Daftar isi
Teknologi yang selalu berkembang setiap saatnya membuat peradaban manusia di muka bumi semakin maju. Perkembangan teknologi tersebut terjadi di berbagai bidang. Termasuk dalam bidang penerbangan dan militer. Salah satu kemajuan teknologi penerbangan yang digunakan dalam militer adalah pesawat nirawak.
Maka dari itu, artikel ini akan membahas tentang pesawat nirawak. Penjelasan lengkap pesawat nirawak mulai dari pengertian, fungsi, sistem kendali, dan contohnya ada di bawah ini.
Pesawat nirawak adalah atau yang dalam Bahasa Inggris disebut Unnamed Aerial Vehicle (UAV) adalah sebuah mesin terbang yang dapat berfungsi dengan kendali dari jarak jauh oleh pilot atau mampu mengendalikan dirinya sendiri dengan sistem yang dioperasikan oleh operator menggunakan sistem aerodinamika. Pesawat nirawak dapat digunakan kembali serta mampu untuk membawa muatan, bisa berupa senjata atau muatan lainnya.
Militer merupakan bidang yang paling banyak menggunakan pesawat nirawak. Namun, beberapa bidang juga menggunakannya. Di antaranya pada bidang geografi, fotografi, juga videografi.
Bentuk, ukuran, konfigurasi, dan karakteristik dari pesawat nirawak sangat bervariasi. Tidak memiliki kriteria khusus, sebab biasanya dirancang sesuai dengan kegunaannya. Namun, ada dua variasi utama dari pesawat nirawak ini. Yaitu pesawat nirawak yang dikendalikan jarak jauh, dan pesawat nirawak yang mampu mengendalikan dirinya sendiri melalui program yang ditanamkan pada sistemnya.
Banyak yang menyamakan antara pesawat nirawak dengan drone. Benar, bahwasanya pesawat nirawak (UAV)dan drone sama-sama merupakan pesawat tanpa awak, namun sebenarnya keduanya memiliki perbedaan. Perbedaan yang paling kentara adalah dari fungsinya.
Pesawat nirawak (UAV) lebih banyak digunakan dan lebih mengacu kepada bidang militer berupa pesawat yang dikendalikan tanpa awak di dalamnya. Sedangkan drone berlaku bagi semua kendaraan tanpa awak baik itu di darat, air, maupun udara.
Pesawat nirawak sesungguhnya dapat dimanfaatkan untuk berbagai bidang. Di antara fungsi pesawat nirawak yang sudah banyak digunakan saat ini seperti berikut ini:
Di bidang militer, pesawat nirawak dapat berfungsi sebagai alat pengintaian dan juga penyerangan. Telah banyak laporan yang menyebutkan bahwa, penyerangan yang dilakukan oleh pesawat nirawak bisa berhasil. Akan tetapi juga memiliki kelemahan, yaitu pesawat nirawak dapat menyerang dengan berlebihan, atau bahkan menyerang pada target yang salah.
Namun, terlepas dari kelemahan tersebut pesawat nirawak memiliki peranan penting dalam kemiliteran. Upaya untuk meminimalisir kekurangannya pun terus dilakukan dengan terus-menerus melakukan pengembangan pada sistem dan teknologi yang diterapkan pada pesawat nirawak militer.
Di bidang Geografi, pesawat nirawak berfungsi sebagai salah satu alat untuk melakukan penginderaan jauh. Penginderaan jauh sangat dibutuhkan untuk kepentingan pembuatan peta. Misalnya, untuk membuat peta penggunaan lahan, peta rawan bencana, peta aliran sungai, dan lain-lain.
Untuk peta penggunaan lahan di antaranya digunakan untuk perusahaan pertambangan. Peta tiga dimensi lahan pertambangan dapat diciptakan dengan memanfaatkan kamera yang dipasang pada pesawat nirawak. Sehingga perusahaan tambang dapat membuat taksiran produksi dengan lebih cepat, lebih mudah dan lebih efisien.
