Teori Keadaan Tetap, Terbentuknya Alam Semesta

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Teori keadaan tetap merupakan salah satu teori pembentukan alam semesta yang mana dalam teori ini menjelaskan bahwa alam semesta berada dalam kondisi tetap, dengan kata lain alam semesta tidak memiliki awal dan tidak memiliki akhir.

Dalam teori ini menjelaskan bahwa alam semesta selalu memuai dengan kecepatan tetap dan pembentukan materi didalamnya terus menerus berlangsung. Oleh karena itu dalam ruang tertentu sering ditemukan materi yang sama.

Berlawanan dengan teori big bang, teori keadaan tetap tidak mengenal dentuman. Bahkan teori keadaan tetap mencoba membantah teori pembentukan alam semesta yang telah dirangkum dalam teori big bang atau teori dentuman besar.

Selain itu teori keadaan tetap juga menentang bahwa terjadi proses evolusi yang terjadi pada alam semesta, seperti yang dijelaskan dalam teori big bang. Inti dari teori keadaan tetap bahwa alam semesta selalu berubah seiring berjalannya waktu.

Sebelumnya beberapa teori terkait pembentukan alam semesta telah dikembangkan oleh beberapa ilmuwan lain. Sehingga teori pembentukan alam semesta ini tidak hanya satu.

Beberapa teori pembentukan alam semesta lain yaitu teori bintang kembar, teori pasang surut, teori awan debu dan lainnya. Namun demikian beberapa teori tersebut berhasil dipatahkan karena dinilai kurang dalam menjelaskan asal usul alam semesta.

Penemu Teori Keadaan Tetap

Teori keadaan tetap pertama kali dikemukakan oleh beberapa ahli astrofisika yaitu H. Bondi, T. Gold dan F. Hoyle. Para ahli astrofisika ini berasal dari universitas yang sama yaitu Universitas Cambrigde. Selain itu teori keadaaan tetap dikemukakan para ahli ini sekitar tahun 1948.

Teori keadaan tetap berpegang pada prinsip kosmologi sempurna yang menjelaskan bahwa alam semesta di manapun dan kapanpun akan selalu sama. Tak hanya itu teori ini didukung fakta bahwa sebuah galaksi baru memiliki jumlah yang hampir sama dengan galaksi sebelumnya.

Sebelumnya Hubble mengatakan bahwa galaksi saling menjauh satu sama lain. Namun berdasarkan pendapat Hoyle proses menjauhnya galaksi tersebut bukan berarti galaksi mengembang seperti yang dijelaskan pada teori dentuman besar.

Menurut teori keadaan tetap galaksi yang terus menerus diciptakan membuat jarak antara galaksi yang menjauh menjadi tetap. Yang berarti alam semesta ini tidak hanya mengalami pemuaian ruang namun juga mengalami penambahan materi.

Teori keadaan tetap ini popular pada awal abad ke 20, namun demikian teori ini mengalami penolakan oleh sebagian besar ilmuwan lain. Dikarenakan ditemukan bukti bahwa terdapat kebenaran tentang teori dentuman besar serta usia alam semesta yang memiliki batasan.

Mengapa Teori Keadaan Tetap Ditolak?

Teori keadaan tetap ini mengalami penolakan karena sangat bertolak belakang dengan teori big bang. Yang mana pada teori ini menjelaskan bahwa ruang angkasa berkembang hingga menjadi lebih kosong dan disaat yang sama berbagai galaksi saling menjauh.

Selain itu teori ini mengatakan bahwa suatu zat selalu tercipta didalam ruang angkasa atau diantara berbagai macam galaksi. Galaksi yang baru terbentuk pada ruang angkasa tersebut akan menggantikan galaksi yang menjauh.

Teori keadaan tetap mengalami penolakan juga dikarenakan melanggar salah satu hukum dasar fisika mengenai hukum kekekalan zat. Seperti yang diketahui bahwa suatu zat tidak dapat diciptakan maupun dihilangkan begitu saja, melainkan hanya dapat diubah ke bentuk lain.

Berdasarkan teori keadaan tetap laju pertumbuhan zat sangat lambat yaitu 1 atom dalam tiap satu milyar tahun dan dalam 1 volume luar angkasa. Untuk itu sulit melakukan penyanggahan terkait bagaimana proses pembentukan zat tersebut.

Perlu diketahui pula bahwa sampai saat ini masih belum diketahui teori yang tepat untuk menjelaskan terkait kondisi alam semesta dimasa mendatang. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa terdapat berbagai macam teori pembentukan alam semesta hingga akhirnya ditemukan teori yang hampir mendekati serta memiliki bukti yang ada saat ini.

Untuk itu pembahasan terkait alam semesta ini sangat luas dan tidak ada habisnya bahkan selalu muncul pertanyaan baru.

Kelebihan Teori Keadaan Tetap

Beberapa kelebihan dalam teori keadaan tetap ini yaitu

  • Pada teori keadaan tetap kita harus menerima bahwa zat baru selalu diciptakan dalam ruang angkasa diantara berbagai galaksi
  • Dengan teori keadaan tetap alam semesta selalu memuai dengan laju yang sama serta materi baru yang terus menerus tercipta
  • Teori ini menjelaskan bahwa alam semesta tidak sama dengan ruang angkasa. Dimana asas kosmologi merupakan dasar dari teori keadaan tetap ini
  • Teori ini menjelaskan bahwa alam semesta tidak berawal dan tidak berakhir serta selalu sama setiap saat

Kekurangan Teori Keadaan Tetap

Selain itu terdapat kekurangan dalam teori keadaan tetap ini, antara lain

  • Tidak dapat menjelaskan mengapa alam semesta mengembang
  • Tidak dapat menjelaskan mekanisme pembentukan materi baru secara terus menerus
  • Tidak mampu menjelaskan perbandingan hydrogen. Dimana pada semesta yang diamati sekarang jumlah hydrogen lebih banyak dibandingkan dengan helium, sedangkan dalam teori keadaan tetap harusnya berjumlah sama
  • Tidak dapat menjelaskan pembentukan materi dilakukan dimana, dari bahan apa serta proses pembentukannya seperti apa
  • Teori ini menyatakan bahwa keadaan alam semesta tidak pernah berubah dalam hal apapun seperti gravitasi, suhu dan lainnya.
fbWhatsappTwitterLinkedIn