Daftar isi
Apakah kamu kesulitan menabung? Nabung dengan jenis tabungan berjangka adalah solusinya! Dewasa ini, generasi millennial sudah melek terhadap finansial. Termasuk urusan menabung.
Namun, salah satu godaan terbesar saat menabung adalah membelanjakan uang tabungan hanya karena lapar mata saja, padahal kita tidak terlalu membutuhkan barang tersebut.
Nah, untuk mengantisipasi hal tersebut kamu bisa menabung dengan jenis tabungan berjangka. Sebab, pada tabungan tersebut akan memaksa kita untuk terus menabung. Ingin tahu apa itu tabungan berjangka lebih dalam? Yuk, simak jawaban di bawah ini sampai habis!
Tabungan berjangka adalah salah satu jenis tabungan yang mana nasabah harus menentukan jangka waktu nabungnya sendiri. Mulai dari 1 tahun hingga 20 tahun.
Ketentuan mengenai durasi dan nominal tabungan ditentukan sendiri oleh nasabah. Jadi jika nasabah mengambil dana sebelum jatuh tempo, maka akan dikenai denda oleh pihak bank atau lembaga keuangan lainnya.
Durasi setoran saat menabung juga bisa kamu pilih sendiri, bisa satu bulan atau tiga bulan. Untuk memulai setoran bulanan biasanya dimulai dari Rp100.000 sampai Rp500.000.
Sudah disebutkan di atas bahwa dana tabungan tidak dapat ditarik sewaktu-waktu, karena jika mengambil dana sebelum jatuh tempo akan dikenai denda. Oleh karena itu, pada tabungan ini akan memaksa kita untuk menabung.
Keuntungan selanjutnya yaitu pada tabungan berjangka memiliki fitur auto debit. Jadi kamu tidak perlu repot nabung secara manual setiap bulannya. Setiap bulan, rekening reguler kamu akan terpotong otomatis ke rekening tabungan berjangka.
Biasanya, jika kamu ingin menabung pasti ada suku bunganya untuk memperoleh keuntungan. Jadi tidak hanya menyimpan uang saja, namun juga menghasilkan keuntungan.
Termasuk juga jenis tabungan berjangka. Akan tetapi, setiap jenis tabungan memiliki bunga yang berbeda-beda. Untuk tabungan berjangka sendiri nominal bunganya dari empat sampai lima persen per tahun tergantung dari pihak bank masing-masing.
Untuk nominal tersebut lebih besar dari tabungan reguler dan sedikit lebih rendah dari deposito.
Menabung di bank tentunya lebih aman dan terpercaya daripada nabung secara manual, seperti simpan di perkakas atau tempat lain. Bank-bank terpercaya biasanya menjadi peserta Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Jika kamu menabung dengan jenis tabungan berjangka itu artinya uang kamu dijamin atau diback-up oleh LPS.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa setoran awal pada tabungan terjangka cukup murah yaitu hanya Rp100.000 saja. Nominal tersebut lebih kecil dari deposito.
Meskipun, deposito bunganya lebih besar. Akan tetapi, setoran awalnya juga lebih besar. Jika kamu seorang pelajar, mahasiswa atau ingin mencoba nabung lebih baik di mulai dari tabungan berjangka terlebih dahulu.
Karena setoran awalnya yang tidak terlalu mahal dan cocok untuk kantong pelajar atau mahasiswa.
Ada beberapa bank yang menawarkan asuransi pada nasabah tabungan berjangka. Jadi jika nasabah kecelakaan atau meninggal dunia akan mendapatkan sejumlah dana yang sudah disepakati sebelumnya.
Kamu bisa menggunakan tabungan berjangka tak hanya sebagai tabungan biasa atau dana darurat saja, melainkan bisa menjadi sarana investasi untuk masa depan. Karena pada tabungan berjangka durasi nabungnya ada yang sampai 20 tahun, kamu bisa gunakan itu sebagai investasi.
Di beberapa bank biasanya ada beberapa promo atau hadiah menarik untuk pengguna baru atau setiap pembukaan rekening. Seperti misalkan setiap pengguna baru yang menyetor Rp500.000 di awal setoran akan mendapatkan cashback atau bonus sebesar Rp100.000. Nah, kamu bisa manfaatkan promo tersebut.
Cara kerja tabungan berjangka sedikit berbeda dengan tabungan reguler di mana pada tabungan berjangka nasabah akan melakukan setoran awal dan selanjutnya tiap bulan dalam durasi yang telah ditentukan sendiri oleh nasabah.
Jika jangka waktunya sudah selesai, dana otomatis akan terpotong ke rekening reguler nasabah. Jika narik dana sebelum jatuh tempo akan dikenakan denda oleh bank yang bersangkutan.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa suku bunga tabungan berjangka lebih tinggi daripada tabungan reguler, namun tetap saja lebih tinggi suku bunga depsito.
Pada umumnya, suku bunga deposito mencapai lima sampai 6,5 persen per tahun. Sedangkan untuk tabungan berjangka hanya empat sampai lima persen per tahun.
Baik tabungan berjangka maupun deposito bisa memilih sendiri jangka waktu nabungnya. Namun, perbedaannya adalah dari durasi nabungnya.
Pada tabungan berjangka, bank menawarkan jangka waktu nabung dimulai dari 12 bulan hingga 240 bulan. Sedangkan untuk deposito, bank menyediakan jangka waktu mulai dari 1 bulan sampai 36 bulan saja.
Jenis produk pada kedua jenis tabungan tersebut juga berbeda di mana tabungan berjangka merupakan produk simpanan, sedangkan deposito merupakan produk investasi.