Sebagai mahkluk sosial, manusia tentu tidak dapat hidup tanpa bermasyarakat. Di dalam kehidupan masyarakat, tentu ada norma yang disepakati dan dijalankan oleh anggota masyarakat. Fungsi norma di tengah masyarakat adalah untuk mengatur perilaku individu maupun kelompok, agar menciptakan ketentraman, kedamaian dan kenyamanan dalam hidup bermasyarakat.
Norma dijalankan dalam kehidupan sehari-hari, meskipun norma yang berlaku tidak tertulis, namun norma diajarkan dan diterapkan pada mulanya di lingkungan keluarga, kemudian lebih luas lagi di kehidupan sosial di sekolah dan seterusnya.
Di dalam kehidupan sehari-hari tentu kita juga sering menemukan individu atau mungkin diri kita sendiri melakukan perilaku yang menyimpang dari norma sosial. Perilaku yang melanggar norma tersebut dilakukan dengan sadar, meskipun seseorang sudah mengetahui tentang norma. Hal ini terjadi karena seseorang mempunyai dorongan tertentu.
Usia remaja adalah usia individu yang belum matang, itulah mengapa remaja paling mudah melakukan penyimpangan sosial yang berkaitan dengan norma dan aturan. Salah satu contoh membolos sekolah, keputusan membolos sekolah diambil oleh seorang siswa karena dorongan rasa solidaritas kepada temannya.
Pergaulan bebas pada remaja adalah salah satu penyimpangan sosial yang faktanya sebagian remaja melakukannya. Seperti telah diketahui bahwa penyimpangan yang dilakukan oleh individu diakibatkan dorongan tertentu, atau dengan kata lain ada penyebab mengapa individu secara sadar melakukan penyimpangan.
Sebelum membahas penyebab pergaulan bebas pada remaja, sebaiknya kita memahami dahulu apa itu pergaulan beba
Menurut Katono, pergaulan bebas adalah gejala patologis sosial yang terjadi pada remaja, yang diakibatkan karena pengabaian sosial, hal ini membuat remaja mengembangkan perilaku yang menyimpang.
Sedangkan menurut Santrock, pergaulan bebas adalah akumulasi perilaku remaja yang tidak dapat diterima secara sosial dan mengarah pada tindakan kriminal.
Perkembangan tidak selalu membawa hal positif, ada pula hal negatif yang dapat menyeret remaja dalam pergaulan bebas. Pergaulan bebas dapat memberikan dampak yang buruk untuk pertumbuhan anak remaja, bahkan pergaulan bebas dapat memberikan efek buruk terhadap orang yang lainnya.
Secara umum pergaulan bebas merupakan perilaku individu atau kelompok yang menyimpang dari aturan, norma sosial dan agama, kewajiban, syarat dan rasa malu. Contoh spesifik pergaulan bebas pada remaja antara lain penggunaan narkoba, seks bebas, mengkonsumsi minuman beralkohol, tawuran dan sebagainya.
Pergaulan bebas pada remaja tak begitu saja terjadi dan tak semua remaja melakukannya, di usia yang belum matang dan emosi yang masih labil, tentu pergaulan bebas yang dilakukan oleh remaja ada penyebabnya. Berikut beberapa faktor yang menjadi penyebab pergaulan bebas pada remaja.
Keluarga merupakan lingkungan pertama seorang anak, pendidikan yang diterapkan oleh keluarga menjadi hal pertama yang tertanam pada perilaku dan kebiasaan anak. Aturan, pengawasan serta pendidikan agama yang minim dapat menjadikan remaja melakukan pergaulan bebas.
Pendidikan yang diberikan keluarga ini termasuk juga pola asuh yang diterapkan, komunikasi orang tua dan remaja yang buruk dapat menjerumuskan remaja pada pergaulan bebas.
Selain pengawasan orang tua, remaja membutuhkan pengetahuan tentang cara bertanggung jawab terhadap diri, mengenali resiko buruk tentang pergaulan bebas dan membutuhkan lingkungan keluarga yang dapat menumbuhkan potensi positif pada diri remaja.
Keluarga yang tidak harmonis bisa diartikan keluarga yang tidak utuh atau broken home. Tidak hanya karena perceraian orang tua, namun adanya kekerasan di dalam rumah tangga atau kekerasan yang dilakukan oleh orang tua terhadap anak.
Kondisi keluarga yang tidak nyaman akan membuat anak mencari kenyamanan di luar lingkungan keluarga di mana lingkungan tersebut atau relasi tersebut membuat remaja merasa diterima dan disayangi, meskipun pergaulan yang dipilih remaja adalah pergaulan yang negatif.
Faktor ekonomi juga memiliki peranan yang sangat besar terhadap pergaulan bebas pada remaja. Tidak mampu mencukupi kebutuhan pendidikan bahkan hal paling ekstrim remaja sampai putus sekolah dapat menjadi faktor yang membawa remaja ke pergaulan bebas.
Kondisi ekonomi yang minim ini memang banyak dialami oleh masyarakat, remaja terpaksa bekerja untuk mencukupi kebutuhannya sendiri bahkan keluarganya. Pendidikan minim, tidak adanya harapan untuk masa depan dan tidak ada motivasi positif yang didapatkan dapat membawa remaja ke pergaulan bebas.
Lingkungan tempat remaja bertumbuh tak hanya lingkungan keluarga, di usia remaja mereka mulai mengenal lingkungan yang lebih luas, pada umumnya lingkungan di sekolah atau pertemanan. Usia remaja adalah usia yang masih labil dan rentan, lingkungan yang buruk sangat beresiko menjadikan remaja terpengaruh akan kebiasaan lingkungan yang buruk.
Misalnya saja seorang remaja yang bergaul dengan teman-teman yang lebih dewasa kemudian ikut-ikutan mengkonsumsi narkoba.
Di era internet saat ini, informasi sangat mudah didapatkan oleh siapapun apalagi bagi remaja. Akses informasi yang tanpa batas jika tidak diimbangi dengan pengawasan dan bimbingan orang tua dapat menjerumuskan remaja pada pergaulan bebas.
Tanpa adanya dasar norma, agama dan nilai yang diterapkan oleh orang tua, remaja akan mudah terpengaruh informasi terutama visual dari internet. Hal yang banyak dialami oleh remaja di daerah yang mudah terpengaruh oleh gaya hidup artis idolanya atau tren.
Kontrol diri remaja memang rendah, kembali lagi kontrol diri ini didapatkan dari pola asuh dan lingkungan keluarga. Kontrol diri remaja yang masih lemah ini membuat remaja mudah meniru, cepat memutuskan tindakan yang diambil dan berujung pada perilaku yang negatif.