Daftar isi
Bahasa adalah sesuatu hal yang sangat rumit dan kompleks. Bahkan para ahli pun tidak bisa menemukan secara pasti bagaimana bahasa ini muncul dan digunakan oleh setiap insan. Meskipun belum ada kepastian mengenai asal usul sejarah namun para ahli berhasil mengidentifikasi sifat-sifat bahasa.
Sifat atau ciri bahasa dapat dilihat di bawah ini.
Masing-masing bahasa yang digunakan oleh manusia memiliki sistemnya sendiri yakni sistem bunyi dan sistem makna. Sistem bunyi adalah sistem yang berwujud fisik yang dapat diterima oleh panca indera pendengaran manusia. Namun tidak semua bunyi dapat dikategorikan sebagai simbol atau lambang dari suatu kata.
Bunyi yang disebut sebagai lambang adalah bunyi yang ketika digabungkan dengan bunyi lainnya akan membentuk sebuah kata. Bunyi-bunyi ini kemudian disusun sehingga memiliki pola teratur yang terbentuk oleh unsur ataupun komponen yang saling berkaitan secara fungsional.
Dengan adanya pola dan unsur inilah bahasa jadi lebih mudah dipahami dan dipelajari orang lain.
Para ahli bahasa mengatakan bahwa bahasa adalah simbol atau lambang yakni dalam melakukan interaksi sosial manusia pada umumnya menggunakan simbol. Simbol atau lambang tersebut kemudian dikaji secara mendalam dalam bidang kajian ilmu semiotika yaitu bidang ilmu pengetahuan khusus untuk mempelajari simbol-simbol yang ada di kehidupan manusia.
Setelah dikaji dalam kajian ilmu semiotika ditemukan bahwa lambang dibedakan menjadi beberapa jenis yakni gesture, sinyal, symptom, kode, indeks, dan ikon. Simbol-simbol ini lah yang berperan sebagai isyarat ketika berkomunikasi dengan individu lainya. Terkadang lawan bicara sudah langsung memahami apa yang dimaksud oleh penutur meski hanya diberi gestur singkat.
Bunyi adalah kesan yang diterima oleh panca indera manusia sebagai akibat dari adanya getaran. Namun tidak semua bunyi akan dianggap sebagai bahasa melainkan hanya bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia yang berupa fon dan fonem.
Bunyi tersebut akan diterima oleh telinga dan diantarkan ke pusat saraf kemudian diproses untuk diubah menjadi lambang bahasa dalam bentuk bunyi.
Arbitrer sendiri memiliki berbagai arti yani sewenang-wenang, berubah-ubah, tidak tetap, manasuka yang dihasilkan secara acak baik dalam bentuk bunyi ataupun lambang. Dengan kata lain bahasa bersifat arbitrer maksudnya adalah tidak ada kaitannya antara lambang bahasa yang berbentuk bunyi dengan pengertian yang dimaksud oleh lambang tersebut.
Bahasa memiliki sifat ini karena unsur pembentuk bahasa dipilih secara acak dan tanpa adanya landasan dasar. Bukti bahasa memiliki sifat arbitrer adalah mengapa manusia yang baru lahir disebut sebagai bayi ataupun manusia yang sudah berumur disebut lansia. Tidak ada hal yang dapat menjelaskan hal tersebut karena pengambilan nama sebuah benda bersifat suka-suka.
Bahasa memiliki wujud lambang atau simbol yang digunakan untuk menjelaskan suatu pengertian, suatu konsep, suatu ide, atau suatu pikiran yang ingin diungkapkan dalam wujud bunyi itu. Dengan hal ini dapat ditarik kesimpulan bahasa memiliki suatu arti atau makna.
Maka sebuah simbol atau bunyi yang tidak memiliki makna tidak dapat dikatakan sebagai bahasa .
Bahasa memiliki sifat konvensional maksudnya adalah masyarakat pengguna bahasa tersebut harus mematuhi aturan yang telah disepakati mengenai suatu lambang telah menjadi suatu konsep tertentu.
Kendatipun bahasa juga bersifat arbitrer atau suka-sukan namun aturan tersebut harus dipatuhi karena apabila dilanggar maka akan menghambat proses komunikasi dan memungkinkan untuk terjadi kesalahpahaman.
Bahasa memiliki sifat produktif yang artinya menghasilkan sesuatu yang banyak. Sesuatu Yang banyak disini adalah bunyi atau kata yang dihasilkan etika menggabungkan beberapa bunyi menjadi satu,
Gabungan kata-kata tersebut kemudian memiliki makna yang baru. Selain itu bahasa bersifat produktif karena bahasa kaya akan makna sehingga sata kata dapat memiliki lebih dari satu makna.
Bahasa adalah suatu hal yang memiliki ciri khas yang spesifik dan tidak dimiliki oleh kelompok masyarakat lainnya sehingga dapat dikatakan bahwa bahasa itu unik. Keunikan bahasa dapat dilihat pada bunyi, sistem pembentukan kata, sistem pembentukan kalimat.
Contoh yang paling mudah kita jumpai adalah bahasa daerah di Indonesia yang sangat bervariasi bahkan masih berasa dari suku yang sama pun terkadang memiliki bahasanya sendiri.
Bahasa memang memiliki keunikannya masing-masing namun demikian bahasa memiliki sifat universal. Maksudnya adalah setiap bahasa meskipun berasal dari kelompok yang berbeda namun seluruh bahasa memiliki ciri-ciri yang sama.
Kesamaan ciri tersebut dapat terlihat dari bahasa-bahasa yang ada di dunia tersusun atas bunyi vokal dan konsonan. Masing-masing bahasa memiliki satuan bahasa yang memiliki arti, apakah itu satuan kata, frasa, kalimat dan paragraf.
Bahasa disetiap daera sangat beragam hal ini dikarenakan latar belakang budaya, kondisi alam, sejarah dan hal lainnya. Masing-masing bahasa memiliki ragam dan variasi seperti idiolek yakni sebuah keragaman bahasa yang dimiliki oleh perseorangan saja.
Ragam bahasa yang kedua adalah dialek yang suebuah variasi bahasa yang dimiliki oleh sekelompok masyarakat tertentu dan hanya digunakan oleh kelompok tersebut. Ragam bahasa ketiga adalah ragam bahasa yang terdiri dari bahasa baku dan tidak baku yang penggunaanya menyesuaikan situasi dan kondisi.
Bahasa memiliki sifat dinamis yang artinya bahasa dapat berubah mengikuti perkembangan dan perubahan, Hal ini sejalan dengan kondisi dan kegiatan masyarakat yang juga berkembang.
Karena bahasa memiliki sifat dinamis ini lah setiap perkembangan zaman muncul istilah atau kosa kata yang baru.
Bahasa memiliki sifat manusiawi maksudnya adalah bahasa manusia dengan bahasa binatang memiliki perbedaan. Bahasa manusia bersifat dinamis atau dapat berubah sedangkan bahasa binatang bersifat statik yang artinya tetap. Bahasa juga hanya bisa digunakan oleh manusia itu sendiri.