Daftar isi
Secara bahasa wudhu diartikan sebagai bersih dan indah. Secara syariat islam, wudhu juga diartikan membersihkan semua anggota tubuh dari bagian kepala hingga ke ujung kaki.
Wudhu dilakukan untuk membersihkan hadast kecil. Berbeda dengan tayamum yang tidak berfungsi sebagai penghlang hadast, namun hanya sebagai syarat utnuk memperbolehkan shalat.
Setiap akan melaksanakan ibadah sholat, kita diharuskan untuk membersihkan diri dengan berwudhu. Wudhu telah menjadi salah satu syariat yang telah Allah tetapkan untuk kaum muslim.
Sebagai mana yang telah dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya. Perintah wudhu diturunkan secara bersamaan dengan perintah sholat.
Oleh karena itu, sebagai umat muslim kita harus mengetahui cara berwudhu yang baik dan benar. Pelaksanaan wudhu yang tepat bisa mengontrol kebiasaan penggunaan air yang boros ketika wudhu.
Dalam melaksanakan wudhu kita harus memenuhi keenam rukun wudhu agar wudhu yang telah kita lakukan sah. Berikut ini 6 rukun wudhu yang harus kita jalankan, yaitu :
Apabila seseorang membasuh anggota badan ketika berwudhu dan memiliki niat hanya untuk mengurangi rasa panas. Maka itu tidak akan dianggap sebagai wudhu yang sah.
Sebab Rasulullah SAW mengatakan bahwa semua perbuatan itu bergantung pada niat. Serta balasan yang diterima oleh masing-masing orang juga tergantung apa yang telah diniatkannya.
Niat yang baik sebenarnya ada di dalam hati. Sebagian orang justru lebih mempercayai bila dengan melafalkan niat maka akan menghadirkan rasa khusyuk ketika melaksanakan ibadah sholat.
Berikut ini niat wudhu yang bisa kita baca :
Nawaitul wudhuu’a li raf’ll hadatsil ashghari fardhal lilaahi ta’aalaa.
Artinya:
Saya niat berwudhu untuk menghilangkan hadas kecil, fardhu karena Allah Ta’ala.
Rukun wudhu yang kedua yaitu membasuh wajah. Daerah batasan wajah terbagi menjadi daerah atas kening tempat tumbuhnya rambut hingga ke bagian dagu. Seringkali itulah daerah di mana menjadi batasan wajah yang harus terkena air ketika berwudhu.
Berdasarkan firman Allah SWT dalam Surat Al-Maidah ayat 6 yang artinya :
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah wajahmu, dan tanganmu sampai dengan siku, dan usaplah kepalamu dan basuhlah kakimu sampai kedua mata kaki.
Rukun membasuh wajah juga termasuk berkumur-kumur dan Istinsyaq atau memasukan air ke dalam lubang hidung. Hal ini juga termasuk sunnah Rasul yang sering dilakukan Nabi Muhammad SAW.
Sebenarnya tidak ada aturan yang secara khusus mengatur terkait cara membasuh kedua tangan. Bisa dari ujung jari kemudian ke arah siku ataupun bisa juga sebaliknya dari siku menuju ke ujung tangan.
Hal yang paling penting yaitu meratakan air yang dibasuh ke kedua tangan. Membasuh sebaiknya dilakukan berurutan dari kanan menuju kiri.
Namun, jika ada seseorang yang cacat fisik atau memiliki tangan buntung. Maka dirinya hanya perlu untuk membasuh anggota tangan lainnya beserta kedua siku.
Dan jika, cacat fisiknya tidak menyisakan bagian tangan sama sekali dari kedua siku. Maka dirinya tidak wajib untuk membasuh tangan.
Untuk mengusap kepala tidak hanya sekadar dilakukan dengan menggerakan kedua tangan dan mengusap ke kepala saja. Namun juga mengusap bagian tubuh di atas kepala dan juga kedua telinga.
Para ulama Syafi’iyah telah mengeluarkan pernyataan yang memperbolehkan pengusapan sebagian kepala. Meskipun ada beberapa rambut saja yang bisa terkena usapan.
Rasulullah SAW juga mengusap bagian kepalanya, ketika sedang berwudhu.
Dalam membasuh kaki, kedua mata kaki juga harus turut basah oleh air wudhu. Kita tidak harus membasuh kaki hingga ke betis atau lutut.
Dalam membasuh kaki, kita juga harus membersihkan bagian telapak dan sela-sela jari kaki. Tujuannya agar kotoran-kotoran kecil yang ada di kaki bisa terbuang.
Tertib adalah bagian dari rukun wudhu terakhir. Dalam artian tertib merupakan gerakan wudhu yang harus dilakukan secara berurutan.
Dari mengusap wajah, kedua tangan, kepala, dan kaki tidak boleh terbalik urutannya. Serta tidak dianjurkan adanya jeda waktu yang lama untuk melakukan gerakan satu ke gerakan lainnya saat berwudhu.
Berikut ini merupakan tata cara rukun wudhu yang baik dan benar, yaitu :
Itulah beberapa rukun wudhu yang harus kita pahami sebagai umat muslim. Wudhu yang tidak sah akan menyebabkan sholat yang kita jalani juga tidak sah.
Oleh karena itu, rukun wudhu harus dilakukan secara berurutan dan tertib sesuai dengan syariat yang berlaku.