Daftar isi
Tidak hanya menerapkan seni mozaik, beberapa bangunan tua dan bersejarah di Eropa juga banyak menerapkan seni kolase.
Secara umum, yang dimaksud dengan kolase adalah karya seni rupa dua dimensi yang dibuat dari berbagai macam jenis bahan seperti kertas, kain, kaca, logam, kayu dan lain sebagainya yang ditempelkan pada permukaan gambar.
Adalah Cina yang sebenarnya menjadi pelopor digunakannya teknik kolase seiring dengan ditemukannya kertas sekitar tahun 200 SM.
Namun, teknik kolase disebut-sebut tidak banyak digunakan hingga pada abad ke-10 ketika para seniman di Jepang menerapkan teknik kolase pada seni kaligrafi atau seni sastra.
Sekitar abad ke-13 hingga abad ke-17, teknik kolase mulai berkembang di Eropa Tengah yang dibuktikan dengan digunakannya panel daun emas, batu permata, dan logam mulia pada bangunan peribadatan masa itu.
Seabad kemudian, tepatnya abad ke-18 hingga abad ke-19, seni kolase berkembang hampir ke seluruh Eropa.
Beberapa literatur menyebutkan bahwa seni kolase mulai berkembang pada periode Synthetic Cubism dimana Pablo Picasso dan Georges Braque menjadi pelopornya.
Tidak hanya itu, di masa Dadaisme yakni sekitar tahun 1916 hingga 1923 seni kolase juga muncul. Seniman yang menerapkan teknik kolase pada karyanya antara lain Hannah Hoch dan Kurt Schwitters.
Manfaat seni kolase terutama bagi anak-anak di antaranya adalah sebagai berikut.
Unsur-unsur dalam seni kolase adalah sebagai berikut.
1. Bidang
Bidang adalah unsur seni rupa berupa permukaan yang datar. Bidang terbentuk melalui pertemuan ujung pangkal dari beberapa garis. Bidang dapat berbentuk bidang geomteris maupun organik.
Umumnya, seni kolase menggunakan unsur bidang datar maupun bidang bervolume.
2. Garis
Garis adalah unsur seni rupa yang terbentuk melalui goresan atau perpanjangan dari titik yang satu ke titik yang lain.
Ditinjau dari bentuknya, garis dapat dibedakan menjadi garis lurus, garis lengkung, garis putus-putus, garis tak beraturan, garis spiral, dan lain-lain.
Pada seni kolase, unsur garis dapat dibentuk dari potongan kawat, lidi, batang korek, benang dan sebagainya.
3. Titik dan Bintik
Titik adalah unsur seni rupa terkecil dan dapat melahirkan berbagai macam bentuk. Adapun bintik adalah titik yang lebih besar.
Pada seni kolase, unsur titik dapat dibentuk dari butir-butir pasir laut. Adapun unsur bintik dapat dibentuk dari lada atau biji-bijian yang berukuran kecil dan sejenisnya.
4. Warna
Warna adalah unsur seni rupa yang penting karena berkaitan dengan hati dan merupakan wujud keindahan yang dapat dicerap oleh mata.
Ada tiga warna pokok yaitu merah, biru, dan kuning. Masing-masing warna memiliki tiga ukuran seperti hue atau corak, value atau nilai warna, dan intensity atau kekuatan warna.
Pada seni kolase, unsur warna dapat diperoleh dari cat, pita/renda, kertas warna, kain warna-warni dan sebagainya.
Bahan-bahan yang dapat digunakan dalam seni kolase antara lain sebagai berikut.
1. Batu
Batu adalah benda keras dan padat yang berasal dari bumi atau planet lain. Pada seni kolase, batu yang umum digunakan adalah batu akik karena memiliki bermacam-macam warna.
2. Biji
Biji adalah buah yang butirannya berukuran kecil dan memiliki beragam bentuk, warna dan tekstur yang berbeda. Umumnya, biji-bijian diperoleh dari tumbuh-tumbuhan.
Sebelum digunakan untuk seni kolase, biji-bijian ini sebaiknya dikeringkan terlebih dahulu agar warnanya tidak berubah.
3. Daun
Daun adalah bagian dari tanaman yang tumbuh berhelai-helai pada ranting dan umumnya berwarna hijau.
Berbagai macam jenis daun dapat digunakan dalam seni kolase. Umumnya, daun yang digunakan adalah daun-daun kering atau daun yang sudah gugur.
4. Kaca
Kaca adalah benda yang keras, bening, dan mudah pecah.
Pada seni kolase, kaca yang dapat digunakan adalah bekas potongan-potongan kaca yang diperoleh dengan cara memotong, mengetok atau menghempaskannya ke permukaan yang keras.
Kaca dapat dicat dengan warna tertentu sesuai keinginan.
5. Keramik
Keramik adalah barang-barang yang terbuat dari porselin. Keramik memiliki variasi warna yang sangat banyak dan menarik.
Pada seni kolase keramik yang dapat digunakan adalah keramik bekas yang telah dipotong-potong sesuai dengan ukuran yang dikehendaki.
6. Kertas
Kertas adalah barang tipis yang dibuat dari rumput, jerami, kayu, dan sebagainya yang biasa ditulis atau digunakan sebagai pembungkus, dan lain sebagainya.
Untuk bahan kolase, sebaiknya digunakan kertas berwarna atau kertas bekas seperti bekas sampul, majalah, poster-poster, almanak-almanak, kemasan rokok atau kemasan produk-produk industri.
Kertas-kertas tersebut dipotong-potong sesuai dengan ukuran yang diinginkan.
7. Kulit-kulitan
Kulit yang dimaksud adalah lapisan yang berada di luar pada buah atau batang tumbuh-tumbuhan.
Beragam jenis kulit apat dijadikan sebagai bahan kolase, di antaranya rambutan, kulit pisang, kulit salak, dan kelopak bambu.
Agar dapat digunakan dalam seni kolase, kulit-kulit tersebut harus dalam keadaan kering, lalu dipotog-potong dengan ukuran sesuai dengan yang diinginkan.
8. Logam
Logam yang dapat digunakan dalam seni kolase adalah logam yang mudah didapat di sekitar seperti seng, kuningan, dan aluminium.
Sebagaimana bahan lainnya, untuk dapat digunakan dalam seni kolase, logam tersebut harus dipotong-potong dengan ukuran yang dikehendaki.
9. Serutan Kayu
Serutan kayu dapat diperoleh dari hasil menyerut pensil atau hasil pertukangan.
Sebelum digunakan dalam seni kolase, serutan kayu harus dikeringkan terlebih dahulu kemudian dipotong-potong sesuai dengan ukuran yang diinginkan.
10. Tempurung
Tempurung yang dimaksud adalah tempurung kelapa yang keras.
Untuk bahan kolase, tempurung kelapa yang digunakan adalah tempurung dari kelapa yang setengah tua hingga tua, kemudian dibersihkan dan dihaluskan dengan ampelas.
Setelah itu, dipotong sesuai dengan ukuruan yang dikehendaki.
Karya seni kolase dapat dibuat dengan satu atau beberapa teknik antara lain:
Berikut disajikan beberapa contoh seni kolase.
1. Kolase dari biji-bijian
2. Kolase dari kertas koran
3. Kolase dari kertas origami
Meskipun kolase dan mozaik sama-sama merupakan karya seni tempel, keduanya memiliki perbedaan, antara lain sebagai berikut.