Daftar isi
Kerajaan Tarumanegara merupakan kerajaan Hindu tertua ke 2 dan terbesar yang pernah berdiri di Indonesia, tepatnya sejak abad ke-4 hingga abad ke-7. Kerajaan Tarumanegara dulu nanya berdiri di tanah Jawa Barat di sekitar Sungai Citarum.
Nama Raja-raja yang pernah Memimpin Kerajaan Tarumanegara:
Jayasingawarman merupakan seorang Raja pertama dan pendiri Kerajaan Tarumanegara yang berasal dari india.
Datangnya beliau ke tanah Indonesia dikarenakan kekacauan yang terjadi di Nusantara disebabkan oleh penjajahan yang dilakukan Kerajaan Magada.
Raja Jayasingawarman menikah dengan salah satu putri dari Raja Dewawarman VIII dari Kerajaan Salakanegara.
Pada masa Raja Jayasingawarman memimpin kerajaan, pusat pemerintahan yang semula berada di Rajatapura berpindah ke Tarumanegara. Kota ini menjadi pusat pemerintahan sampai 362 M.
Dharmayawarman merupakan Raja kedua setelah Jayasingawarman lengser, Raja Dharmayawarman memimpin dari 382-395 M. ketika wafat,Ia dimakamkan di tepi kalli Candrabaga. Nama Raja Dharmayawarman tercantum dalam Naskah Wangsakerta.
Pada masa kekuasaan Raja Purnawarman, Kerajaan Tarumanegara berada pada puncak kejayaannya. kata “sunda” yang sering kita dengar berasal dari kota Sundapura, kota yang dibangun oleh Raja Purnawarman untuk dijadikan ibu kota pada 397 M.
Raja Purnawarman dikenal dengan sosok yang gagah, bijaksana dan sangat memperhatikan rakyatnya.
Selama masa jabatannya, Kerajaan Tarumanegara mengalami beberapa kemajuan seperti, dibangun nya penggalian sungai sepanjang 12 km,untuk menghindari banjir atau kekeringan. Perekonomian kerajaan meningkat,hingga sang Raja mampu memberikan sedekah sapi sebanyak 1.000 ekor kepada para Brahmana.
Selama kekuasaan nya, Raja Purnawarman mampu menaklukkan 48 kerajaan di daerah Tarumanegara yang wilayah nya mencakup hampir seluruh jawa barat.
Raja Wisnuwarman naik tahta menggantikan ayah nya Purnawarman yang lengser pada 434 M.
Pada masa kekuasaan nya, Wisnuwarman mengirimkan utusan ke beberapa negri yang merupakan sahabat Kerajaan Tarumanegara seperti, negri china, Bharata, Syangka, Campa, Yawana, Swarnabhumi, Bakulapura. Dengan tujuan untuk memberikan kabar bahwa pemimpin kerajaan Tarumanegara digantikan oleh Wisnuwarman dikarenakan sang ayah Purnawarman meninggal dunia. Selain itu untuk tetap menjalin hubungan baik antar negeri yang sudah terjalin sejak masa kekuasaan sang ayah.
Raja Wisnuwarman meninggal pada 455 M, dan digantikan oleh Indrawarman yang merupakan anak tertua dari Wisnuwarman.
Setelah Wisnuwarman meninggal, mahkota kerajaan turun ke Indrawarman pada 455 M dengan gelar Sri Maharaja Indrawarman Sang Paramarta Sakti Mahaprabawa Lingga Triwikrama Bunatala.
Selama masa kekuasaannya, tidak banyak yang berubah dari Kerajaan Tarumanegara, Indrawarman memimpin kerajaan kurang lebih selama 60 tahun.
Indrawarman meninggal pada 515 M dan digantikan oleh putra nya yang bernama Candrawarman.
Candrawarman merupakan anak dari Raja Indrawarman yang sebelumnya memerintah Kerajaan Tarumanegara. Candrawarman naik tahta pada 515 dan berakhir pada 535 M.
Selama masa jabatan nya, tidak terdapat banyak perubahan di Kerjaan Tarumanegara.
Candrawan meninggal pada 535 M dan digantikan oleh anak nya sang putra mahkota, yaitu Suryawarman.
Suryawarman merupakan raja ke 7 dan menjadi raja sekitar 26 tahun. Selang beberapa waktu setelah pelantikan gelar nya sebagai Raja, Suryawarman melakukan hal yang sama seperti pendahulunya yaitu Wisnuwarman,dengan mengirimkan utusan negeri nya ke beberapa negeri sahabat untuk mengabarkan bahwa kekuasaan Tarumanegara saat itu berada dibawah kuasa nya.
Saat pemerintahan Tarumanegara dibawah kuasa nya, Pusat pemerintahan yang semula berada di sundapura berpindah ke Cirebon. Perpindahan ini dimanfaatkan oleh beberapa kerajaan-kerajaan kecil untuk tumbuh di daerah Tarumanegara, dan mulai tumbuh pesat,contoh kerajaan kecil yang berkembang di daerah Tarumanegara yaitu Kerajaan Kendan.
