Daftar isi
Indonesia memiliki banyak sekali daerah-daerah dan di setiap daerahnya terdapat keseniannya masing-masing. Kesenian tersebut pastinya berbeda antara satu dengan yang lainnya dan memiliki ciri khas dari masing-masing daerah asalnya.
Reog Ponorogo merupakan salah satu kesenian yang berasal dari Jawa Timur. Kesenian ini sangat kental dengan hal-hal yang berbau mistis. Reog Ponorogo pun terletak di daerah Kabupaten Ponorogo.
Kata reog dalam Reog Ponorogo berasal dari kata riyokun yang memiliki arti khusnul khotimah. Tari reog ponorogo ini merupakan tarian tradisional khas dari Jawa Timur.
Tidak hanya terkenal di Indonesia saja, reog ponorogo juga sering ditampilkan di tingkat nasional bahkan hingga internasional.
Tari reog ponorogo sudah dikenal hingga ke penjuru negeri. Tarian reog ini terkenal dengan singo barongnya yang memiliki nilai magis dan hal-hal yang melekat pada dirinya yaitu hal mistis.
Konon, pada jaman dahulu ada cerita yang melatarbelakangi tari Reog Ponorogo yaitu cerita pemberontakan Ki Ageng Kutu. Selain pemberontakan tersebut ada juga yang dipicu karena pemerintahan yang korupsi.
Ki Ageng meninggalkan kerajaan Majapahit dan mendirikan perguruan sendiri, di perguruan tersebut mengajarkan seni beladiri kepada kaum muda. Untuk melawan pasukan kerajaan, anak buah Ki Ageng masih sangat sedikit maka pesannya disampaikan melalui pertunjukkan reog.
Reog tercipta pada awalnya yaitu berguna sebagai sindiran kepada Raja Majapahit.
Pertunjukkan reog tersebut menjadi suata cara bagi Ki Ageng untuk melawan masyarakat lokal. Topeng si Singa Barong disimbolkan sebagai raja majapahit.
Lambat laun seiring dengan berjalannya waktu tarian reog ini pun mulai berkembang secara luas dan terkenal. Pada umumnya, tarian reog ponorogo ini merupakan tarian perang antara kerajaan kediri dengan kerajaan ponorog.
Dadak merak yaitu topeng yang digunakan oleh penari reog ponorogo yang berbentuk kepala singa. Diatas kepala singa terdapat hiasan bulu merak yang memiliki tinggi hingga 2,25 meter dan beratnya yaitu 2,30 kg.
Dadak merak memiliki simbol atau makna tersendiri yaitu sebagai kekuatan yang diwujudkan dalam bentuk kepala singa. Kemudian makna keindahan diwujudkan dalam bentuk bulu merak yang terdapat diatas kepala singa.
Jarit atau juga disebut sebagai jarik merupakan kain yang digunakan oleh penari reog ponorogo. Jarit yaitu kain yang panjang dan juga bermotif batik dengan berbagai macam coraknya.
Motif pada jarit yang sering digunakan oleh penari reog ponorogo yaitu jarit parang barong. Cara menggunakan jarit ini pun ada caranya, tidak boleh asal-asalan.
Pertama, kita perlu mewiru jarik tersebut menjadi tiga wiruan. Kemudian lipat jariknya menjadi dua bagian yang sama panjang dan wirunya tadi harus nampak dari luar. Jarik tersebut untuk melilit pinggang dengan wiru pada bagian kaki kanan.
Penari reog ponorogo menggunakan bawahan berupa celanan kepanjen yang memiliki warna hitam. Celana kepanjen ini terbuat dari bahan beludru dan berbodir mante emas di bagian bawahnya. Panjang dari celana kepanjen ini hanya sebatas paha atau lutut saja.
Stagen cinde merupakan kain sutera panjang yang berwarna merah. Fungsi dari stagen cinde yaitu sebagai selendang pengikat. Memiliki panjang kurang lebih 4 meter dan lebar 10 cm.
Pada stagen cinde ada motif batiknya dikombinasi dengan warna tertentu. Cara menggunakan stagen ini dengan melilitkan pada pinggang si penari setelah mengenakan jarik. Dan lainnya masih banyak properti lainnya.
Pada umunya, gerakan dari tari reog ponorog ini hanya menggunakan kepala singa yang bergerak menyerupai kipas. Gerakannya halus, gesit, lincah dan juga kuat.
Pada tari reog ponorogo ini menggunakan berbagai pola lantai, diantaranya pola lantai melingkar, melengkung dan juga terkadang tidak beraturan.
Kostum yang digunakan pada tari reog ponorogo ini ada 5 komponen, diantaranya:
Patih Bujangganong adalah tokoh yang protagonis dalam tari reog ponorogo ini. Patih ini digambarkan sebagai patih yang memiliki tubuh kecil, pendek namun licah dan cerdik.
Biasanya penari ini tidak mengenakan baju, namun menggunakan rompi merah dan juga topeng berwarna merah.
Prabu Kelono ini merupakan tokoh yang utama dalam tari reog ponorogo. Beliau merupakan seorang raja yang berani, gagah dan bijaksana. Prabu Kelono digambarkan sebagai manusia yang memiliki sayap dan topeng merah.
Dalam tari reon ponorogo, penari jathilan ini biasanya adalah wanita. Mereka digambarkan sebagai prajurit wanita yang cantik dan juga berani.
Pakaian yang digunakan yaitu kemeja satin warna putih dan jarik sebagai bawahannya. Selain itu, mereka juga mengenakan udheng dan mengendarai kuda kepang.
Warok ini merupakan pasukan dari Kelono Sewandono. Warok digambarkan sebagai orang yang sakti dan kebal terhadap segala macam benda tajam. Umumnya, penari warok yaitu pria yang memiliki badan besar.
Warok sendiri dibedakan menjadi dua jenis, yaitu warok tua dan warok muda. Warok tua menggunakan kemeja putih sedangkan warok muda tidak menggunakan apa-apa selain penadhon.
Pembarong ini adalah penari yang paling penting pada reog ponorogo. Pembarong yaitu penari yang membawa dadak merak. Pembarong menggunakan celana panjang hitam dan juga baju kimplong.
Pembarong haruslah penari yang kuat, karena nantinya ia akan membawa dan mengangkat si dadak meraknya.