Kali ini kita akan membahas mengenai propaganda, berikut pembahasannya.
Pengertian Propaganda
Pengertian Secara Umum
Propaganda diartikan sebagai usaha sistematis untuk mempengaruhi pikiran, emosi dan tindakan dari suatu kelompok untuk tujuan tertentu. Dalam konteks komunikasi internasional propaganda lebih ditujukan kepada rakyat negara lain daripada pemerintahannya sendiri.
Propaganda tidak menyampaikan informasi secara obyekif, tetapi memberikan informasi yang dirancang untuk mempengaruhi pihak yang mendengar atau melihatnya.
Diakui propaganda merupakan instrumen yang paling ampuh untuk memberikan pengaruh terhadap rakyat negara lain atau masyarakat internasional.
Pengertian Menurut Para Ahli
- Menurut Vladimir Lenin, propaganda adalah mengemukakan banyak pikiran yang menerangkan masalah khusus.
- Menurut Leonard W. Doob dalam artikelnya yang berjudul Public Opinion and Propaganda (1948) mengatakan bahwa propaganda berarti upaya sistematis dari pihak yang berkepentingan untuk mengontrol sikap dan perilaku masyarakat dengan menggunakan sugesti agar mengikuti pesan yang mereka sampaikan dalam jangka waktu tertentu.
Teori-teori Propaganda
- Teori Propaganda menurut Harold Lasswell
Kekuatan propaganda berhulu pada kerentanan pemikiran orang pada umumnya, depresi ekonomi dan konflik politik menjadi faktor yang memungkinkan seseorang kehilangan nalar kritisnya sehingga mudah menerima bentuk propaganda. - Teori Propaganda menurut Richard Laitinen dan Richard Rakos
Pengontrolan perilaku masyarakat melalui manipulasi media yang difasilitas 3 faktor, yaitu kurang melek informasi, seseorang yang terbelit dan dilanda gaya hidup yang mengganggu terus menerus dan tidak terlibat secara politik. - Teori Propaganda menurut Harold D Lasswell
Mengedepankan teori freudianisme dan teori behaviorisme. Puncak implementasinya untuk mencapai dukungan massa.
Klasifikasi Propaganda
Propaganda diklasifikasikan berdasarkan bentuk, bidang, sifat, tujuan dan misi serta operasionalisasi
Propaganda Berdasarkan Bentuk
Berdasarkan bentuknya, propaganda dibagi menjadi tiga, yaitu:
- Revealed Propaganda. Bentuk propaganda ini biasanya digunakan dalam kampanye berbentuk iklan. Misalnya iklan pariwisata suatu negara. Sumber informasinya jelas yaitu pemerintah suatau negara yang membujuk dan meyakinkan masyarakat internasional untuk berkunjung ke negaranya.
- Concealed Propaganda. Digunakan dalam kampanye hitam untuk menjatuhkan kredibilitas suatu negara. Sumbernya mungkin tidak jelas. Meski secara definisi disebut tujuannya tidak jelas, concealed propaganda pada dasarnya tujuannya jelas, salah satunya adalah untuk menjatuhkan kredibilitas suatu negara.
- Delayed Propaganda. Dalam bentuk ini jati diri sumber suatu saat akan dibuka.
Propaganda Berdasarkan Bidang
Berdasarkan bidangnya, setidaknya propaganda terbagi menjadi:
- Commercial Propaganda
Propaganda yang ditujukan untuk kepentingan komersial, yaitu perdagangan. Dalam propaganda komersial pesan-pesan yang dikonstruksi tidak hanya sekedar menyentuh kebutuhan dasar masyarakat akan sandang, pangan atau papan. Contohnya, menggunakan celana denim merk Levis dibandingkan mengenai jins produk Cihampelas Bandung. - Political Propaganda
Biasanya dilakukan oleh negara, pemerintah atau lembaga yang ingin menanamkan suatu paham atau ideologi kepada negara lain. Contohnya, propaganda Amerika Serikat berhasil menanamkan ideologinya dan meyakinkan rakyat negara tirani untuk mengubah negaranya menjadi negara demokratis. - Cultural Propaganda
Propaganda yang menggunakan pendekatan kultural, atau kebudayaan. Contohnya, lahirnya American Style diatas merupakan bentuk propaganda kultural. - Religious Propaganda
Propaganda dengan menggunakan pendekatan agama. Contohnya, penasihat Hindia Belanda Snouck Horgronye ditugaskan pemerintah Belanda ke Indonesia pada tahun 1889 untuk menaklukkan Aceh. - War Propaganda
Biasanya dilakukan oleh pemerintah suatu negara untuk menguasai dan menaklukkan suatu negara atau kelompok tertenru. Contohnya, munculnya kelompok ISIS yang dipimpin Abu Bakar Al-Baghdadu yang ingin membangun negara Islam di Irak dan Suriah.
Propaganda Berdasarkan Sifat
Berdasarkan sifat, propaganda diklasifikasi menjadi dalam tiga jenis:
- Propaganda Putih. Yaitu propaganda yang diketahui sumbernya dan dilakukan secara terang-terangan.
- Propaganda Hitam. Yaitu propaganda yang menunjukkan sumbernya tetapi bukan sumber yang sebenarnya.
- Propaganda Kelabu. Yaitu propaganda yang menghindari identifikasi baik sebagai sumber yang bersahabat maupun sebagai sumber yang mempunyai sikap permusuhan.
Propaganda Berdasarkan Tujuan
- Conversionary Propaganda. Dapat mengambil contoh kesetiaan perwira tinggi militer di Suriah terhadap Presiden Bashar Assad berubah.
- Divisive Propaganda. Contoh, palestina yang berjuang meraih kemerdekaan terbelah menjadi dua kubu utama, Fatah dan Hamas.
Propaganda Berdasarkan Misi dan Operasional
Propaganda berdasarkan misi dan operasional dibedakan menjadi 3 jenis:
- Defensive Propaganda. Contohnya, peristiwa kudeta militer di Thailand awal 2014.
- Offensive Propaganda. Dilakukan oleh negara kuat.
- Counter Propaganda. Membantah sekaligus membalikkan atau menyerang balik.
Teknik Propaganda
Propaganda dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya:
- Name calling. Memberikan nama jelek kepada pihak lain sehingga kita menjadi benci dan menolaknya.
- Stereotype. Pemberian julukan karikatural terhadap pihak lain.
- Plain Folks. Testimonial tapi untuk kalangan politik, pemimpin, dan lainnya.
- Transfer. Mengunakan pretise daripada sesuatu yang kita hormati dan autoritas daripada sanksi-sanksi.
- Card Stacking. Menggunakan emosi para komunikannya untuk menutupi hal hal yang sebenarnya dan mengungkapkan bukti palsu.
Propaganda umumnya dilakukan melalui media massa dengan berbagai bentuk, seperti media cetak, radio film, internet dan televisi.
Penyebaran informasi melalui media sosial sifatnya masal dan berantai bahkan cenderung tanpa kontrol sehingga media sosial dinilai sebagai media baru untuk propaganda yang sangat efektif.