Seni

Tari Piring: Makna – Sejarah dan Pola Lantai

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Sejatinya terdapat bermacam-macam tari piring di Indonesia. Tari piring yang akan diulas kali ini adalah tari piring yang berasal dari daerah Minangkabau, Sumatera Barat.

Makna Tari Piring

Di Minangkabau, tari piring umumnya ditampilkan pada berbagai macam upacara adat salah satunya adalah upacara setelah panen.

Tujuan diadakannya berbagai macam upacara adat adalah sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah subhanahu wa ta’ala yang telah memberi rahmat dan rezeki berupa hasil panen yang melimpah.

Bagi sebagian masyarakat Minangkabau yang masih memercayai mitos, upacara adat umumnya dilakukan sebagai bentuk ungkapan rasa syukur kepada dewi padi yang disebut dengan “Saning Sri”.

Sejarah Tari Piring

Tari piring atau tari piriang adalah salah satu tari tarian tradisional Indonesia yang berasal dari daerah Minangkabau, Sumatera Barat.

Awalnya, tari piring merupakan bagian dari upacara adat yang dilakukan oleh masyarakat setempat sebagai media untuk mengungkapkan rasa syukur kepada dewa-dewa seperti dewi padi atas hasil panen yang melimpah.

Mereka biasanya membawa berbagai macam sesaji berupa makanan yang diletakkan di atas piring sambil melangkah dengan gerakan yang dinamis.

Namun, setelah agama Islam masuk ke Minangkabau, tradisi tari piring sebagai bagian dari upacara adat untuk mengungkapkan rasa syukur kepada dewa-dewa atas hasil panen yang melimpah tidak lagi dilakukan.

Sebagai gantinya, tari piring hanya merupakan bagian dari kesenian tradisional masyarakat Minangkabau yang berfungsi sebagai sarana hiburan atau bagian dari seni pertunjukkan.

Karakteristik Tari Piring

Tari piring memiliki beberapa karakteristik di antaranya sebagai berikut.

  • Dapat dilakukan secara berpasangan atau berkelompok
  • Gerakan bersifat dinamis dan cepat
  • Diiringi bunyi piring berdentik yang dibawa oleh para penari
  • Kedua belah tangan penari membawa piring
  • Diiringi oleh suara ansambel talempong
  • Pola lantai tari piring mengadopsi gerakan-gerakan pencak
  • Tari piring menggambarkan kegembiraan, kebersamaan, kesejahteraan, dan kemakmuuran rakyat Minangkabau.

Fungsi Tari Piring

Fungsi tari piring di antaranya adalah sebagai berikut.

  • Sarana ritual
    Pada awalnya, tari piring ditujukan sebagai sarana ritual yakni ungkapan rasa syukur kepada dewa-dewa atas hasil panen yang melimpah.
  • Sarana hiburan
    Di masa setelah Isam masuk ke Minangkabau, tari piring tidak lagi ditujukan sebagai sarana ritual melainkan sebagai sarana hiburan semata.
  • Seni pertunjukan
    Kini, tari piring banyak ditampilkan dengan tujuan sebagai seni pertunjukan yang merupakan bagian dari suatu acara seperti acara resepsi pernikahan, penerimaan tamu penting, dan lain sebagainya.

Manfaat Tari Piring

Adapun manfaat tari piring antara lain sebagai berikut.

  • Bagi para penonton, tari piring merupakan sarana hiburan agar dapat melepaskan diri dari stres dan emosi negatif lainnya
  • Bagi para penonton, tari piring dapat memberikan tambahan wawasan terkait makna dan sejarah tari piring
  • Bagi penari, tari piring merupakan sarana untuk mengekspresikan diri
  • Bagi penari, tari piring merupakan sarana pelestarian budaya
  • Bagi penari, tari piring merupakan sarana mengkomunikasikan makna dibalik gerakan-gerakan yang terdapat dalam tari piring.

Properti Tari Piring

Dalam sebuah tarian, properti yang digunakan biasanya menjadi nama tarian tersebut. Pun demikian dengan tari piring. Properti utama yang digunakan dalam tari piring adalah piring.

Biasanya, piring yang digunakan dalam tarian adalah piring porselen dari China karena desainnya yang bagus dan memiliki nilai estetis.

Gerakan Tari Piring

Adapun beberapa macam gerakan tari piring di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Gerak pasambahan

Gerak pasambahan adalah gerakan dalam tari piring yang biasa dibawakan oleh penari pria. Gerakan ini memiliki beberapa makna sebagai berikut.

  • rasa syukur yang dipersembahkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala
  • permohonan maaf kepada penonton yang menyaksikan tari piring agar terhindar dari kejadian-kejadian yang dapat merusak jalannya pertunjukan.

2. Gerak singanjuo lalai

Gerak singanjuo lalai adalah gerakan dalam tari piring yang dilakukan oleh penari wanita dengan lembut dan melambangkan suasana di hari pagi.

3. Gerak mencangkul

Gerak mencangkul adalah gerakan dalam tari piring yang melambangkan para petani ketika sedang mencangkul sawah.

4. Gerak menyiang

Gerak menyiang adalah gerakan dalam tari piring yang menggambarkan kegiatan para petani saat membersihkan tanah yang akan digarap dari sampah-sampah yang mengganggu.

5. Gerak membuang sampah

Gerak membuang sampah adalah gerakan dalam tari piring yang menggambarkan para petani mengangkat sisa-sisa sampah dan memindahkannya ke tempat lain.

