Daftar isi
Dalam penjualan, ada istilah Strategi Branding. Apa itu Strategi Branding? Berikut pembahasannya.
Startegi branding atau brand strategy atau dalam bahasa Indonesia disebut strategi merek. Schultz dan Barnes, penulis buku mengenai komunikasi strategi brand mengemukakan pengertian startegi branding adalah manajemen yang dilakukan suatu brand berisi kegiatan yang mengatur segala elemen yang membentuk suatu brand.
Kemudian menurut Gelder seorang penulis buku berjudul Global Brand Strategy memaparkan pengertian dari strategi branding adalah strategi yang harus dilakukan oleh brand untuk menawarkan atau mencapai tujuan brand berupa keuntungan yang didapat berdasarkan sikap dan perilaku dari konsumen.
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa strategi branding adalah manajemen atau kegiatan yang dilakukan oleh brand untuk menawarkan brand sehingga brand memperoleh keuntungan yang didapat dari sikap dan perilaku yang diambil oleh konsumen.
Terdpaat lima macam bentuk dari strategi branding, yaitu :
Strategi perluasan lini produk ini dilakukan oleh brand dengan cara melakukan penambahan pada produk. Biasanya produk yang mengalami perluasan lini adalah produk pertama yang sukses dikeluarkan oleh brand. Tambahan ini dapat berupa kandungan, rasa, desain, bentuk atau fitur baru dalam satu produk yang sama sebelumnya.
Contohnya strategi perluasan lini produk ini dilakukan oleh berbagai brand. Banyak diantaranya produk makanan yang awalnya sukses dengan rasa original kemudian melakukan penambahan pada rasa sehingga makanan yang dikeluarkan oleh brand memiliki berbagai macam rasa.
Contoh lain adalah produk kecantikan yang mengeluarkan berbagai varian baru dengan penambahan berbagai aroma.
Strategi perluasan merek ini dilakukan oleh brand dengan cara menggunakan nama merek yang sama pada produk baru yang berada pada kategori lini produk yang berbeda. Hal ini digunakan karena merek sebelumnya sudah dikenal dan lekat dengan konsumen sehingga brand mengharapkan ketika mengeluarkan produk baru dengan merek yang sama konsumen akan merasa tidak asing dan pengenalan ke pasaran menjadi lebih mudah.
Contohnya ialah produk So Klin yang awalnya mengeluarkan produk detergent atau pembersih pakaian. Kini So Klin merambah ke kategori pembersih lantai, pewangi dan pelicin pakaian.
Strategi banyak merek adalah strategi yang cukup efektif dan diterapkan oleh berbagai perusahaan. Strategi banyak merek dilakukan dengan mengeluarkan beberapa atau berbagai merek atau brand produk dalam satu kategori produk yang sama. Hal ini dilakukan untuk menghindari terganggunya kinerja pada satu produk tertentu.
Contoh brand yang melakukan strategi ini adalah Unilever dan Indofood. Dimana kedua perusahaan ini mengeluarkan berbagai merek produk dalam kategori yang sama.
Strategi ini dilakukan oleh perusahaan brand yang mengeluarkan produk baru dalam kategori yang sama namun tidak memungkinkan menggunakan nama merek yang sudah ada sebelumnya. Sehingga perusahaan brand meluncurkan produk dengan nama baru.
Contohnya ialah Matsushita Jepang yang mengeluarkan nama terpisah untuk berbagai merek produk elektroniknya seperti Panasonic, Technics dan JVC.
Strategi merek bersama ini adalah kolaborasi atau penggabungan yang dilakukan dua atau lebih perusahaan dengan menggabungkan beberapa nama brand untuk menjadi sebuah produk. Tujuannya untuk mendapatkan kekuatan dari penggabungan merek-merek tersebut.
Banyak sekali contoh dari co-branding strategy ini. Dari produk makanan misalnya kolaborasi Chitato dan Indomie goreng serta kolaborasi Oreo dan Supreme. Masih dari makanan dan teknologi, yang cukup meledak karena penggemarnya yang banyak ialah kolaborasi McDonals dan BTS serta Samsung dan BTS.
Setiap perusahaan brand pasti memiliki strategi branding yang berusaha dibangun untuk dapat mengenalkan produk dan brandnya di hadapan publik sehingga produknya dapat dikonsumsi publik sehingga menghasilkan pendapatan bagi perusahaan. Berbagai perusahaan bahkan perusahaan besarpun tetap menjalankan strategi branding untuk menjaga eksistensinya di dalam persaingan yang ketat.