Konjungsi Temporal: Ciri-Ciri, Jenis dan Contoh

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Tentunya, kita sudah tak asing dengan konjungsi. Konjungsi atau biasa kita kenal dengan sebutan kata hubung memiliki peranan penting dalam penyusunan kalimat.

Bisa kita bayangkan, apa jadinya, jika sebuah kalimat tidak terdapat kata penghubung? Tentu, kalimat akan sulit dipahami karena makna kalimat tersebut yang ambigu. Maka, dari itu, konjungsi memiliki peranan penting dalam pembentukan kalimat.

Menurut Keraf, konjungsi terbagi dalam beberapa jenis. Salah satunya yaitu konjungsi temporal. Lalu, apa itu konjungsi temporal? Simak selengkapnya di bawah ini.

Pengertian Konjungsi Temporal

Dalam buku Tata Bahasa Rujukan Bahasa Indonesia (1991), Keraf menyatakan bahwa konjungsi adalah kata-kata yang menghubungkan kata, bagian kalimat ataupun kalimat dalam sebuah wacana.

Secara singkat, konjungsi temporal merupakan kata penghubung yang menghubungkan dua peristiwa yang berbeda dan berkaitan dengan waktu. Konjungsi ini digunakan pada kalimat yang memiliki keterangan waktu yang kemudian dihubungkan dengan kalimat selanjutnya.

Konjungsi ini biasa digunakan untuk menghubungkan kalimat yang memiliki keterangan waktu. Konjungsi temporal akan menjelaskan mengenai waktu kejadian ataupun peristiwa yang dimaksud pada kalimat. Keberadaan konjungsi ini membantu pembaca dalam memahami makna kalimat.

Selain itu, konjungsi temporal memiliki peranan penting agar tulisan dapat menjelaskan kejadian secara kronologis. Biasanya konjungsi ini digunakan pada berbagai jenis pengembangan paragraf seperti teks berita, teks narasi dan lainnya.

Fungsi Konjungsi Temporal

Secara umum, konjungsi memiliki fungsi sebagai kata penghubung. Begitupun dengan konjungsi temporal. Konjungsi ini memiliki fungsi utama sebagai penghubung kata dan kalimat yang berkaitan dengan waktu.

Keberadaan konjungsi ini akan membuat setiap kalimat menjadi lebih nyambung dan memiliki makna. Sehingga terbentuklah paragraf yang menjelaskan kejadian secara kronologis dan berurut dengan jelas.

Tentunya, hal ini akan membuat pembaca lebih nyaman saat membaca teks atau wacana sebab kata atau kalimat saling berkaitan.

Ciri-Ciri Konjungsi Temporal

Konjungsi temporal memiliki beberapa ciri-ciri khusus yang membedakannya dengan konjungsi lain. Adapun ciri-ciri tersebut menurut Sutarni dalam buku yang berjudul Cermat Berbahasa Indonesia: Suplemen Materi Bahasa Indonesia (2019), adalah sebagai berikut.

  • Konjungsi temporal memiliki fungsi sebagai subjongtif atau modus yang menjelaskan kemungkinan suatu objek dalam kalimat. Penggunaan konjungsi ini akan membuat kalimat memiliki makna yang lengkap dan mudah dipahami.
  • Konjungsi ini bersifat fleksibel dalam penempatan atau dalam artian bisa ditempatkan di mana saja, di awal, akhir maupun tengah kalimat. Namun, dengan catatan, pemilihannya harus sesuai dengan makna pada kalimat tersebut.
  • Dapat bertindak sebagai tautan atau dapat menghubungkan antara klausa dan kalimat induk.
  • Menghubungkan kalimat yang terdapat keterangan waktu. Sesuai dengan namanya yakni temporal, maka konjungsi ini berkaitan dengan waktu. Sehingga, konjungsi ini tidak dapat diterapkan pada kalimat yang tidak ada keterangan waktu.

