Daftar isi
Dunia ini terdiri dari berbagai macam suku budaya. Diantara sekian banyaknya suku tersebut ada suku Aborigin. Berikut ini adalah sejarah hingga kebudayaan yang dimiliki oleh suku Aborigin.
Suku aborigin adalah suku bangsa asli yang menempati daratan Australia. Kata Aborigin diambil dari bahasa latin yaitu berasal dari kata “Aborigine” yang memiliki makna “dari awal”. Kata tersebut sudah digunakan sejak abad ke 17 yang mengacu pada orang-orang yang tinggal di daerah tertentu dalam hal ini adalah benua Australia.
Jika dilihat dari bentuk fisik orang-orang suku Aborigin memiliki ciri fisik yang serupa dengan suku di Asia Tenggara khususnya dari Irian. Diperkirakan orang-orang Irian bermigrasi dan tiba di benua Australia pada 50 ribu tahun yang lalu. Teori ini didukung dengan teori bahwa dahulu kala daratan Australia dan daratan Irian menyatu.
Mereka pergi dengan menggunakan perahu rakit. Pada saat itu terjadi fluktuasi iklim serta menyebabkan terciptanya jalur di permukaan laut. Hal tersebut memungkinkan adanya pergerakan manusia dari arah barat ke arah timur melalui kepulauan Indonesia.
Teori asal usul suku Aborigin ini juga diperkuat dengan kebudayaan mereka yang memiliki banyak kesamaan dengan orang-orang di suku Irian. Diketahui mereka menetap di benua terkecil itu selama ribuan tahun yang lalu. Namun saat ini keberadaan suku Aborigin tergerus oleh kedatangan bangsa Eropa. Karena perbedaan warna kulit yang begitu mencolok menyebabkan hal-hal kurang beruntung bagi suku Aborigin.
Hingga akhirnya mereka mengalami nasib yang sama dengan suku Indian di Amerika Serikat. Pada tahun 1788 hingga 1800 jumlah penduduk suku Aborigin berkurang sebanyak 90%. Bahkan kelompok Aborigin yang berada di wilayah yang cukup subur menghilang tanpa jejak. Saat ini orang-orang Aborigin telah menikah dengan orang-orang non Aborigin. Sebagian besar dari mereka kini tinggal di kota-kota besar. Jumlahnya pun mulai meningkat sekitar 2,3% pada tahun 2007.
Orang-orang Aborigin umumnya memiliki ciri fisik yang sama dengan orang-ornag di Irian yaitu berkulit gelap, berambut keriting, berbibir tebal, dan serta memiliki kelopak mata yang lurus. Namun karena proses adaptasi dengan lingkungan sekitar fisik mereka menjadi kecoklatan serta rambut ikal.
Orang-orang Aborigin menganut kepercayaan terhadap roh para leluhur mereka serta meyakini bahwa benda-benda alam seperti binatang memiliki kekuatan magis. Suku Aborigin dikenal dengan berbagai upacara ritual mereka. Hal tersebut mengundang para antropologi untuk meneliti mereka. Selain itu masyarakat Aborigin juga dipercaya mampu mengetahui keadaan Bumi di masa lalu hingga masa depan melalui mimpi yang diberikan oleh roh Agung. Gambaran tersebut bisa dilihat pada bebatuan hasil karya nenek moyang mereka.
Orang-orang Aborigin juga terkenal dengan kemampuan mistis mereka, Kemampuan tersebut antara lain menyembuhkan orang sakit dengan cara memasukkan tangan ke orang yang sakit tanpa berdarah dan keluar dari ruangan terkunci tanpa membuka pintu. Berdasarkan data sensus, penduduk sebagian besar Aborigin saat ini yaitu sekitar 72% menganut sistem kepercayaan Kristen meskipun tidak sama persis. Sementara sisanya tidak memeluk agama apapun.
Bahasa yang digunakan oleh masyarakat Aborigin sangat beragam. Terdapat ratusan bahasa dan dialek tradisional suku Aborigin di Australia. Menurut hasil studi yang dilakukan oleh pakar linguistik dari Universitas Sydney Barat yaitu Robert Mailhammer, bahasa yang dimiliki oleh suku Aborigin berjumlah 250 macam. Berdasarkan bukti-bukti yang ada bahasa tersebut mempunyai satu akar yang sama yaitu Proto-Australia. Bahasa tersebut telah diucapkan sejak 12.000 tahun yang lalu.
Dikarenakan berasal dari nenek moyang yang sama, tak heran bila suku aborigin memiliki kebudayaan yang hampir mirip dengan suku di Irian. Hal tersebut juga berlaku untuk rumah adat mereka yang mirip dengan rumah adat Honai di Papua. Rumah mereka terbuat dari bahan-bahan alami seperti pepohonan, dedaunan, dan ranting yang disusun secara sederhana. Rumah mereka juga telah dimodifikasi menyesuaikan dengan perubahan iklim di Australia. Mereka juga masih nomaden atau berpindah-pindah.
Pakaian yang dikenakan oleh suku Aborigin juga masih sangat sederhana. Memerka memanfaatkan kulit kanguru sebagai bahan dasar pakaian mereka. Kulit kanguru yang tebal dapat melindungi mereka dari hawa dingin. Untuk melindungi mereka dari panas terik matahari, kulit kanguru tersebut diberi warna putih. Selain warna putih, pakaian mereka juga diberi warna merah untuk menakut-nakuti binatang lawan.
Pada awalnya orang-orang Aborigin tidak mengenal cara bercocok tanam sehingga mereka berburu dan memancing ikan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Binatang yang mereka adalah kanguru, lobster dan anjing laut. Sebab itu mereka tidak pernah tinggal jauh dari sumber air seperti sungai atau laut.
Masyarakat Aborigin hidup secara berkelompok dan dipimpin oleh seorang kepala suku. Kepala suku tersebut selain menjadi pemimpin dalam berbagai ritual adat juga merangkap sebagai tabib atau dukun. Suku Aborigin dibagi ke dalam beberapa kelompok sesuai dengan daerah tempat tinggal mereka seperti Aborigin Bama yang berada di wilayah Queensland, Aborigin Koori yaitu berada di daerah New south Wales dan Victoria, Aborigin Murri menempati wilayah Queensland selatan, Aborigin Noongar berada di wilayah selatan bagian Australia barat, Aborigin Nunga yang dapat dijumpai di wilayah Australia selatan, Aborigin Anangu sebagai kelompok terbanyak berada wilayah dekat perbatasan Australia selatan dan barat, serta Aborigin Palawah yang mendiami pulau Tasmania.
Suku Aborigin adalah suku yang kaya akan keanekaragaman budayanya. Budaya yang paling melekat adalah budaya seni lukis dan seni pagat. Biasanya mereka melukis pada permukaan kulit kayu. Lukisan tersebut menggambarkan kehidupan suku Aborigin yang selaras dengan alam. Selain lukisan, masyarakat Aborigin pandai dalam seni pahat yang mereka tuangkan pada bebatuan. Mereka juga kerap melukis tubuh mereka terutama pada bagian wajahnya dengan pola titik-titik.
Masyarakat Aborigin mempunyai kesenian tari yang umumnya didominasi oleh hentakan kaki seperti pada tari tiwi. Tari tiwi memiliki gerakan yang sangat kuat dimana gerakan tari harus dilakukan sesuai dengan irama ketukan musik. Selain tarian, suku Aborigin juga mempunyai kesenian musik yang khas. Biasanya musik mereka mirip dengan bunyi-bunyian binatang.