Daftar isi
Pencak silat atau silat adalah suatu seni bela diri tradisional yang berasal dari Indonesia. Tidak cuman di Indonesia, seni bela diri ini secara luas dikenal di Indonesia, Malaysia, Brunei, Singapura, dan sebagian negara di Asia tenggara lainnya.
Induk organisasi uang menaungi pencak silat di Indonesia adalah Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI). Sedangkan organisasi yang mewadahi federasi-federasi pencak silat di berbagai negara khususnya di Asia Tenggara adalah Persekutuan Pencak Silat Antara Bangsa (persilat), yang dibentuk oleh Indonesia, Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam.
Dalam pencak silat, akan diajarkan berbagai macam keterampilan gerak, seperti serangan pukulan, tendangan, tangkisan, dan elakan. Pada pembahasan kali ini akan membahas mengenai takisan dalam pencak silat.
Umumnya, teknik tangkisan selalu disertai dengan sikap kuda-kuda seta sikap tubuh dengan menggunakan satu lengan, siku, dua lengan serta kaki. Bagaimana cara melakukan teknik tangkisan dalam bela diri pencak silat ?
1. Tangkisan dalam
Cara melakukan tangkisan dalam pencak silat adalah :
2. Tangkisan luar
Cara melakukan tangkisan luar dalam pencak silat bela diri adalah :
3. Tangkisan atas
Cara melakukan tangkisan atas dalam pencak silat adalah :
3. Tangkisan bawah
Cara melakukan tangkisan bawah dalam pencak silat bela diri adalah :
Tangkisan dua lengan dapat dilakukan dengan cara :
Tangkisan siku jauh berbeda dengan gerakan tangkis lainnya. Sebab, butuh keseimbangan kuat karena satu kaki lainya menutup serangan lawan. Gerakan pertama adalah memutar badan 90 derajat baik ke salah satu arah kanan dan kiri.
Kemudian salah satu yang menghadap lawan di tekuk ke atas menutup perut. Tangan paling dekat dengan lawan berlindung di belakang kaki yang diangkat tersebut.
Berikut ini adalah variasi-variasi tangkisan yang dapat dilakukan adalah :
Pukulan lurus biasanya diarahkan pada dada atau muka. Guna menangkis pukulan lurus kita dapat menggunakan salah satu lengan atau siku. Caranya, yaitu dengan menekuk lengan atau siku tersebut kemudian membenturkannya (dengan alat serang lawan) ke arah kiri, ke arah kanan atau ke arah atas.
Tangkisan ini harus dibarengi dengan menggeser kaki dan memutar pinggang sehingga badan tetap dalam keadaan dan memutar pinggang sehingga badan tetap dalam keadaan seimbang. Tangkisan yang baik dilakukan dengan cepat, tepat seimbang. Tangkisan yang baik dilakukan dengan cepat, tepat pada saat alat serang lawan hampir mendarat pada sasaran.
Pukulan bandul atau pukulan saduk biasanya diarahkan ke ulu hati atau ke arah ginjal kiri dan kanan. Pukulan ini dapat ditangkis dengan menggunakan lengan bawah bagian dalam. Caranya, yaitu lengan bawah bagian dalam tersebut kita sabetkan ke lengan bawah bagian dalam milik lawaan, kebawah atau ke samping depan.
Gerakan menangkis harus dilakukan dengan teknik tangkap bola atau teknik tangkap bandul. Dengan teknik tersebut maka laju serangan lawan akan dapat dengan mudah dihentikan tanpa menimbulkan rasa sakit pada tangan.
Tendangan depan biasanya diarahkan ke bagian ulu hati atau perut dan alat vital. Tendangan depan atau tendanga A yang terlatih dengan baik oleh sangat membahayakan, terutama jika mengenai alat vital. Tendangan ini dapat ditangkis dengan mengangkat lutut ke atas, atau dengan cara mengibaskan telapak tangan (dengan pergelangan tangan yang ditekuk) ke kiri atau kanan.
Jika alat tangkis yang kita gunakan untuk menahan serangan adalah lutut, kita harus menggunakan teknik benturan. Dan jika menggunakan telapak tangan, kita harus menerapkan teknik tangkap bola.
Tendangan belakang atau tendangan B biasanya diarahkan kebahagiaan perut ke atas hingga dagu. Apabila dilakukan dengan cepat dan sempurna, tendangan ini sangat sukar diantisipasi. Akan tetapi jika dilakukan dengan sedikit terlambat, tendangan belakang ini malah boleh menjadi senjata makan tuan.
Cara yang paling praktis untuk menahan tendangan belakang ialah dengan membenturkan lutut yang kita angkat ke atas dengan alat serang lawan (tumit).
Tendangan samping atau tendangan T biasanya diarahkan ke perut atau dada dan hampir tidak efektif jiak tendangan ini diarahkan ke muka. Meskipun demikian tendangan samping ini sebenarnya lebih sukar ditangkis dengan menggunakan tangan dan kaki.
Tendangan ini lebih mudah dihindari dengan sedikit merendahkan kuda-kuda. Inipun harus langsung disusul dengan serangan bawah. Jika tidak disusul dengan serangan, maka hindaran yang kita lakukan hanya akan sia-sia bahkan boleh mencelakakan diri kita sendiri.
Dalam keadaan terjepit tendangan samping dapat kita atasi dengan menangkiskan dua lengan atau siku yang kita rapatkan (blok). Gerakan tangkisan harus dilakukan dengan teknik tangkap bola, sehingga alat tangkis kita tidak terlalu keras membentur pada alat serang lawan. Pada waktu menangkis jari-jari harus dikepalkan untuk menghindari terjadinya cedera pada pergelangan.