Daftar isi
Sarason (1974) menyatakan komunitas sebagai suatu jaringan hubungan yang siap saling mendukung dan dapat diandalkan seseorang. Hilangnya makna psikologis dalam komunitas dapat mengganggu dinamika kehidupan di dalam masyarakat.
Dalam sebuah komunitas, satu hal yang terpenting ialah kekuatan antar anggotanya yang disebut Sarason sebagai psychological sense of community. Sarason mendefinisikan istilah ini sebagai :
Selanjutnya, David McMillan dan David Chavis (1986) mendefinisikan sense of community sebagai perasaan kepemilikan antar anggota, perasaan bahwa setiap anggota adalah penting, dan punya keyakinan bersama bahwa kebutuhan anggota akan terpenuhi dengan komitmen masing-masing anggotanya untuk bersama.
Terdapat empat elemen dasar untuk mendefinisikan suatu komunitas yang saling menguatkan satu sama lain, yaitu:
Membership
Keanggotaan dalam suatu komunitas terdiri dari 5 atribut.
Influence
Seseorang biasanya akan tertarik pada kelompok yang membuat dirinya merasa berpengaruh. Anggota kelompok yang paling berpengaruh adalah mereka yang paling perduli pada kebutuhan dan nilai orang lain.
Sedangkan anggota yang cenderung mendominasi biasanya akan terisolasi. Semakin kohesif suatu kelompok maka semakin besar tekanan konformitas kelompok.
Integration and Fulfillment of Needs
Integrasi dalam komunitas menekankan hubungan horisontal antar anggotanya.
Intergrasi mengandung dua aspek yaitu nilai yang dimiliki bersama (nilai yang dicapai melalui keterlibatan dalam komunitas) dan pertukaran sumber daya yang bertujuan untuk pemenuhan kebutuhan fisik ataupun psikososial.
Shared Emotional Connection
McMillan dan Chavis mennyatakan elemen ini sebagai “definitive element for true community”. Anggota komunitas akan mempunyai ikatan bersama melalui perilaku, ucapan atau pertanda lainnya.
Koneksi emosional ini akan semakin kuat melalui pengalaman komunitas yang penting seperti perayaan, ritual, penghargaan dan cerita yang dimiliki bersama.
Competent Communities
Konsep dari competent communities ini mengarah pada bagaimana karakteristik idealnya suatu komunitas terkait dengan masalah-masalah dan decisions making dalam suatu komunitas.
Cottrell mengemukakan sepuluh karakteristik competent communities, yaitu:
Komitmen | Individu termotivasi untuk ikut serta berbagi dalam komunitas kerja, sehingga akan mempengaruhi satu sama lainnya. |
Self-other Awareness | Kesadaran akan diri sendiri dan anggota kelompok lain, berkaitan dengan minat dan pandangannya. |
Articulateness | Anggota-anggota memiliki kemampuan untuk mengungkapkan secara jelas pandangan dan minat mereka. |
Komunikasi | Ide-ide dan istilah yang memiliki makna bersama digunakan untuk berkomunikasi. Hal ini didasari pada pemahaman berbagai perspektif dan mengarahkan kepada kolaborasi alamiah antar anggota. |
Conflict containment and accommodation | Prosedur yang telah disetujui untuk mengenali dan me-manage konflik dalam komunitas. |
Partisipan dalam decision making | Anggota berpartisipasi secara aktif dalam pengaturan tujuan komunitas, pengambilan keputusan dan membuat planning. |
Manajemen hubungan dengan masyarakat luas | Komunitas mengidentifikasi dan menggunakan sumber daya eksternal untuk merespon tuntutan dan ancaman dari luar. |
Pemanfaatan sumber daya | Komunitas memanfaatkan sumber dan skill antar anggota komunitas dengan segala yang diperoleh secara eksternal dengan baik. |
Socialization for leadership | Dilakukan agar masyarakat dapat mempelajari skill untuk berpartisipasi, memimpin, melatih kekuatan dan tanggung jawab. |
Evaluasi | Melakukan penelitian terhadap isu komunitas, keefektifan dari program dan kebijakan, sehingga dapat dievaluasi dengan menggunakan feedback untuk perbaikan. |
Iscoe mengemukakan tiga konsep tambahan, yaitu:
Neighboring
Perkins dan Long (2002) mendefinisikan neighboring sebagai hubungan informal dan tolong-menolong antar tentangga. Hal ini merupakan contoh perilaku ketika sense of community kuat secara emosi dan kognitif.
Biasanya neighboring ini terjadi antara individu yang bukan merupakan teman dekat, tapi hanya sebatas kenal untuk saling bertukar informasi ataupun saling membantu sebagai tetangga.
Place Attachment
Place attachment merupakan ikatan emosi antara individu dengan lingkungan fisik dan sosial yang ada. Sense of community sering dihubungkan dengan letak geografis seperti budaya.
Citizen Participation
Masyarakat memiliki hak suara dan pengaruh dalam pengambilan keputusan pada komunitas. Jika sense of community masyarakat lemah, maka keinginan untuk berpartisipasi dengan lingkungannya rendah.
Social Support
Social support sangat membantu individu dalam mengatasi stress. Social support dan sense of community merupakan hal yang berbeda namun saling mempengaruhi.
Komunitas yang memiliki sense of community yang kuat akan memiliki social support yang baik pula.