    • kalimat majemuk adalah kalimat yang terjadi dari dua klausa atau lebih yang dipadukan menjadi satu.

Fungsi Teks Cerita Sejarah

Berikut ini fungsi yang dimiliki teks cerita sejarah:

  • Fungsi edukatif, teks cerita sejarah dapat dijadikan bahan pembelajaran kehidupan.
  • Fungsi rekreatif, teks cerita sejarah dapat bersifat menghibur dan memberikan rasa gembira bagi pembacanya.
  • Fungsi instruktif, teks cerita sejarah dapat digunakan sebagai alat bantu pembelajaran.
  • Fungsi inspiratif, teks cerita sejarah dapat menjadi inspirasi bagi pembacanya.

Jenis Teks Cerita Sejarah

Cerita sejarah terbagi menjadi dua jenis, yaitu cerita sejarah fiksi, dan cerita sejarah non fiksi.

  • Cerita Sejarah Fiksi : adalah cerita sejarah yang sifat atau karakter serta alur ceritanya merupakan karangan dari penulis, tapi latar kisahnya terinspirasi dari peristiwa nyata yang pernah terjadi. Pada umumnya, teks cerita sejarah fiksi merupakan populerisasi dari peristiwa sejarah yang dijadikan dalam bentuk novel, cerpen, dan legenda. Cerita yang disajikan pada cerita sejarah fiksi merupakan pengembangan dari sebuah peristiwa sejarah yang benar-benar terjadi.
    • Novel : berdasarkan KBBI novel adalah karangan prosa yang panjang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pada novel ini, penulis terinspirasi dari peristiwa sejarah yang kemudian dikembangkan dengan alur dan karakter yang dibuatnya sendiri.
    • Cerpen : berdasarkan KBBI cerpen adalah kisahan pendek (kurang dari 10.000 kata) yang memberikan kesan tunggal yang dominan dan memusatkan diri pada satu tokoh dalam satu situasi (pada suatu ketika). Seperti halnya novel, cerpen terinspirasi dari peristiwa sejarah yang kemudian diangkat menjadi sebuah cerpen.
    • Legenda : berdasarkan KBBI legenda adalah cerita rakyat pada zaman dahulu yang ada hubungannya dengan peristiwa sejarah
  • Cerita Sejarah non fiksi : dalam teks yang termasuk jenis ini, teks tersebut ditulis berdasarkan peristiwa sejarah tanpa terjadi perubahan sedikit pun. Yang termasuk cerita sejarah non fiksi antara lain:
    • Biografi, menurut KBBI, biografi adalah riwayat hidup (seseorang) yang ditulis oleh orang lain.
    • Autobiografi, menurut KBBI, autobiografi adalah riwayat hidup pribadi yang ditulis sendiri.
    • Cerita perjalanan, merupakan cerita yang isinya menceritakan suatu perjalanan yang pernah dilakukan oleh si penulis.
    • Cerita sejarah, merupakan cerita yang isinya merupakan suatu fakta atas peristiwa di masa lalu yang memiliki nilai sejarah.

Cara Menulis Teks Cerita Sejarah

Untuk membuat teks cerita sejarah, ada beberapa langkah atau cara yang bisa dilakukan agar kita dapat membuatnya dengan baik. Berikut ini langkah-langkah dalam membuat teks cerita sejarah.

  • Tentukan tema terlebih dahulu. Tema dapat diberupa asal-usul sesuatu, peristiwa besar, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan peristiwa sejarah.
  • Buatlah kerangka cerita. Kerangka cerita dapat dibuat berdasarkan struktur dari teks cerita sejarah, yaitu orientasi, urutan peristiwa, dan reorientasi.
  • Lakukan pengumpulan data dan informasi mengenai tema yang dipilih. Data dan informasi ini tentunya berasal dari sumber yang valid.
  • Kembangkan cerita dari kerangka yang telah dibuat sebelumnya.
  • Perhatikan kaidah kebahasaan teks cerita sejarah.
  • Baca kembali cerita yang telah ditulis dan jika ditemukan kesalahan penulisan lakukan perbaikan penulisan.

Contoh Teks Cerita Sejarah

Asal Usul Runtuhnya Kerajaan Majapahit

  • Orientasi
    Kerajaan Majapahit merupakan kerajaan Hindu-Buddha terakhir yang menguasai nusantara. Kekuasaan Majapahit mencapai puncaknya pada era pemerintahan Hayam Wuruk. Setelah Hayam Wuruk wafat pada tahun 1389, Kerajaan Majapahit mengalami kemunduran dan berakhir runtuh pada 1478 Masehi. Kemunduran ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu faktor internal atau faktor dari dalam kerajaan, dan faktor eksternal atau dari laur kerjaan.
  • Urutan Peristiwa
    Faktor internal runtuhnya Kerajaan Majapahit adalah selain tidak adanya penerus yang cakap dan handal setelah Hayam Wuruk, terjadi perang saudara yang berakhir menjadi Perang Paregreg. Setelah Hayam Wuruk wafat, terjadi perang saudara antara Wiramawardhana (menantu Hayam Wuruk) dengan Bhre Wirabhumi (anak selir Hayam Wuruk yang diangkat menjadi anak Rajadewi). Perang saudara tersebut berkembang menjadi perang besar yang disebut perang Paregreg. Perang Paregreg berlangsung dari tahun 1404 hingga 1406. Perang tersebut dimenangkan Wikramawardhana dan mengakibatkan Bhre Wirabumi kalah dan melarikan diri. Karena perang besar Paregreg, Kerajaan Mataram mengalami krisis di bidang ekonomi, politik dan sosial. Hal ini mengakibatkan negara-negara bawahan melepaskan diri dan memerdekakan diri. Beberapa berhasil direbut oleh pihak lain sehingga Kerajaan Majapahit kehilangan keuntungan dari kerajaan – kerajaan taklukan serta wilayah kekuasaan. Kerajaan-kerajaan taklukan melepaskan diri karena merasa tidak ada lagi pemimpin yang cakap dan handal yang mampu memerintah kerajaan Majapahit setelah kematian Hayam Wuruk. Selain faktor internal, terdapat faktor eksternal yang mengakibatkan runtuhnya kerajaan Majapahit. Faktor eksternal tersebut adalah salah satunya karena serangan dari Kerajaan Demak yang dipimpin oleh Raden Patah dengan dukungan dari ulama Jawa pada tahun 1475. Penyebab lainnya adalah turunnya pendapatan perdagangan Kerajaan Majapahit karena munculnya pusat perdagangan di Malaka. Perekonomian Kerajaan Majapahit terhambat karena dikuasai oleh orang Tionghoa Islam. Selain itu, masuknya pengaruh islam diyakini sebagai salah satu penyebab runtuhnya Kerajaan Majapahit. Demak berhasil menghancurkan Daha yang menjadi sisa kerajaan Majapahit pada tahun 1527. Demak di bawah pimpinan Raden Patah diakui sebagai penerus kerajaan Majapahit karena ia putra raja Majapahit Brawijaya V dengan seorang putri Cina. Dengan demikian runtuhlah Kerajaan Majapahit.
fbWhatsappTwitterLinkedIn