Daftar isi
Pada pembahasan kali ini kita akan membahas mengenai Teks Inspirasi, berikut pembahasannya.
Teks inspirasi merupakan teks yang bertujuan untuk menginspirasi orang lain. Teks inspirasi berisi kisah atau cerita pribadi maupun orang lain yang memberi kesan positif bagi para pembacanya.
Teks inspirasi umumnya berisi pengalaman hidup seseorang atau pengalaman orang lain. Dapat pula berisi kisah-kisah imajinasi penulisnya, serta kisah-kisah hewan yang bisa diteladani.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa teks inspirasi merupakan salah satu bentuk narasi yang berisi kisah pengalaman hidup pribadi maupun orang lain yang bertujuan untuk menginspirasi atau memotivasi pembacanya.
Teks inspirasi dapat ditemui di berbagai media massa, baik itu di media online atau pun dapat kita jumpai di media massa lainnya. Cerita inspirasi memiliki ciri khusus, yaitu:
Berikut ini adalah ciri khusus yang harus dimiliki teks inspirasi:
Struktur teks inspirasi terdiri dari orientasi, perumitan peristiwa, komplikasi, resolusi, dan koda.
Untuk membuat teks inspirasi ada beberapa langkah atau cara yang bisa dilakukan agar kita dapat membuatnya dengan baik. Berikut ini langkah-langkah dalam membuat teks inspirasi.
Seorang Pedagang Sayur Keliling
[tahap orientasi]
Di sebuah desa, hiduplah sepasang suami istri bernama Pak Usman dan Bu Daryati. Keduanya merupakan seorang yang sederhana dan baik hati. Mereka hidup di rumah sederhana dengan kedua anak mereka. Si sulung yang berusia 13 tahun, dan si bungsu yang berusia 9 tahun. Walaupun hidup mereka sederhana, mereka tidak pernah mengeluh dan selalu bersyukur. Mereka hidup bahagia walaupun dengan keadaan sederhana tersebut.
[rangkaian peristiwa]
Seperti biasa, Pak Usman membereskan gerobak miliknya untuk berjualan sayur keliling. Setiap subuh pak Usman pergi ke pasar untuk membeli sayur yang kemudian akan dijualnya kembali. Tidak seperti biasanya, pagi ini Pak Usman sedikit terlambat berangkat ke pasar karena harus memperbaiki pintu rumah yang rusak.
“Bu, ini pintunya sudah Bapak perbaiki, Bapak pergi berangkat jualan sayur dulu ya” ucap Pak Usman berpamitan kepada sang istri. “Baik Pak, hati-hati di jalan” jawab sang istri sembari mencium tangan Pak Usman. Karena kesinganan, Pak Usman tidak begitu banyak membeli sayuran sehingga dagangannya tidak terlalu banyak.
[Tahap Komplikasi]
Saat hendak keluar dari pasar, pak Usman terkejut saat melihat ada dompet yang tergeletak di dekat gerobak sayurnya. “Eh, dompet siapa ini?” ucap Pak Usman. Pak Usman mengambil dompet tersebut, dan dibukannya dompet tersebut. “Barangkali ada alamat pemiliknya”, pikir Pak Usman. Setelah dicek ternyata di dalam dompet tersebut ada KTP yang bertuliskan informasi pemilik dompet. Dompet yang berisikan uang 1,5 juta itu milik Pak Ahmad, salah satu tokoh masyarakat di desanya.
Karena berpikir kalau pemilik dompet itu pasti sedang mencari dompetnya, maka Pak Usman bergegas ke rumah Pak Ahmad. Jarak antara pasar dan rumah Pak Ahmad cukup jauh, apalagi dengan keadaan pak Usman yang harus mendorong gerobak sayur miliknya. Selama perjalanan dari pasar ke rumah pak Ahmad, pak Usman tidak menjajakan sayuran miliknya karena dia pikir dia harus segera ke rumah Pak Ahmad.
Sesampainya di rumah pak Ahmad, Pak Usman segera memarkirkan gerobak sayur miliknya dan mengetuk pintu rumah pak Ahmad. “Assalamualaikum, Pak Ahmad” beberapa kali pak Usman mengetuk pintu rumah tapi tetap tidak ada jawaban. Hingga datanglah pak Ahmad yang kaget melihat pak Usman “Pak Usman ada apa pagi-pagi ke rumah saya?, kebetulan saya dari pasar dan baru pulang, mari silahkan masuk” ucap Pak Ahmad sembari mengeluarkan kunci rumah dari sakunya.
“Ini Pak, saya menemukan dompet Bapak di pasar”, kata pak Usman sembari menyerahkan dompet yang dia temukan tadi.
“walah, benar ini dompet yang sedang saya cari, terima kasih Pak”, senang Pak Ahmad yang menemukan dompetnya kembali.
“iya Pak, tadi setelah saya beli sayuran, saya menemukan dompet ini tergeletak di jalan, kalau begitu saya pamit dulu Pak, mau berjualan sayur”, pamit pak Usman.
Pak Ahmad ingin memberikan sedikit uang kepada Pak Usman sebagai tanda terima kasih, tetapi uang tersebut ditolak oleh pak Usman. Pak Usman kemudian melanjutkan untuk berjualan sayur walaupun matahari sudah mulai terik. Kalau sudah siang jualan sayurannya kadang tidak laku karena warga sudah membeli sayur di penjual lain. Meskipun lelah, Pak Usman tetap mencoba untuk berjualan barangkali masih ada pembeli, pikirnya.
[Tahap Resolusi]
Pak Usman pulang ke rumah saat tengah hari sebab sedari dia berjualan baru beberapa sayur yang terjual. Mungkin belum rejeki pikir pak Usman. Dia tidak menyalahkan dirinya sendiri yang membantu mengembalikan dompet pak Ahmad, sebab dia tahu kalau rejeki sudah ada yang mengaturnya. Padahal, jika ia berjualan sayur dulu sebelum mengembalikan dompet itu, mungkin sayuranya akan banyak yang laku terjual. Tetapi, Pak Usman tidak berpikir demikian.
Sehari kemudian, pak Ahmad datang ke rumah pak Usman untuk meminta pak Usman menyetok persediaan sayuran untuk acara pengajian yang akan diadakan di rumah pak Ahmad selama tiga hari.
[Tahap Koda]
Berdasarkan pengalaman yang telah dilalui pak Usman, kita bisa mengambil hikmah bahwa jangan takut berbuat baik kepada orang lain,karena pasti kebaikan tersebut akan berbalik kepada diri kita sendiri serta kita harus ikhlas dalam menghadapi segala peristiwa yang menimpa hidup kita, segala peristiwa tersebut pasti ada hikmahnya.