Sampah Organik: Pengertian – Contoh dan Pengelolaannya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Ada beberapa jenis sampah, salah satunya yaitu sampah organik. Berikut ini akan dijelaskan mengenai sampah organik, yaitu:

Pengertian Sampah Organik

Sampah merupakan suatu benda atau barang yang tidak dapat digunakan lagi. Sampah juga dapat merupakan sisa dari suatu makanan atau minuman yang tidak di konsumsi dalam jangka waktu yang ditentukan.

Biasanya sampah tersebut akan dibuang karena rusak dan tidak memenuhi fungsi yang diinginkan oleh sang pemilik. Salah satu jenis sampah diantaranya yaitu sampah organik.

Sampah organik merupakan sampah yang dapat di daur ulang kembali. Sampah organik adalah sampah dari sisa organisme yang bisa membusuk dengan sendirinya tanpa bantuan manusia.

Sampah organik biasanya berasal dari tumbuhan, sisa makanan yang organik, daun, sisa buah dan sayuran. Jika sampah organik dibuang dan dimanfaatkan dengan benar, sampah organik dapat bernilai serta bisa digunakan kembali untuk kepentingan manusia.

Ciri-ciri Sampah Organik

Sampah organik memiliki ciri-ciri yang membedakan dari kategori sampah lainnya. Sampah organik yang berasal dari sisa makhluk hidup dan organisme memiliki ciri mudah  membusuk.

Sampah organik juga biasanya mudah terurai dengan sendirinya dalam waktu yang relatif cepat. Ciri khas yang paling mudah ditemukan pada sampah organik adalah yang berasal dari alam.

Selain itu, sampah organik biasanya terbuat dari bahan yang natural. Proses pembuatan bahan atau barang organik juga menggunakan material yang mudah didaur ulang kembali serta tidak memiliki dampak yang berbahaya bagi kesehatan.

Sehingga, sisa dari bahan organik dapat bermanfaat ketika di daur ulang kembali.

Manfaat Sampah Organik

Sampah organik yang berasal dari alam tentunya memiliki manfaat bagi alam itu sendiri serta manusia. Karena berasal dari alam dan mudah terurai, sampah organik dapat dimanfaatkan kembali sebagai pupuk organik bagi tumbuhan.

Sisa-sisa buah dan sayuran dapat digunakan kembali sebagai media campur untuk menyuburkan tanah. Sampah organik dapat juga dimanfaatkan kembali sebagai makanan untuk ternak, seperti kambing, sapi, kerbau, dan babi.

Terdapat pula biogas dan listrik yang berasal dari sampah organik seperti kotoran hewan. Dengan pemanfaatan sampah organik yang baik dan benar, dapat menjadikan sisa bahan organik lebih bernilai dan berguna bagi kepentingan mahkluk hidup.      

Contoh Sampah Organik

Sampah organik memiliki beberapa jenis. Sampah organik digolongkan menjadi dua jenis, yaitu sampah organik basah dan sampah organik kering. Sampah organik basah biasanya terdapat kandungan air yang besar di dalamnya.

Contoh sampah organik basah yaitu nasi, sisa sayur dan buah, sisa daging olahan, ampas teh. Sampah organik kering memiliki jumlah air yang cenderung sedikit di dalamnya. Contoh sampah organik kering yaitu kayu, ranting pohon, daun-daun.

Pengelolaan Sampah Organik

Sampah organik harus diolah dan dikelola dengan baik dan benar. Pengelolaan sampah organik dapat diwujudkan dengan menerapkan reduce, reuse, recycle, dan replace.

Mengurangi (reduce) yaitu dapat dilakukan dengan membatasi penggunaan bahan yang digunakan. Bahan yang akan digunakan atau dipakai sebaiknya menggunakan prinsip zero waste yaitu menggunakan sesuatu seperlunya tanpa berlebihan dan sesuai kebetuhan.

Menggunakan kembali (reuse) dapat dilakukan dengan cara menggunakan barang yang tidak sekali pakai, sehingga dapat meminimalisir barang yang tidak terpakai. Misalnya buah yang sudah tidak segar tapi dapat dimakan dapat diolah menjadi selai buah.

Daur ulang (recycle) pada sampah organik dapat dilakukan dengan cara memanfaatkan kembali sisa-sisa bahan organik yang telah digunakan. Misalnya seperti pupuk. Mengganti (replace) dapat dilakukan dengan cara menggunakan barang-barang yang ramah lingkungan dan vegan based.  

fbWhatsappTwitterLinkedIn