Daftar isi
Bagi orang awam menyebut rumah adat Sumatera Barat sebagai Rumah Gadang, sedangkan masyarakat Minangkabau biasanya menyebut rumah adat mereka dengan sebutan Rumah Bagonjong. Sebutan ‘Bagonjong’ dilatarbelakangi karena bentuk atap rumah adat Sumatera Barat seperti Gonjong yang berbentuk meruncing.
Bentuk tersebut menginspirasi banyak hiasan yang digunakan sebagai keunikan masyarakat Minangkabau, salah satunya seperti hiasan kepala pada pengantin wanita. Keunikan yang ada pada rumah adat Sumatera Barat menjadi daya tarik bagi turis sebagai objek wisata baik dalam maupun luar negeri.
Rumah Dadang atau Rumah Bagonjong memiliki banyak jenis, nama berdasarkan asal daerah, dan bentuk bangunan. Rumah adat ini tidak sembarang untuk dibangun sebab hanya daerah yang berstatus ‘nagari’ yang dapat diperbolehkan untuk membangun rumah adat di Minangkabau.
Berikut ini jenis-jenis rumah adat Sumatera Barat yang perlu diketahui..
Gonjong Anam merupakan salah satu jenis rumah adat yang ada di daerah Minangkabau dengan tampilan dan bentuk mirip dengan Rumah Gadang Gajah Maharam.
Namun pada rumah adat Gonjong Anam telah mengalami sedikit perubahan sehingga terlihat lebih modern dan terdapat ukiran khas Minang sehingga rumah ini menjadi beranjung.
Gonjong Ampek Baanjuang merupakan salah satu jenis rumah adat yang ada di daerah Minangkabau. Rumah jenis ini menjadi rumah adat yang wajib dibangun di daerah Luhak Nan Tigo.
Atap rumah adat ini memiliki empat buah Gonjong yang sesuai dengan namanya yakni ‘Ampek’ yang memiliki arti empat.
Rumah Gadang Batingkek merupakan rumah adat daerah Minangkabau yang terbilang cukup unik, sebab terdapat Gonjong yang bertingkat-tingkat. Fungsi Gonjong tersebut berguna untuk menyimpan hasil panen. Rumah adat ini secara desain hampir menyeru[ai Rumah Gadang Gajah Maharam.
Rumah Gadang Gonjong Limo merupakan salah satu jenis rumah adat Sumatera Barat yang banyak dijumpai di Kota Payakumbung.
Rumah adat ini disebut menyerupai Rumah Gadang Gajah Maharam namun perbedaan antar keduanya adalah pada Rumah Gadang Gonjong Limo tidak memiliki anjung.
Jenis rumah adat Sumatera Barat selanjutnya adalah Gonjong Sibak Baju. Secara bentuk rumah ini menyerupai baju yang disibak dan juga hamppir mirip dengan Rumah Gadang Gajah Maharam. Rumah adat ini terbuat dari kayu dan sasak.
Rumah Gadang Surambi Papek menjadi rumah adat Sumatera Barat yang memiliki sedikit perbedaan dengan rumah adat lainnya.
Pintu masuk dalam rumah adat ini berada di belakang, bagi orang Minang ini disebut sebagai ‘Bapamokok’. Namun seiring dengan perkembangan zaman rumah adat ini mengalami sedikit modifikasi sehingga terdapat pintu depan.
Rumah Gadang Jenis Gajah Maharam merupakan salah satu jenis rumah adat Minangkabau yang paling mewah. Hal ini disebabkan karena rumah ini terbuat dari kayu pilihan yang bernilai ekonomi tinggi seperti juar, surian, dan ruyung. Atap rumah adat ini terbuat dari seng, setiap pintu terdapat ukiran khas Minang.
Rumah Gadang berfungsi sebagai tempat tinggal keluarga terutama kaum perempuan, desain jumlah ruangan kamar pada Rumah Gadang terhitung berdasarkan jumlah perempuan yang ada dalam keluarga, sehingga yang boleh tinggal di rumah tersebut adalah perempuan beserta suaminya.
Rumah adat Sumatera Barat memiliki fungsi masing-masing berdasarkan bangunan.
1. Rangkiang
Rangkiang merupakan tempat untuk menyimpan hasil kebun maupun padi sebagai lumbung bahan makanan utama sehari-hari. Pada umumnya rangkiang berjumlah dua bangunan dan terletak di halaman depan rumah Gadang.
2. Anjuang
Anjuang merupakan tempat penobatan kepala adat atau tempat bersanding pengantin Minangkabau. Bangunan ini biasanya terletak di sebelah kanan dan kiri sayap bangunan..
