Daftar isi
Rumah adat papua yang menjadi simbol adat dan kebudayaan daerah Indonesia yang wajib Anda ketahui dan kenali untuk menjaga kelestariannya.
Kenyataannya, hampir seluruh wilayah di Indonesia mempunyai keunikan budayanya sendiri, dan salah satunya tercermin dalam rumah adat. Salah satu yang bisa terbilang sangat unik yaitu rumah adat Papua yang masih sangat tradisional.
Tetapi keunikan ini yang membuatnya khas serta semakin diminati oleh para turis dalam serta luar negeri buat berkunjung. Rumah adat Papua sendiri yang sangat dikenal yaitu Honai. Ini merupakan rumah adat suku Dani yang tinggal di Lembah Baliem, Kabupaten Jayawijaya, Papua.
Rumah adat Papua Honai mempunyai kemiripan dengan jamur yang berukuran besar serta berbentuk bulat. Atap rumah kayu yang berisikan tumpukan jerami ataupun ilalang tersebut memang terencana dibangun menyamai kerucut. Berbeda dengan jenis rumah lain yang dibentuk secara melebar, rumah Honai populer dengan ruangannya yang kecil serta tidak berjendela.
Rumah Honai juga sering disebut dengan nama ‘Onai’, yang maksudnya rumah. Umumnya rumah ini dihuni oleh para pria dewasa sehingga juga sering disebut dengan nama rumah Honai Pilamo.
Salah satu yang membuat rumah ini unik yaitu rumahnya yang bulat dengan atap rumah berupa kerucut seperti jamur. Terlebih rumah ini juga cuma mempunyai satu pintu tanpa jendela.
Tidak cuma rumah Honai, rumah adat Papua yang lain yang juga perlu Anda ketahui yaitu Rumah Ebei ataupun Huma. Rumah ini sebenarnya mempunyai bentuk yang sama dengan rumah Honai, namun orang yang menempatinya berbeda. Bila rumah Honai dihuni oleh para pria dewasa, maka rumah Ebei cuma dihuni oleh para ibu, anak- anak wanita, serta anak pria yang belum dewasa.
Berikutnya terdapat rumah Hunila, tetapi rumah ini berbeda dengan kedua rumah adat Honai serta Ebei tadinya. Yang membedakan yaitu bentunya yang lebih memanjang serta lebih luas. Ini disebabkan rumah Hunila merupakan dapur umum yang jadi pusat untuk pembuatan makanan untuk seluruh penunggu silimo ataupun beberapa rumah Honai di suatu tempat.
Biasanya para perempuan akan memasak sagu ataupun membakar ubi di dalam rumah Hunila. Sehabis memasak, para perempuan ini akan membawakan makanan kepada Pilamo serta seluruh keluarganya.
Ini merupakan salah satu rumah adat yang dipunyai oleh suku pedalaman asli Papua, ialah Suku Korowai. Seperti namanya, rumah ini terletak di bagian atas dahan tumbuhan dengan ketinggian sekitar 15 sampai 50 m. Nyatanya rumah ini akan melindungi para penghuninya dari hewan buas. Suku Korowai memang berencana membangun rumah tumbuhan ini dengan tujuan buat menjauhi hewan buas serta gangguan roh jahat yang disebut “laleo”.
Rumah Kariwari ini merupakan rumah tradisional Suku Tobati-Enggros yang tinggal disekitar Teluk Yotefa serta Danau Sentani, Jayapura. Bila Anda amati, bangunan rumah Kariwari ini lumayan unik sebab berupa limas segi 8 yang dibuat dari kayu besi, bambu, serta juga daun sagu hutan. Rumah ini biasanya terdiri dari 2 lantai serta mempunyai 3 ruangan yang mempunyai fungsi yang berbeda-beda.
Rumah rumsram merupakan rumah adat Papua yang berasal dari Suku Biak Numfor yang tingga di wilayah tepi laut utara Papua. Sama halnya semacam Kariwari, rumah ini juga bukan ialah hunian tempat tinggal, namun dibentuk sebagai tempat aktivitas mengajar yang dikhususkan buat para pria.
Bangunan rumah Rumsram juga unik sebab berupa persegi dengan atap seperti perahu terbalik. Desain atap ini nyatanya berkaitan dengan profesi mayoritas warga suku Biak Numfor, yaitu sebagai pelaut.
Fungsi rumah Honai, tidak hanya sebagai tempat tinggal, yaitu tempat penyimpanan alat-alat perang serta berburu dan tempat mendidik anak pria supaya jadi orang yang kuat saat dewasa dan bermanfaat untuk sukunya. Fungsi lainnya dari rumah ada ini yaitu sebagai tempat untuk menyimpan berbagai barang berharga yang dikeramatkan sejak dulu. Berfungsi juga sebagai tempat untuk menyusun berbagai strategi untuk peperangan.