Biologi

Pengertian Replikasi Virus

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Virus tidak bisa berkembang biak sendiri tanpa bantuan ciri-ciri kelompok makhluk hidup dan perannya dalam kehidupan. Virus membutuhkan sel inang untuk melakukan replikasi. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang berarti virus tidak dapat berkembang biak tanpa adanya sel inang yang masih hidup dan memiliki ciri-ciri makhluk hidup.

Virus tidak memiliki enzim untuk melakukan metabolisme dan tidak memiliki ribosom atau perlengkapan selular untuk membuat protein sendiri. Oleh karena itu, virus yang terisolasi hanya merupakan paket-paket yang berisi sekumpulan gen yang berpindah dari satu sel inang ke sel inang lainnya. Inang dari virus dapat berupa sel manusia, sel ciri-ciri kingdom animalia, sel ciri-ciri kehidupan tumbuhan, dan sel ciri-ciri kingdom monera.

Virus memiliki salah satu dari asam nukleat DNA atau RNA. Asam nukleat tersebut merupakan materi genetik yang diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipid, glikoprotein atau kombinasi ketiganya. Setiap tipe virus hanya dapat menginfeksi beberapa jenis sel inang tertentu. Proses replikasi virus dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu siklus litik dan siklus lisogenik. Berikut penjelasannya:

  1. Siklus litik

Siklus litik merupakan bentuk replikasi virus yang puncaknya ditandai dengan matinya sel inang. Siklus litik terdiri dari 5 fase, yaitu:

  • Adsorpsi: menempelnya ujung ekor virus pada dinding sel inang. Setelah berhasil menempel pada sel inang, kemudian virus mengeluarkan enzim penghancur berupa lisozim untuk membentuk lubang pada dinding sel inang.
  • Penetrasi: virus tersebut kemudian menginjeksikan DNA ke dalam sel inang. Hanya DNA virus yang masuk ke dalam sel inang. Bagian virus lain seperti kepala dan ekor tetap tertinggal di luar sel dan selanjutnya akan terlepas dan tidak berfungsi lagi.
  • Sintesis: DNA virus yang telah diinjeksikan ke sel inang akan menghancurkan DNA sel inang dan kemudian DNA virus mengambil alih peran DNA sel inang. DNA virus akan mereplikasi diri berulang-ulang dengan cara menggandakan diri dalam jumlah yang banyak. Pada tahap ini terbentuk komponen virus seperti kepala, ekor, dan serabut ekor virus.
  • Perakitan: bagian-bagian kapsid yang awalnya terpisah selanjutnya dirakit menjadi kapsid virus baru kemudian DNA virus masuk ke dalamnya. Terbentuklah tubuh virus yang utuh.
  • Litik: sel inang mati dan dinding sel inang pecah, kemudian virus-virus hasil dari replikasi pun keluar dan siap menginfeksi sel inang yang lain.
  1. Siklus lisogenik

Pada pengertian dan contoh siklus lisogenik, sel inang tidak segera mengalami litik atau pecah. Asam nukleat virus yang menginfeksi akan melakukan replikasi di dalam sel inang, dari satu generasi ke generasi yang lain. Siklus lisogenik terdiri dari 6 fase, yaitu:

  • Adsorpsi: sama seperti siklus litik, awal mula replikasi virus ditandai dengan ujung ekor virus yang menempel pada dinding sel inang. Setelah itu, virus akan menggunakan enzim lisozim untuk melubangi dinding sel inang. 
  • Penggabungan: DNA dari sel inang terlepas, lalu DNA dari virus menggabungkan diri pada antara rantai DNA inang yang lepas. Terbentuklah DNA baru yang sudah disisipi oleh DNA virus.
  • Pembelahan: saat DNA bakteri melakukan replikasi, maka DNA virus yang tidak aktif atau disebut profage juga ikut melakukan replikasi. Jumlah profage DNA virus akan mengikuti jumlah sel inangnya.
  • Sintesis: apabila ada zat kimia tertentu atau radiasi tinggi, maka DNA virus akan menjadi aktif kemudian dapat menghancurkan DNA sel inang dan akan memisahkan diri. Selanjutnya, virus membentuk kapsid baru dan melakukan replikasi.
  • Perakitan: Kapsid baru virus terbentuk dan DNA hasil replikasi masuk ke dalam kapsid tersebut untuk membentuk virus-virus baru.
  • Litik: setelah terbentuk virus baru, sel inang akan litik atau pecah. Virus-virus baru akan keluar dari sel inang dan siap untuk menyerang sel inang baru.

Demikian informasi mengenai replikasi atau perkembangbiakan virus. Proses replikasi virus dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu siklus litik dan siklus lisogenik.