Selain untuk militer dan industri yang berhubungan dengan geografi, pesawat nirawak juga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan sipil. Seperti untuk pemadam kebakaran, keamanan non militer, pemeriksaan jalur pipa, dan lainnya. Pada umumnya banyak digunakan untuk melakukan sesuatu yang tidak memungkinkan atau berbahaya untuk pesawat yang membawa awak.
Pesawat nirawak juga saat ini banyak digunakan pada hal yang berkaitan dengan hobi fotografi dan videografi. Dengan kamera yang dipasang pada pesawat nirawak, fotografer dan videografer dapat memperoleh hasil foto dan video dari lokasi yang sulit dijangkau. Misalnya lokasi yang berada di lembah, tebing, atau ngarai.
Sistem kendali pesawat nirawak terdiri dari dua tahapan. Berikut penjelasan kedua tahapan sistem kendali pesawat nirawak tersebut:
Tahapan manual adalah tahap dimana diperlukan peran pilot (operator) untuk mengendalikan pesawat nirawak, yaitu ketika take off dan landing. Agar tidak terjadi pengendalian yang di luar dugaan, maka pada tahap ini operator harus mengendalikan pesawat nirawak untuk mencapai ketinggian dan kecepatan yang diinginkan.
Untuk mengendalikannya, pilot (operator) akan menggunakan remote control Transmitter (R/C Tx). Saat kondisi baterai baik, operator dapat mengendalikan pesawat nirawak pada jarak 1 km menggunakan R/C Tx.
Sedangkan untuk tahap autopilot akan berlaku ketika pesawat sudah berada di ketinggian dan kecepatan terbang yang sudah ditentukan oleh operator. Tahapan ini meliputi sistem berikut:
Berikut ini beberapa contoh pesawat nirawak:
RQ-8A Fire Scout merupakan pesawat nirawak yang mengadopsi helikopter ringan Schweizer Model 330SP. Pesawat nirawak ini digunakan pada misi pengintaian oleh Angkatan Laut Amerika Serikat. Mampu beroperasi hingga jarak 120 mil jauhnya dari pusat kendali, dengan waktu lebih dari empat jam.
Pusat kendali dapat mengendalikan tiga pesawat nirawak Fire Scout secara simultan. Hal ini karena pesawat nirawak ini mampu beroperasi dengan otonom dan telah dilengkapi GPS sebagai sistem navigasinya.
RQ-2B Pioneer merupakan pesawat nirawak hasil dari kolaborasi AAI Amerika Serikat dengan Israel Aircraft Industries, yang sejak 1986 digunakan oleh Korp. Marinir, Angkatan Laut, dan Angkatan Darat Amerika Serikat. Tugas dari Pioneer adalah mengintai, mengawasi, mencari target, serta mendukung penembakan di siang hari maupun malam hari.
Pioneer memiliki panjang badan 14 kaki dengan rentang sayap 17 kaki. Kemampuan terbangnya mencapai hingga 15.000 kaki, dan waktu operasi selama 5 jam. Dapat dilengkapi sensor optik atau infrared serta alat untuk mendeteksi ranjau. Bisa digunakan juga untuk mengangkut beban sampai 37 kg.
Pesawat nirawak Boeing Scan Eagle memiliki bobot 20 kg. Kemampuan terbangnya bisa mencapai ketinggian lebih dari 16.000 kaki, kecepatan 60 mil per jam, dan waktu selama 15 jam. Pesawat nirawak ini dapat diluncurkan dari darat atau dari kapal laut.
Scan Eagle memiliki kelebihan yang tidak dapat dideteksi radar, serta suaranya yang rendah nyaris tidak terdengar. Sistem GPS adalah pemandu terbang pesawat nirawak ini, juga dilengkapi kamera dan sensor inframerah.