Daftar isi
Startup merupakan perusahaan rintisan yang belum lama berjalan dan terus mengembangkan pangsa pasar. Perusahaan sejenis ini sedang banyak berkembang di Indonesia. Startup unicorn adalah sebuah istilah untuk menggambarkan sebuah perusahaan startup yang sudah memiliki nilai valuasi melampaui 1 miliar dollar Amerika atau sekitar 14,3 triliun rupiah.
Sudah ada beberapa perusahaan startup di Indonesia yang memiliki gelar unicorn ini. Berikut adalah beberapa diantaranya.
Bukalapak merupakan salah satu marketplace atau ecommerce yang banyak digunakan di Indonesia. Achmad Zaky, bersama dengan Fajrin Rasyid dan Nugroho Herucahyono, memulai perusahaan ini pada tahun 2010. Namun, Achmad Zaky telah mundur dari jabatan CEO dan digantikan oleh Rachmad Kaimuddin saat ini.
Menurut berita CNBC Indonesia, investor 500 startups, yang merupakan venture capital di San Francisco, melakukan investasi seri A di Bukalapak. Untuk investasi seri B, ada Emtek (Elang Mahkota) yang turut serta meramaikan investor di Bukalapak. Seri investasi dibagi hingga D, dimana anda dapat menemukan Mirae Asset-Naver Asia Growth Fund, GIC, dan Ant Financial, di seri tersebut.
Feery Unardi, Derianto Kusuma, dan Albert Zhang mendirikan Traveloka pada tahun 2012. Awalnya, perusahaan ini hanya menyediakan layanan tiket hotel, pesawat, dan kereta secara online untuk kebutuhan travelling. Perusahan ini sudah mengalami perkembangan pesat, dimana anda sudah bisa melakukan pembayaran listrik, air, pulsa, dan sebagainya.
Traveloka mendapatkan gelar startup unicorn pada tahun 2017. Kondisi tersebut diraih setelah Expedia memberikan dana sebesar 350 juta dolar Amerika ke perusahaan ini. Ada pula beberapa investor lain yang melakukan investasi di Traveloka, diantaranyaa dalah Sequioa Capitial, Hilhouse Capital, JD.com, dan GFC.
Kopi Kenangan mendapatkan gelar startup unicornnya pada tahun 2021. Perusahaan di bidang food and beverage ini mendapatkan investor seri C yang memberi pendanaan sebesar 1,3 triliun rupiah. Alhasil, kopi kenangan merupakan perusahaan makanan dan minuman pertama yang mendapatkan gelar unicorn di Indonesia dan Asia Tenggara.
Walaupun valuasi Kopi Kenangan belum disebutkan dengan jelas, perusahaan ini sudah memiliki rencana untuk terus memperluas jaringan gerai kopi hingga ke pasar Internasional.
Akulaku merupakan perusahaan bidang keuangan dan teknologi dengan layanan pembiayaan atau fintech lending. Perusahaan yang berdiri tahun sejak tahun 2014 ini baru mendapatkan gelar unicornnya akhir-akhir ini. Akulaku mendapatkan pendanaan sebesar 10 miliar dollar Amerika sehingga mendapatkan nilai valuasi sebesar 2 miliar dollar Amerika.
OVO merupakan salah satu sistem pembayaran digital yang sudah terkenal di masyarakat luas zaman ini. Startup ini tergolong platform pembayaran digital dibawah Lippo Group. Perkembangan perusahan inin sangat cepat hingga tercatat mengalami pertumbuhan perusahaan hinga 400% di tahun 2019. Selain itu, OVO juga mendapatkan investasi sebesar 120 dollar Amerika dari Tokyo Century pada tahun 2018
Kredivo merupakan sebuah perusahaan startup bidang jasa peminjaman kredit dibawah naungan PT FinAccel Teknologi Indonesia. Perusahaan ini berdiri sejak tahun 2015 dan baru mendapatkan gelar unicornnya pada pertengahan tahun 2021.
Moses Lo mendirikan Xendit pada tahun 2015. Walaupun jarang di sorot dan dikenal publik, perusahaan ini memberikan layanan pembayaran yang mempermudah transaksi pelaku bisnis, termasuk UMKM, startup, ecommerce, dan perusahaan korporasi.
Xendit dapat dibilang memiliki nilai yang cukup sejajar dengan Tokopedia ataupun Gojek. Pendaan seri C telah diterima Xendit dengan nilai 150 juta dollar Amerika atau sekitar 2,1 triliun Rupiah.
Salah satu startup unicorn di Indonesia yang bergerak di bidang saham dan reksa dana adalah Ajaib. Perusahaan ini mendapatkan pendanaan seri B senilai 153 dollar Amerika dari DST Global. Pendanaan tersebut menjadikan Ajaib sebagai fintech unicorn berbasis investasi pertama di Indonesia dan Asia Tenggara.
Seluruh masyarakat Indonesia pasti sudah pernah mendengar atau menggunakan Gojek. Sebuah perusahaan rintisan Nadiem Makarim ini bermula pada tahun 2010 dengan layanan sistem pemesanan melalui call center.
Perkembangan Gojek dapat dibilang sangat pesat. Tiga layanan barupun diluncurkan Gojek pada tahun 2015, yatu GoRide, Gosend, dan Gomart. Layanan ini pun terus berkembang dan bertambah hingga saat ini.
Jika membahas pendanaan dan investasi, ada banyak investor yang menanamkan uangnya di perusahaan ini. Suntikan dana sebesar 1,2 miliar dollar Amerika sudah diterima Gojek dari Tencet Holding dan JD.com pada tahun 2017. Selain itu, dana 18 triliun rupiah sudah diterima Gojek dari Amazon. Bahlan, sekelas Google saja sudah mengucurkan dananya ke Gojek.
William Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison mendirikan Tokopedia pada tahun 2009. Situs jual beli online ini mengalami perkembangan pesar dan mendapatkan gelar startup unicorn yang berpengaruh se Asia Tenggara.
Alibaba sudah mengirimkan dana pada Tokopedia sebesar 1,1 miliar dollar Amerika. Bahkan, Investor Jepang, bernama Softbank Group, dan Investor India, bernama Sequoia Capital, juga telah menanamkan sebagian uangnya di Tokopedia.
Dari bidang ekspedisi dan logistik, J&T Express merupakan satu-satunya yang mendapatkan gelar startup unicorn. Valuasi J&T Express pada tahun 2021 aadalah 7,8 miliar dollar Amerika atau sekitar 113,5 triliun Rupiah. Perusahaan ini sudah memiliki perluasan wilayah kerja hingga ke negara di Asia lainnya, termasuk Vietnam dan Cina.