Pantun merupakan salah satu jenis karya sastra lama yang terikat oleh ketentuan jumlah bait, baris, dan rima akhir. Berdasarkan isinya, ada beberapa jenis pantun seperti: pantun nasehat, pantun agama, pantun kasih sayang,dan pantun jenaka. Berikut akan dibahas mengenai pantun jenaka.
Pantun jenaka merupakan jenis pantun yang isinya berupa humor, sesuatu yang lucu dan menghibur, yang dibuat dengan tujuan untuk menghibur pendengar atau pembacanya.
Pantun jenaka bermanfaat untuk mencairkan suasana dan membangun keakraban. Meskipun terkadang mengandung sindiran, akan tetapi pantun ini pada dasarnya tidak dibuat untuk hal tersebut. Bahkan ada pesan moral yang bisa diambil darinya.
Pantun jenaka memiliki beberapa ciri khusus, yaitu sebagai berikut:
Berikut adalah beberapa contoh pantun jenaka:
Harimau binatang sombong
meskipun dia berkaki pendek
Masih kecil giginya ompong
betapa mirip dengan nenek-nenek
Di dahan hinggap burung perkutut
Di ranting bersiul burung kutilang
Akupun tau jika kau kentut
hanya saja tak bilang-bilang
Ke pasar sayur membeli tomat
Lalu ke sawah melihat padi
Jelas saja baumu menyengat
Ternyata dua hari engkau tak mandi
Anak kucing bermain tali
Ayam berjalan perlahan-lahan
Sungguh hati merasa geli
Lihat si gundul gemar sisiran
Mari bermain di pinggir empang
Disana katak melompat riang
Sungguh hati merasa bimbang
Karena si kakek minta di kepang
Rendang berasal dari Minang
Sungai Barito di Kalimantan
Buang sampah kok sembarangan
Mungkin pacarnya si orang utan.
Nelayan pergi mencari ikan
Pagi pulang dengan hati senang
Badan kurus karena kurang makan
Ditiup anginpun goyang-goyang
Buah semangka buah manggis
Beli di kios Bu Ida
Nenek tertawa sambil menangis
Melihat monyet naik sepeda
Rusa berlari di padang rumput
Lalu tertidur di siang hari
Betapa singa sangat terkejut
Si kura-kura menang lomba lari
Menyeberang sungai di Balikpapan
Mengayun sampan pulang dan pergi
Temanmu memang cantik rupawan
Hanya saja malas sikat gigi