3. Surau
Surau merupakan bangunan yang digunakan oleh orang Minang yang memeluk agama Islam sebagai tempat ibadah shalat. Selain itu juga dapat berfungsi sebagai sarana belajar mengajar dan tempat tinggal sementara bagi laki-laki Minang yang belum menikah.
Fungsi Rumah Gadang berdasarkan area ruangannya.
1. Kolong rumah
Kolong rumah merupakan tempat berlangsungnya kegiatan seperti upacara pernikahan, tempat bermain anak, dan memelihara hewan ternak. Kolong rumah terletak pada bagian bawah rumah.
2. Ruang Tamu
Ruang tamu merupakan tempat yang digunakan untuk menyambut para tamu yang berkunjung ke rumah. Ruangan ini wajib ada dalam Rumah Gadang yang secara simbolik memiliki makna sebagai keramahan penghuni rumah terhadap tamu.
3. Ruang Keluarga
Ruang keluarga merupakan tempat yang digunakan untuk menghabiskan waktu bersama keluarga. Selain itu ruang keluarga juga memiliki fungsi lain seperti tempat upacara adat, upacara kematian, dan upacara keagamaan. Ruang keluarga memiliki bagian lubang untuk tempat mengalir air ketika memandikan jenazah.
4. Kamar Tidur
Kamar tidur merupakan tempat yang digunakan untuk tidur kaum perempuan. Bagi orang Miang seorang perempuan akan tidur bersama suaminya di Rumah Gadang. Namun pada laki-laki yang belum menikah akan tidur di Surau.
1. Atap Berbentuk Tanduk Kerbau
Bentuk tanduk kerbau pada rumah adat Sumatera Utara memiliki arti sebagai harapan untuk memiliki nilai-nilai, amal ibadah, dan kegiatan untuk mendekatkan diri Kepada Tuhan. Hal ini selaras dengan tradisi Islam dalam masyarakat Minang.
2. Berbentuk Menyerupai Perahu
Rumah Gadang memiliki bentuk yang menyerupai perahu, sebab bagian bawah memiliki ukuran kecil sedangkan bagian atas memiliki ukuran yang lebih besar. Rumah adat ini berbentuk seperti panggung untuk menghindari masuknya hewan liar..
3. Kayu Anti Rayap
Bahan untuk membuat Rumah Gadang adalah kayu pilihan yang berkualitas dengan nilai ekonomis yang tinggi sehingga jarang sekali ditemui adanya rayap dalam Rumah Gadang tersebut. Kayu biasanya digunakan pada bagian tangga, lantai, jendela, pintu, dan dinding.
4. Kesesuaian Atap Rumah di Daerah Tropis
Bila diperhatikan dengan baik bentuk atap rumah adat Sumatera Barat berbentuk meruncing ke ujung kanan dan kiri dengan kemiringan yang curam. Dengan daerah yang memiliki curah hujan yang tinggi maka bentuk keruncingan atap tersebut dapat mempermudah turunnya air hujan.
5. Peletakan Tiang
Peletakan tiang pada rumah adat Sumatera Barat bermaksud untuk mengurangi resiko kerusakan saat terjadi bencana alam seperti gempa bumi. Tiang yang ada tidak ditancapkan ke dalam tanah melainkan ditumpuk di atas batu yang berbentuk datar, lebar, dan memiliki daya tahan yang kuat terhadap berbagai tekanan.
6. Resilien Terhadap Gempa Bumi
Ketika terjadi gempa bumi di daerah Sumatera Barat maka rumah adat tidak akan mengalami kerusakan parah sebab area Minangkabau berada pada pegunungan yang rawan gempa. Rumah Gadang dirancang untuk resilien terhadap goncangan dan dapat bergerak fleksibel menyesuaikan satu dengan lain.
7. Rumah Gadang Anti Paku
Keunikan lain dari Rumah Gadang adalah tidak menggunakan paku untuk mengeratan kayu bangunan rumah. Untuk mengeratkan kayu-kayu tersebut dapat menggunakan pasak kayu sehingga rumah adat ini mendapat julukan sebagai kapal beratap.
8. Terdapat Bangunan Lumbung Pangan
Rumah Gadang terbuat dari kayu sehingga dapat mudah terbakar sehingga perlu dibangun sebuah tempat untuk menaruh dan menyimpan bahan makanan utama agar terhindar dari kebakaran. Dari hal tersebut maka Rangkiang dibuat sebagai lumbung makanan untuk mengurangi kerugian untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.