Jenis Konjungsi Temporal

Konjungsi temporal memiliki beberapa jenis yang kerap dipakai dalam penulisan teks ataupun wacana. Adapun, jenis-jenis tersebut adalah sebagai berikut.

Konjungsi Temporal Sederajat

Konjungsi pertama adalah konjungsi temporal sederajat. Konjungsi ini merupakan kata penghubung temporal yang dipakai pada kalimat majemuk setara yang di mana menghubungkan kata dan kalimat yang memiliki sifat setara atau sederajat. Konjungsi jenis ini biasanya akan disimpan di tengah.

Konjungsi temporal sederajat bisa ditulis secara langsung ataupun dapat ditulis setelah tanda koma pada tengah kalimat. Contoh konjungsi temporal sederajat adalah lalu, kemudian, setelahnya, selanjutnya dan lainnya.

Contoh kalimat konjungsi temporal sederajat, Ibu sedang memasak sayur, kemudian dia menuangkan garam ke dalamnya.

Konjungsi Temporal Tidak Sederajat

Jenis kedua ini merupakan kebalikan dari jenis yang pertama. Konjungsi temporal tidak sederajat merupakan kata penghubung untuk menghubungkan kalimat yang tidak sederajat atau bertingkat.

Penempatan konjungsi tidak sederajat biasanya terletak pada kalimat majemuk. Sementara itu, keberadaan konjungsi jenis ini lebih fleksibel atau bisa di awal, akhir, maupun tengah kalimat. Contoh konjungsi temporal tidak sederajat adalah sementara, ketika, tatkala, demi, apabila, sambil dan lainnya.

Penggunaan kata-kata tersebut menunjukkan bahwa kalimat tersebut terdapat tingkatan yang berbeda atau tidak sederajat. Contoh kalimat konjungsi temporal tidak sederajat adalah, Ayah sedang menonton bola di televisi, sementara ibu sedang memasak nasi di dapur.

Dari contoh terlihat jelas dua kegiatan yang berbeda dan untuk menggabungkan keduanya dibutuhkan kata penghubung

Contoh Konjungsi Temporal

Sebenarnya, kita sering menemukan bahkan menggunakan kata yang termasuk ke dalam konjungsi temporal. Hanya saja, kita tidak paham akan keberadaan kata tersebut.

Adapun beberapa kata yang termasuk ke dalam konjungsi temporal baik sederajat maupun tidak sederajat adalah sebagai berikut.

Konjungsi Temporal Sederajat

  • Setelah air mendidih kemudian masukkan mie ke dalam wajan.
  • Pak Mahmud kehilangan motor barunya, lalu dia segera melaporkan hal tersebut kepada polisi.
  • Kondisi tubuhnya semakin membaik, selanjutnya ia akan dipindahkan segera ke ruang perawatan.
  • Setelah kompor tidak digunakan, maka matikan kompor agar tidak terjadi kebakaran.
  • Giginya masih saja terasa ngilu, padahal sebelumnya dia sudah pergi ke dokter untuk berobat.

Konjungsi Temporal Tidak Sederajat

  • Ibu sedang pergi ke pasar, ketika ayah membaca koran.
  • Sementara bumbu dihaluskan, panaskan kompor untuk mendidihkan air.
  • Apabila kita tidak makan, maka perut akan keroncongan.
  • Ana terbangun dari tidur siangnya, saat mendengar suara motor ayah.
  • Sejak kemarin, tidak ada matahari sama sekali.

Itulah informasi mengenai konjungsi temporal mulai dari ciri-ciri, jenis sampai contohnya. Ternyata, banyak sekali hal mengenai konjungsi temporal.

Maka, tak ada salahnya, jika kita mempelajari kaidah bahasa Indonesia secara mendalam. Terlebih lagi mengenai konjungsi atau kata penghubung ini.

fbWhatsappTwitterLinkedIn