Partisi Swap: Pengertian – Cara Kerja dan Fungsinya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Linux merupakan salah satu jenis sistem operasi komputer yang banyak digunakan dewasa ini. Sebagaimana pada sistem operasi Microsoft Windows, pada Linux juga dikenal adanya partisi pada ruang penyimpanannya atau disebut dengan partisi Swap. Namun, tentu saja ada perbedaan antara partisi pada Microsoft Windows dengan partisi Swap ini.

Pada sistem operasi Linux, partisi-partisi pada ruang memori memiliki istilah tersendiri, yaitu Root, Home, Swap, Library, dan Binary. Pada artikel kali ini, akan dibahas mengenai partisi Swap yang meliputi pengertian, fungsi, dan juga kelebihan serta kekurangannya.

Pengertian Partisi Swap

Partisi Swap merupakan pembagian yang dilakukan pada Swap atau ruang kosong dalam sistem penyimpanan komputer. Swap sendiri merupakan ruang pada hardisk yang difungsikan sebagai ruang virtual memory yang bisa digunakan saat komputer atau laptop membutuhkan lebih banyak memory. Dengan kata lain, Swap bekerja sebagai cadangan jika RAM pada hardisk telah penuh.

Cara Kerja Partisi Swap

Adapun cara kerja dari partisi Swab adalah membantu komputer pada saat RAM utama telah digunakan secara penuh. Hal ini berguna untuk mencegah dari melambatnya kinerja komputer atau bahkan mengalami hang atau not responding.

Meskipun hanya sebagai cadangan, namun partisi Swap tetap membutuhkan ruang memori yang cukup. Idealnya besar memori partisi Swap adalah dua kali lipat dari memori utama. Misalnya, komputer dengan RAM 2 GB, maka sebaiknya menggunakan partisi Swap sebesar 3,5 hingga 4 GB.

Perlu diketahui bahwa saat partisi Swap digunakan, maka hardisk akan bekerja lebih cepat. Hal ini bisa memicu munculnya bad sector jika aplikasi atau software yang digunakan membutuhkan banyak memori dalam waktu bersamaan. Terlebih lagi, sistem operasi Linux memiliki GUI  (Graphic User Interface) yang cukup tinggi sehingga membutuhkan RAM yang juga lebih besar.

Beberapa kondisi yang membutuhkan peran dari partisi Swap adalah sebagai berikut:

  • Ketika komputer memiliki RAM kecil, yakni 1 G atau kurang dari itu, sehingga akan sangat rawan kehabisan memori saat digunakan membuka beberapa aplikasi secara bersamaan.
  • Saat komputer digunakan untuk mengerjakan beberapa task atau membuka banyak aplikasi berat secara bersamaan, seperti aplikasi editor video.
  • Saat pengguna perlu untuk masuk ke mode hibernasi, sehingga butuh ruang untuk menyimpan data sementara.

Fungsi Partisi Swap

Keberadaan partisi Swap sangat membantu untuk mengatasi permasalahan terkait dengan memori pada komputer. Berikut adalah fungsi dari partisi Swap yang perlu diketahui:

  • Sebagai memori cadangan
    Sebagaimana telah disinggung sebelumnya bahwa partisi Swap dan sistem operasi Linux bertindak sebagai memori cadangan atau memori virtual yang akan digunakan ketika memori utama telah penuh.
  • Mengurangi beban RAM dan menjaga kinerja komputer
    Ketika ruang memori utama atau RAM pada komputer telah digunakan secara penuh akibat diaktifkannya sejumlah aplikasi secara bersamaan, maka partisi Swap bisa membantu sebagai tempat penyimpanan sementara sehingga beban RAM bisa berkurang.
    Perlu diketahui bahwa data-data yang dialihkan ke partisi SWAP adalah data-data yang tidak terlalu penting atau jarang digunakan sementara data-data penting tetap ada pada RAM, sehingga komputer tetap bisa berjalan secara optimal.
  • Membuat komputer bisa masuk dalam mode hibernasi
    Fungsi penting partisi Swap pada sistem operasi Linux adalah agar komputer bisa masuk ke dalam mode hibernasi.
    Sebelum memasuki mode hibernasi, data-data yang sedang berjalan akan disimpan pada partisi Swap. Sehingga ketika komputer dinyalakan kembali, pengguna bisa langsung melanjutkan proses atau pekerjaannya tanpa harus menunggu komputer booting kembali.

Kelebihan dan Kekurangan Partisi Swap

Keberadaan partisi Swap dalam komputer juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Diantara kelebihan partisi swap adalah sebagai berikut:

  • Dengan adanya partisi Swap, komputer akan memiliki ruang lebih untuk menyimpan data-data sementara waktu pada saat memori utama atau RAM telah penuh digunakan.
  • Keberadaan partisi Swap membuat kinerja komputer tetap optimal meski pada saat banyak aplikasi dibuka bersamaan.
  • Partisi Swab berguna untuk penyimpanan data yang jarang dibutuhkan
  • Membuat komputer bisa masuk ke mode hibernasi, sehingga bermanfaat ketika pengguna perlu meninggalkan sementara pekerjaannya dan tidak ingin mematikan komputernya.

Adapun kekurangan dari partisi Swap diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Mengurangi ruang pada hard drive komputer karena partisi Swap tidak bisa mengubah ukurannya secara otomatis.
  • Membuat hard drive komputer lebih cepat aus karena memicu munculnya bad sector. Hal ini tentu saja membuat hard drive lebih rawan kerusakan.

Kesimpulan Pembahasan

Dari pemaparan diatas, bisa disimpulkan bahwasanya partisi Swap merupakan pembagian sistem memory atau penyimpanan pada komputer yang menggunakan sistem operasi Linux. Swap sendiri merupakan ruang penyimpanan yang memiliki fungsi sebagai virtual memory dan digunakan sebagai memori atau ruang penyimpanan cadangan untuk digunakan sewaktu kapasitas memori utama atau RAM sudah penuh.

Selain sebagai memori cadangan, partisi Swap juga berfungsi untuk menjaga kinerja komputer agar tetap optimal dengan mengambil peran dari RAM untuk menyimpan sementara data-data yang kurang penting sehingga akan memperingan kerja RAM. Fungsi lainnya adalah untuk memungkinkan komputer masuk ke dalam mode hibernasi.

Keberadaan partisi Swap mungkin tidak terlalu diperlukan untuk komputer yang memiliki memori besar. Meski demikian tidak ada salahnya tetap menyediakan partisi Swap ini untuk berjaga-jaga. Yang perlu diperhatikan, keberadaan partisi Swap sendiri memiliki sejumlah kelebihan dan kekurangan. Sehingga perlu dipertimbangkan baik-baik apakah akan menggunakan partisi Swap dalam hardisk atau tidak.

fbWhatsappTwitterLinkedIn