Daftar isi
Banyak yang menyatakan bahwa opini publik merupakan suatu kekuatan yang tidak terlihat. Kekuatan yang ditimbulkannya bisa memberikan dampak positif atau sebaliknya, berdampak negatif. Opini publik lahir dari reaksi masyarakat atas suatu masalah atau isu yang berkembang.
Namun, pada permasalahan tertentu pada dasarnya opini publik dapat dikatakan tidak ada yang lahir atau muncul begitu saja.
Kali ini kita akan membahas mengenai opini publik, berikut pembahasannya.
Pengertian Opini Publik secara umum
Secara umum, opini publik dapat diartikan sebagai pendapat yang dinyatakan secara terbuka, pendapat mengenai masalah-masalah publik dan pendapat masyarakat sebagai suatu kelompok dan bukan pendapat kelompok-kelompok yang lebih kecil yang terdiri atas beberapa individu.
Pengertian Opini Publik menurut para ahli, yaitu:
Pengertian Opini Publik menurut KBBI
Opini publik menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah pendapat umum dan pendapat sebagian besar masyarakat.
Opini Publik secara umum memiliki tiga karakteristik diantaranya, yaitu:
Syarat opini publik menurut beberapa ahli adalah sebagi berikut:
Teori yang terdapat dalam opini publik sebenarnya sangatlah beragam, diantaranya:
Ada empat tahap dalam membentuk suatu opini publik, yaitu:
Bentuk Opini Publik dapat dibedakan menjadi 3 bentuk, yaitu:
Pasca serangan teroris yang menabrakan pesawat ke gedung menara kembar WTC pada 11 September 2001, Amerika Serikat mencari cara untuk menyerang Irak dan menumbangkan Presiden Saddam Husein.
Berdasarkan data intelijen, Irak merupakan pelindung teroris dan memiliki senjata pemusnah massal seperti senjata kimia, senjata biologi dan nuklir.
Membangun opini bahwa Irak memiliki senjata pemusnah massal merupakan rekayasa atau manipulasi pemerintah Amerika Serikat karena hingga kekuasaan Saddam Husein jatuh sampe sekarang, senjata pemusnah massal yang tidak pernah ditemukan.
Data intelijen yang disebutkan ternyata juga menyebutkan Irak tidak ada senjata pemusnah massal atau aktivitas membuat senjata.
Opini publik pada dasarnya memang direncanakan. Tujuannya antara lain untuk membangun image, meningkatkan image atau mempertahankan image sesuatu negara atau pemerintahan.
Image sebagai salah satu negara pelanggar HAM, misalnya cukup menyulitkan posisi di Indonesia di dunia Internasional.
Diantaranya Indonesia terkena embargo impor senjata, pesawat beserta suku cadangnya. Padahal Indonesia banyak mengimpor persenjataan dan pesawat tempur dari negara-negara Barat khususnya Amerika Serikat.
Selama permasalahan HAM belum diatasi Indonesia tidak akan memperoleh suku cadang senjata dan pesawat dari negara tersebut, sehingga senjata dan pesawat tempur milik Indonesia tidak bisa digunakan dengan baik.
Untuk memperbaiki image tersebut, pemerintah Indonesia membangun image bahwa pelanggaran HAM di Indonesia sudah jauh berkurang sedangkan para pelanggarnya sudah banyak yang diadili.
Hal itu menggambarkan bahwa pemerintah Indonesia merencanakan opini publik agar memperoleh image positif dari dunia Internasional.
Intended Public Opinion bersifat jangka panjang dan berdampak pada bidang lain. Misalnya, pemerintah Indonesia mempromosikan destinasi wisata, tentu saja dengan harapan banyak wisatawan mancanegara berkunjung ke tempat-tempat wisata di Indonesia.
Banyaknya kunjungan wisata mancanegarake Indonesia secara tidak langsung akan membangun opini publik Internasional bahwa negara Indonesia adalah negara yang aman.
Karena jika Indonesia negara yang tidak aman, pemerintah asal turis itu tidak akan mengizinkan warganya berkunjung ke Indonesia.