Daftar isi
Resonansi berasal dari bahasa latin yang berarti bergema atau terdengar bersamaan pada suara keras. Kata resonansi tidak bisa lepas dari istilah getaran dan bunyi. Hal ini disebabkan karena resonansi akan menghasilkan bunyi(suara) akibat adanya getaran.
Resonansi bunyi adalah sebuah kejadian dimana sebuah benda ikut bergetar akibat adanya getaran yang berasal dari sumber bunyi. Kondisi resonansi bunyi hanya dapat terjadi saat keduanya, benda dan sumber bunyi, memiliki frekuensi yang sama.
Resonansi bunyi tidak hanya dapat terjadi pada benda padat saja. Benda cair atau gas disekitat sumber bunyi juga dapat beresonansi. Semua jenis benda dapat beresonansi asalkan memiliki frekuensi alami yang sama dengan sumber bunyi.
Walaupun terdengar sepele dan tidak menarik, namun satu getaran saja dapat menghasilkan bunyit tertentu. Dalam kehidupan sehari-hari, resonansi ini memiliki banyak manfaat untuk keberlangsungan hidup, beberapa diantaranya adalah :
Berikut adalah sifat resonansi bunyi, yaitu:
Struktur resonansi bunyi merupakan salah satu dari dua atau lebih struktur Leweis terhadap satu molekul. Struktur resonansi bunyi tidak bisa dinyatakan secara tepat hanya dengan satu struktur Leweis saja.
Masing-masing struktur resonansi dapat melambangkan struktur Leweis pada 1 ikatan kovalen di masing-masing pasang atom. Struktur molekul dapat terdiri dari beberapa stuktur Leweis yang diapaki bersama-sama. Namun, struktur tersebut tidaklah tetap karena adanya isolasi antara ikatan rangkap dengan elektron bolak-balik.
Struktur pada bunyi resonan mungkin juga merupakan peralihan dari dua struktur resonan. Bentuk peralihan ini disebut juga dengan hibrida resonan.
Cepat rambat gelombang bunyi dapat dihitung pada kondisi resonansi bunyi. Perhitungan ini telah terbukti dengan sebuah eksperimen resonansi bunyi dengan tabung, air, dan garpu tala.
Awalnya, tabung diisi dengan air sampai penuh. Garpu tala kemudian digetarkan dekat dengan mulut tabung. Tindakan tersebut diulang beberapa kali pada ketinggian air tabung yang berbeda-beda.
Air tabung yang berkurang akan membuat kolom udara dalam tabung menjadi lebih tinggi. Kolom udara dapat dihitung dari mulut tabung hingga ke permukaan air tabung. Jika pada ketinggian air tertentu ada suara dengung yang lebih keras saat garpu tala dipukul, maka saat itulah terjadi resonansi.
Resonansi bunyi adalah kondisi memperkuat bunyi asli sehingga bunyi asli dapat terdengar lebih nyaring dan keras. Oleh karena itu, rumus resonansi bunyi dapat ditulis dengan :
Selain dengan rumus tersebut, anda juga dapat menggunakan rumus :
Beberapa persamaan-persamaan pada resonansi oleh garputala adalah:
Resonansi bunyi dapat terjadi apabila kondisi memenuhi syarat berikut, yaitu:
Beberapa contoh resonansi bunyi dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut, yaitu:
Resonansi dari suara bedug masjid saat dipukul menjelang adzan. Kulit sapi (membran bedug) yang bergetar saat dipukul memiliki frekuensi yang sama dengan udara dalam rongga bedug.
Gitar yang dipetik akan menghasilkan suara nyaring. Udara pada bagian dalam rongga gitar ikut bergetar saat senar dipetik akibat memiliki frekuensi alami yang sama dengan senar. Resonansi tersebut menghasilkan pola gelombang stasioner dengan perut dan simpul gelombang pada panjang gelombang tertentu.
Saat seseorang berbicara. Selaput suara manusia dapat beresonansi dengan udara disekitarnya sehingga suara dapat terdenga dengan jelas.
Soal Pertama: Sebuah garputala digetarkan pada mulut tabung. Tabung setinggi 30 cm tersebut diisi dengan air secara perlahan sembari diukur ketinggiannya. Saat ketinggian air mencapai 10 cm, suara dari garputala terdengar sangat keras. Berapakah panjang gelombang bunyi garputala?
Soal Kedua: Seorang anak melakukan percobaan resonansi dengan garputala pada frekuensi alaminya 500 HZ. Jika resonansi kedua terjadi saat kolom udara 54 cm, berapa kecepatan merambat gelombang bunyi pada percobaan tersebut?