Daftar isi
Dalam penciptaannya, sebuah karya sastra disusun dengan pemilihan diksi yang sesuai. Untuk menciptakan sebuah karya sastra para sastrawan pastilah mengutamakan keindahan dari diksinya. Keindahan dalam pemilihan diksi menghasilkan kalimat kalimat indah yag bermakna konotatif.
Sehingga tidak jarang, keindahan dari sebuah karya sastra menimbulkan kebingungan bagi masyarakat awam. Untuk lebih mempermudah masyarakat awam dalam memahami karya sastra itu, munculah cara untuk lebih menyederhanakan kata yang ada. Tentunya dengan menggunakan bahasa bahasa yang mudah dipahami oleh masyarakat.
Pengubahan itu dilakukan dengan tidak mengubah makna dari karya sastra itu. Pengubahan itu disebut dengan parafrasa. Untuk lebih memahami mengenai parafrasa, jenis dan juga pengertiannya.
Berikut merupakan penjelasan mendetail mengenai parafrasa.
Pengertian Secara Umum
Parafrasa merupakan sebuah cara yang dilakukan untuk menyederhanakan kata yang dimiliki sebuah karya sastra. Parafrasa juga dapat diartikan sebagai pengungkapan kembali suatu tata bahasa beserta dengan pemilihan diksinya ke dalam bentuk bahasa yang lebih sederhana.
Pengubahan bahasa ini dilakukan tanpa mengubah makna dari karya sastranya sendiri. Parafrasa ini dilakukan dengan tujuan untuk lebih membantu masyarakat awam dalam memahami substansi dari sebuah karya sastra. Seperti yang kita tahu, masih banyak masyarakat awam yang belum memiliki pengetahuan luas mengenai bahasa.
Terlebih mengenai kata kata yang bermakna konotatif. Bahasa Indonesia sendiri merupakan bahasa yang kaya akan kosakata. Yang mana kosakatanya terbagi dari yang baku dan kurang baku.
Pengertian Parafrasa Menurut Para Ahli
Untuk lebih menambah pemahaman kita mengenai parafrasa. Berikut ada beberapa pengertian parafrasa menurut para ahli dan sumber terpercaya lainnya.
Adapun beberapa tujuan dari memparafrasa sebuah karya sastra.
Parafrasa memiliki karakteristik yan lekat dengan pengertiannya. Karakter itulah yang membantu kita lebih memahami parafrasa. Dan juga lebih mempermudah kita untuk mengidentifikasi parafrasa.
Berikut merupakan ciri ciri parafrasa.
Adapun pengelompokan parafrasa berdasarkan dengan cara penyampaiannya. Berikut merupakan jenis dari parafrasa yang menurut ahli telah dibagi menjadi dua, yaitu
Dalam jenis parafrasa ini penulis tidak diwajibkan untuk mengunakan kata kata asli yang telah ada dalam karya sastranya. Yang mana penggunakan kata tersebut digunakan untuk membangun makna atau substansi dari karya sastra.
Walaupun menggunakan kata lain yang tidak sama dengan yang ada dalam karya sastra, penyampaian inti tetap sesuai dengan isi dari karyas sastra yang asli. Sehingga dalam hal ini, penulis lebih diberikan kebebasan dalam berekspresi.
Selain ada parafrasa bebas, ada juga parafrasa terikat. Dalam parafrasa terikat ini kata dalam karya sastra diuraikan dengan menggunakan kata kata yang sesuai dalam karya sastranta sendiri. Namun, dalam perangkaiannya dapat ditambahkan kata tertentu.
Yang mana dalam penyusunannya, ditujukan untuk membangun makna dari karya sastra.
Adapun beberapa tahap yang harus dilakukan untuk menyusun sebuah parafrasa dari karya sastra.
Berikut merupakan contoh dari parafrasa.
Sendiri
Aku berdiri dalam sebuah persimpangan
Ke kanan untuk menempuh kebaikan
Ke kiri untuk meraih keselamatan
Tak ada satupun dalam ikatan
Tuk membantuku merangkai alasan
Parafrasa :
Aku yang sedang berdiri dengan kebingungan
Pilihan satu membantuku untuk menemukan kebaikan
Sedangkan pilihan satunya lagi membantuku untuk menemukan keselamatan
Tidak ada satupun orang yang ada didekatku
Yang membantuku untuk memilih alasannya.