Daftar isi
Sitokinin merupakan senyawa yang memiliki struktur seperti adenin yang
mampu memacu terjadinya pembelahan, pertumbuhan dan perkembangan kultur sel tanaman.
Sitokinin dapat ditemukan pada jamur, bakteri, RNA prokariotik dan eukariotik serta tanaman tingkat tinggi.
Sitokinin alami dihasilkan pada jaringan yang aktif tumbuh terutama pada akar, embrio dan buah.
Sitokinin memiliki rantai samping kaya akan karbon (C) dan hidrogen (H)
yang melekat di nitrogen bagian puncak cincin purinnya.
Bentuk dasar sitokinin : 6-amino purin (adenin)
Adenin menjadi penentu aktivitas dari setiap jenis sitokinin sedangkan rantai yang panjang dan adanya double bond pada rantai dapat meningkatkan aktivitas dari sitokinin.
Struktur sitokinin hanya dibedakan oleh rantai samping yang dimiliki.
Semakin banyak ikatan ganda yang dimiliki, semakin aktif sitokininnya.
Secara garis besar hormon sitokinin dibedakan menjadi 2 :
Kinetin merupakan jenis sitokinin paling pertama ditemukan yang memiliki kemampuan dalam pembelahan sel (sitokinensis).
BAP merupakan jenis sitokinin yang paling sering digunakan dan bekerja aktif pada bagian tunas untuk mendorong proliferasi tunas.
Thidiauzuron merupakan sitokinin yang kuat karena dalam konsentrasi sangat rendah mampu menunjukkan respon.
Mendorong pembelahan sel (sitokinensis) dan diferensiasi sel Sitokinin bersinergi dengan auksin dalam pembelahan sel. Jika rasio antara sitokinin dan auksin tinggi maka akan terjadi organogenesis.
Sitokinin dan auksin bekerja secara antagonis (berlawanan) dalam
mengontrol dominansi apikal yaitu kemampuan dari tunas terminal menekan perkembangan tunas aksilar.
Penuaan pada tanaman terjadi karena adanya pengubahan protein menjadi asam amino dengan bantuan enzim RNA-ase, DNA-ase dan protease. Sitokinin menghambat kerja enzim tersebut cara menstimulasi RNA dan sintesis protein.
Laju pertumbuhan dari kotiledon yang diberikan sitokinin akan meningkat 2-3 kali lipat
Pemberian sitokinin pada kotiledon yang mengalami etiolasi mampu meningkatkan laju klorofil dan mendorong terbentuknya grana
Penambahan sitokinin eksogen akan mempengaruhi kadar sitokinin endogen sehingga masa dormansi biji dapat dipatahkan. Pemberian paling efektif dilakukan pada awal dan akhir masa dormansi.
Biosintesis sitokinin terjadi pada ujung akar, nodul akar, embrio dan endosperm biji yang sedang berkembang.
Keterangan :
Sitokinin mampu menunda penuaan pada bunga potong dan sayur-mayur.
Pemberian sitokinin eksogen berupa dihidrozeatin dan benziladenin efektif menunda penuaan pada bunga anyelir.
Pada sayuran kubis Brusel dan seledri pemberian sitokinin (benziladenin) dapat meningkatkan daya simpan.
Sitokinin yang disintesis diakar kemudian ditranslokasikan ke pucuk melalui xylem. Selain xylem ada juga yang diangkut melalui jaringan floem.
Pengangkutan sitokinin melalui floem lebih efektif dibandingkan xylem untuk organ yg transpirasinya rendah meski demikian sitokinin tidak mudah tersebar dalam floem.