6. Gerak menyemai

Gerak menyemai adalah gerakan dalam tari piring yang melambangkan para petani menyemai benih padi yang akan ditanam.

7. Gerak memagar

Gerak memagar adalah gerakan dalam tari piring yang menggambarkan para petani memagari pematang sawah agar tehindar dari binatang liar.

8. Gerak mencabut benih

Gerak mencabut benih adalah gerakan dalam tari piring yang menggambarkan para petani mencabut benih yang sudah ditanam.

9. Gerak bertanam

Gerak bertanam adalah gerakan dalam tari piring yang menggambarkan para petani memindahkan benih yang telah dicabut.

10. Gerak melepas lelah

Gerak melepas lelah adalah gerakan dalam tari piring yang menggambarkan para petani beristirahat atau melepas lelah setelah melaksanakan pekerjaan menggarap sawah.

11. Gerak mengantar juadah

Gerak mengantar juadah adalah gerakan dalam tari piring yang menggambarkan proses mengantar makanan kepada para petani yang telah mengolah sawah.

12. Gerak menyabit padi

Gerak menyabit padi adalah gerakan dalam tari piring yang dibawakan oleh penari pria dan menggambarkan para petani menyabit padi di sawah.

13. Gerak mengambil padi

Gerak mengambil padi adalah gerakan dalam tari piring yang dibawakan oleh penari wanita saat mengambil padi yang telah dipotong oleh penari pria.

14. Gerak manggampo padi

Gerak manggampo padi adalah gerakan dalam tari piring yang menggambarkan gerakan mengumpul padi dan dibawa ke suatu tempat.

15. Gerak menganginkan padi

Gerak menganginkan padi adalah gerakan dalam tari piring yang menggambarkan padi yang telah dikumpulkan untuk dianginkan dan nantinya akan terpisah antara padi dan ampas padi.

16. Gerak mengirik padi

Gerak mengirik padi adalah gerakan dalam tari piring yang menggambarkan para petani mengumpulkan dan menjemur padi.

17. Gerak membawa padi

Gerak membawa padi adalah gerakan dalam tari piring yang menggambarkan para petani saat membawa padi untuk dibawa ke tempat lain.

18. Gerak menumbuk padi

Gerak menumbuk padi adalah gerakan dalam tari piring yang menggambarkan kegiatan menumbuk padi yang telah dijemur dilakukan oleh pria, sedangkan wanita mencurahkan padi.

19. Gotong royong

Gotong royong adalah gerakan dalam tari piring yang dilakukan secara bersama yang melambangkan sifat kegotongroyongan.

20. Gerak menampih padi

Gerak menampih padi adalah gerakan dalam tari piring yang menggambarkan para petani menampih padi yang telah menjadi beras.

21. Gerak menginjak pecahan kaca

Gerak menginjak pecahan kaca adalah gerakan dalam tari piring yang dilakukan dimerupakan penggabungan dari berbagai gerak dan diakhiri oleh penari menginjak-injak pecahan kaca yang dilakukan dengan atraktif dan ditambah dengan beberapa gerak-gerak improvisasi penari.

Pola Lantai Tari Piring

Pola lantai tari piring yang merupakan tari berpasangan atau kelompok adalah sebagai berikut.

  • pola lantai lurus horisontal yakni bergerak menyamping ke kiri atau kanan
  • pola lantai lurus vertikal yakni bergerak maju atau mundur
  • pola lantai lurus diagonal yakni bergerak serong kiri atau kanan
  • pola lantai lengkungan yakni melingkar baik setengah melingkar maupun melingkar penuh, spiral, atau membentuk angka delapan.

Kostum Tari Piring

Busana yang digunakan oleh penari tari piring terbagi atas busana untuk penari pria dan penari wanita.

1. Busana penari pria, terdiri dari :

  • Busana rang mudo atau baju gunting China yang berlengan lebar dan berhiaskan missia atau renda emas.
  • Saran galembong yaitu celana berukuran besar yang pada bagian tengahnya (pisak) warnanya sama dengan baju.
  • Sisamping yaitu kain songket yang dililitkan di pinggang dengan panjang sebatas lutut.
  • Cawek pinggang adalah ikat pinggang yang terbuat dari kain songket yang pada ujungnya diberi hiasan berupa rumbai-rumbai.
  • Deta/destar yaitu penutup kepala yang terbuat dari kain songket berbentuk segitiga dan diikatkan di kepala.

2. Busana penari wanita, terdiri dari :

  • Baju kurung yang terbuat dari satin dan beludru.
  • Kain songket.
  • Selendang songket yang dipasang pada bagian kiri badan.
  • Tikuluak tanduak balapak yaitu penutup kepala khas wanita Minangkabau yang terbuat dari bahan songket dan bentuknya menyerupai tanduk kerbau.
  • Aksesoris berupa kalung rambai, kalung gadang, dan subang/anting.

Keunikan Tari Piring

Sebagaimana tari tradisional lainnya, tari piring juga memiliki keunikan tersendiri, di antaranya adalah sebagai berikut.

  • Menggunakan piring sebagai media atau properti utama
  • Mempunyai beragam gerakan tarian yang unik yaitu mengayun-ayunkan bahkan memutar piring tanpa jatuh
  • Alat musik yang digunakan sangat beragam seperti rebana, gong, talempong, saluang, dan lain sebagainya
  • Adanya suara dentingan cincin ketika musik mengiringi tari piring
  • Penari menari di atas pecahan piring yang merupakan bagian penutup dari rangkaian tari piring.