Pada masa jabatan nya, Kerajaan Tarumanegara mulai mengalami kemunduran dikarenakan sang Raja kurang memperhatikan urusan kerajaan.
Suryawarman meninggal pada 561 M, posisi raja digantikan oleh anaknya yaitu Kretawarman.
Raja dengan gelar Sri Maharaja kertawarman Mahapurusa Hariwangsa digwijaya Salakabumandala ini menggantikan posisi raja yang sebelumnya ditempati oleh sang ayah Suryawarman.
Pada awal kekuasaan nya, Kerajaan tarumanegara memang sudah mengalami kemunduran dikarenakan keputusan Suryawarman yang memindahkan pusat pemerintahan ke Cirebon.
Raja Kertawarman memiliki 2 istri, sang permaisuri berasal dari Calankayana sedangkan selir nya berasal dari asal-usul yang tidak jelas. Satyawati yang merupakan selir meminta raja untuk menjadikannya permaisuri dikarenakan satyawati mengatakan bahwa dia sedang mengandung anak dari Raja kertawarman. Ketika satyawati diangkat menjadi permaisuri, sang raja baru mengetahui bahwa dia tidak bisa memiliki anak, yang berarti satyawati berbohong kepada sang raja dan kepada rakyat. Untuk menutupi hal ini kemudian Kertawarman mengangkat seorang putra yang bernama Brajagiri yang merupakan anak dari seorang pencari kayu bakar.
Sampai akhirnya permasalahan ini pun terdengar oleh petinggi kerajaan Tarumanegara, tetapi mereka tidak bisa melakukan banyak hal tentang permasalahan ini.Dan konsekuensi yang diterima oleh Raja Kertawarman karena menngangkat anak, Brajagiri tidak bisa menempati posisi putra mahkota dan hanya diberi kekuasaan sebagai senapati Kerajaan Tarumanegara.
Sampai akhir hidupnya pada 639 M, Raja Kertawarman tidak meninggalkan pewaris tahta. Tahta tersebut akhirnya diberikan kepada adik nya yaitu Sudawarman.
Raja Sudawarman merupakan seorang resi atau Brahmana sebelum akhirnya naik tahta menggantikan sang kakak Kertawarman yang meninggal dunia pada 639 M.
Selama masa kekuasaan sudhawarman, kerajaan Terumanegara semakin menunjukkan kemunduran dikarenakan semakin banyak muncul kerajaan-kerajaan yang memilih berdiri sendiri dan lepas dari kerajaan Tarumanegara.Akibatnya pengaruh Kerajaan Terumanegara semakin menurun dan tenggelam digantikan oleh kerajaan-kerajaan kecil yang mulai berkembang.
Raja Sudhawarman tidak dapat melakukan banyak hal, karena tidak begitu paham dengan pemerintahan kerajaan Tarumanegara dikarenakan sudhawarman sejak kecil tinggal di india.
Raja sudhawarman meninggal pada 639 M dan digantikan oleh putranya yaitu Hariwangsawarman.
Raja Hariwangsawarman merupakan raja kerajaan Terumanegara yang memimpin dengan jangka waktu yang singkat, yaitu 1 tahun.
Sudhawarman meninggalkan kerjaan dalam keadaan yang sulit, yaitu ketika kerajaan Tarumanegara mulai kehilangan pengaruh nya terhadap kerajaan lain. Nagajaya yang merupakan pemimpin dari kerajaan Cupunagara seperti nya mulai mengetahui kelemahan kerajaan Tarumanegara dan memutuskan untuk memanfaatkan kelemahan tersebut untuk meningkatkan pengaruh kerajaan Cupunagara.
Belum dipastikan penyebab pasti singkat nya masa waktu Hariwangsawarna, tetapi Nagajaya pada akhirnya berhasil menduduki tahta kerajaan Tarumanegara.
Nagajayawarman yang sebelumnya memimpin kerajaan Cupunagara, setelah Hariwangsawarna lengser dari tahta nya yang hanya bertahan selama 1 tahun.
Kondisi Kerajaan Taarumanegara semakin menurun dikarenakan banyak nya kerajaan-kerajaan kecil yang mulai berdiri sendiri, yang akhirnya bisa membuat Nagajaya berhasil merebut tahta kerajaan Tarumanegara.
Selama berkuasa, tidak ada pengaruh lebih yang dihasilkan Nagajaya untuk Tarumanegara.
Nagajaya meninggal pada 666 M dan tahta kerajaan diberikan kepada sang putra yaitu Linggarwarman.
Linggarwarman merupakan Raja terakhir yang memimpin Kerajaan Tarumanegara, dikarenakan sang putri dari Linggarwarman yang bernama Tarusbawa memilih untuk kembali ke kerajaan sunda yang sebelumnya berada dalam wilayah dan kekuasaan Kerajaan Terumanegara, yang berarti berakhirnya kerajaan Terumanegara.