Daftar isi
Salah satu tarian tradisional khas Melayu yang berkembang di tanah Sumatera adalah Tari Persembahan. Tari ini berasal dari Riau dan awalnya ditampilkan sebagai rangkaian adat untuk menyambut tamu. Akan tetapi, seiring waktu Tari Persembahan juga ditampilkan dalam berbagai kegiatan tertentu, misalnya pada pentas seni atau festival budaya tradisional.
Tari Persembahan dibawakan oleh beberapa orang penari. Salah satu penari membawa wadah berisi sirih yang akan diberikan kepada tamu sebagai simbol penghormatan.
Sebagaimana telah disinggung, bahwa dalam penyajian Tari Persembahan salah seorang penari yang membawa wadah berisi siri akan membuka wadah tersebut di hadapan para tamu. Setelah itu, para tamu diminta untuk mengambil sirih yang ada di dalam wadah tersebut. Makna dari proses pengambilan sirih ini adalah untuk menghormati.
Dalam tradisi masyarakat asli Riau, sirih tidak hanya dianggap sebagai benda melainkan juga sebagai sebuah simbol. Sirih adalah simbol yang dapat mempererat pertemanan dan meningkatkan komunikasi dalam pergaulan. Dengan demikian, Tari Persembahan selain memiliki makna penghormatan juga menyimbolkan bahwa manusia satu dan yang lain memiliki keterikatan yang akan menumbuhkan komunikasi yang efektif, rasa empati, menghargai dan mengapresiasi antara satu sama lain.
Tari Persembahan pertama kali muncul pada tahun 1957. Saat itu, di Pekanbaru, Riau, diadakan musyawarah untuk membahas tari persembahan yang akan menampilkan tari serta lagu khas Melayu untuk bentuk persembahan bagi para tamu. Kemudian diputuskanlah sebuah tarian yang dinamakan Tari Makan Sirih. Tari Makan Sirih ini mulai disosialisasikan oleh para seniman Kepulauan Riau agar bisa dikenal khalayak umum.
Diantara fungsi dari Tari Persembahan antara lain:
Tari Persembahan terdiri atas 8 gerakan dengan keteraturan 14 x 8 ketukan. Adapun jenis gerakan tari meliputi Selembayung, Balam Dua Sekawan, dan Lenggang Melayu Patah Sembilan yang masing-masing gerakan tersebut mengandung makna tersendiri
Selain itu ada beberapa gerakan lain yang juga ditampilkan dalam Tari Persembahan, yakni:
Tari Persembahan disajikan secara berkelompok oleh 5 hingga 10 orang penari putri. Jumlahnya selalu dibuat ganjil karena akan ada satu penari spesial yang bertugas membawa wadah berisi sirih untuk disajikan kepada para tamu.
Adapun pola lantai yang digunakan dalam tari persembahan ada bermacam kombinasi, yakni sebagai berikut :
Properti Tari Pesembahan digunakan untuk mendukung gerakan dan tujuan tari itu sendiri. Dalam pertunjukan Tari Persembahan, properti yang digunakan adalah tepak sirih yang berisi daun sirih.
Tepak ini memang sengaja dibawa oleh salah seorang penari untuk dipersembahkan kepada tamu yang disambut kedatangannya.
Sebagaimana kebanyakan tari tradisional lainnya, Tari Persembahan juga diiringi dengan instrumen musik pengiring yang terdiri dari beberapa alat musik. Diantara alat musik yang digunakan untuk mengiringi pertunjukan Tari Persembahan adalah:
Busana yang biasa dikenakan oleh para penari saat menyajikan Tari Persembahan adalah baju adat kurung teluk belanga. Sementara untuk pakaian bawah, penari menggunakan balutan kain songket dengan warna cerah. Pada bagian kepala penari, terdapat mahkota dengan hiasan-hiasan yang menyerupai bunga.
Keunikan dari Tari Persembahan adalah bahwa tarian ini hanya dilakukan oleh beberapa penari wanita yang jumlahnya harus ganjil. Hal ini dikarenakan salah satu dari penari-penari tersebut memiliki tugas khusus untuk membawa sebuah wadah yang berisi daun sirih.
Tari Persembahan merupakan tari tradisional khas dari Riau yang disajikan dalam upacara atau ritual penyambutan tamu. Tari ini ditampilkan oleh beberapa penari perempuan yang berjumlah ganjil. Makna dari Tari Persembahan adalah sebagai bentuk penghormatan bagi tamu yang datang.
Tari persembahan ditampilkan oleh penari dengan menggunakan busana khas melayu berupa baju adat kurung teluk belanga yang dipadukan dengan kain songket berwarna cerah. Adapun dibagian kepala, penari memakai mahkota yang diberi hiasan berupa bunga.
Tari Persembahan disajikan dengan iringan beberapa alat musik khas melayu. Diantara jenis instrumen yang dimainkan untuk mengiringi Tari Persembahan adalah Marawis, Gambus, Akordion, Kendang, dan Biola.