Kewirausahaan

4 Peran Founder dalam Bisnis yang Perlu diketahui

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Banyak sekali generasi muda yang lebih memilih terjun ke dunia bisnis atau sekedar untuk mencoba berwirausaha untuk bisa mengembangkan skill dan keterampilan yang dimilikinya. Bidang bisnis yang sekarang ini sedang banyak banyaknya diincar oleh para generasi muda untuk dijadikan sebagai ide bisnisnya adalah bidang startup.

Secara garis besar, bisnis yang bergerak dibidang startup ini lebih merujuk pada sebuah bisnis yang berfokus dalam pengembangan teknologi serta informasi yang ada. Baik yang berkaitan dengan pengembangan dan penciptakan sebuah aplikasi yang dibutuhkan oleh masyarakat sekarang ini, ataupun pengembangan teknologi lainnya yang diperuntukkan guna mempermudah setiap aktifitas dan kegiatan masyarakat.

Namun, sebelum mengarah pada perencanaan yang lebih jauh tentunya sebuah bisnis memerlukan dasar yang kokoh, yakni sebuah ide dan gagasan. Hal inilah yang mendasari proses pengembangan untuk selanjut selanjutnya. Pihak yang berhasil untuk menemukan sebuah ide ataupun gagasan yang nantinya disepakati untuk bisa disepakati, disebut dengan julukan seorang founder.

Mungkin sebagian dari kita sudah tidak asing lagi dengan istilah founder ini bukan? Founder lebih mengacu pada orang pertama yang mencetuskan sebuah ide untuk bisa memulai bisnis. Bukan sebuah hal yang mudah tentunya menjadi seorang founder, akan banyak sekali tugas, peran dan tanggung jawab yang harus dikelola dan dikontrol secara bersamaan agar bisnis bisa berjalan secara seimbang dan sesuai dengan tujuan.

Lalu, apa saja sih sebenarnya peran seorang founder itu? Berikut merupakan peran dari seorang founder dalam bisnis yang perlu diketahui.

1. Memanajemen Bisnis

Hal ini bisa dibilang merupakan hal yang paling penting dan kemampuan mendasar yang harus dimiliki oleh seorang founder. Seorang founder dituntut untuk bisa mengendalikan, mengontrol, dan melakukan manajemen terkait dengan bisnis ataupun perusahaan yang sedang dikelolanya. Tanpa adanya proses manajemenisasi yang baik, perusahaan dan bisnis yang sudah dicetuskan tidak akan bisa berjalan sesuai dengan target dan rencana yang ada.

Terlebih tentunya didalamnya akan ada banyak sekali pihak yang berhubungan, baik dari divisi keuangan, divisi program dan divisi divisi lainnya yang mana harus bisa dikoordinasi dan digerakkan dengan serentak guna bisa bekerja secara selaras antara satu dengan yang lainnya.

Sehingga nantinya semua tugas dan pekerjaan yang ada bisa terlaksana, tanpa membebankannya pada satu pihak saja.

2. Menentukan Visi Perusahaan

Sebagai seorang pendiri, atau pihak yang mencetuskan ide dan gagasan yang digunakan untuk memulai sebuah bisnis ataupun usaha tentunya seorang founder haruslah menentukan visi dan misi yang dimiliki oleh pihak perusahaan.

Visi ini yang nantinya dijadikan sebagai patokan perusahaan untuk menjalankan semua tugasnya. Bisa dibilang dengan adanya visi ini, semua kinerja perusahaan bisa berjalan dengan lebih terarah dan strategis sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

3. Meciptakan Kinerja Tim yang Baik

Tidak mungkin jika sebuah perusahaan ataupun sebuah bisnis para anggotanya bekerja secara individu melainkan antara satu dengan yang lainnya akan saling bekerja sama untuk bisa menyelesaikan tugas yang ada. Dan hal tersebut tentunya memerlukan koordinasi tim yang baik, dan komunikasi yang baik pula.

Sehingga nantinya bisa mencegah adanya permasalahan yang timbul terkait dengan kesalahpahaman ataupun permasalahan lainnya yang bisa menghambat kinerja dari perusahaan nantinya. Rasa saling membutuhkan satu dengan yang lainnya dan rasa kerja sama yang tinggi inilah yang harus ditumbuhkan.

Dan berjalan atau tidaknya tim dalam sebuah perusahaan ataupun bisnis itu adalah tanggung jawab seorang founder. Semua kendali ada di founder.

4. Mengembangkan Rencana Bisnis

Tentunya semua ide yang telah dicetuskan sebelumnya harus dikembangkan sedemikian rupa untuk nantinya bisa dibahas lebih spesifik dan detail lagi, terlebih dari segi penerapan strategi yang ada untuk mencapai tujuan bisnisnya.

Setelah semua proses pengembangan selesai, baik dari penerapan strategi, penentuan setiap divisi, penetapan visi misi dan hal dasar lainnya barulah nantinya pihak founder bisa bergerak untuk mencari para pekerja yang bisa menunjang proses pengelolahan bisnisnya.

Karena perihal bisnis ataupun sebuah perusahaan merupakan hal yang sangat kompleks, belum lagi apabila founder belum menemukan chief finance officernya, untuk bisa memastikan bahwa semuanya berjalan dengan baik, founder perlu melakukan pengelolahan terkait dengan proses manajemen keuangan yang ada.