Fisika

Transmisi Otomatis: Fungsi – Cara Kerja dan Contohnya

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Kendaraan memiliki sebuah sistem di dalamnya yang sering dikenal dengan transmisi. Transmisi yang sering digunakan adalah transmisi manual dan transmisi otomatis. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai transmisi otomatis:

Apa itu Transmisi Otomatis?

Transmisi otomatis merupakan tipe transmisi dengan gigi-gigi yang dapat melakukan perpindahan sendiri atau otomatis yang didasarkan pada beban mesin di mana berasal dari besarnya tekanan gas pedal dan kecepatan kendaraan itu sendiri.

Dalam pengoperasiannya tentu berbeda dengan transmisi manual di mana membutuhkan perpindahan gigi yang memakai tuas pemindah gigi. Melalui transmisi otomatis, gigi-gigi itu akan berpindah dengan sendirinya atau otomatis untuk dapat menyesuaikan keadaan jalan serta jumlah muatan yang beragam.

Pada transmisi otomatis terdapat minyak transmisi yang berfungsi ganda karena tidak hanya mampu melumasi dan mendinginkan mesin namun juga memindahkan gigi dan fluida kopling secara otomatis. Oleh karena itu, jumlah minyak transmisi pada mesin harus selalu mencukupi supaya dapat berfungsi dengan baik.

Penggantian minyak transmisi secara rutin adalah suatu hal yang penting dilakukan bagi pemilik kendaraan dengan transmisi otomatis. Hal itu dikarenakan apabila jarak tempuhnya bertambah maka kualitasnya akan semakin menurun.

Dengan demikian, jika kita sudah mengetahui apa itu transmisi otomatis kita tentu akan dapat memahami apa yang membedakan jenis transmisi ini dengan transmisi manual yang suda dibahas sebelumnya.

Fungsi Transmisi Otomatis

Adapun beberapa fungsi dari transmisi otomatis sebagai berikut:

  • Secara umum, transmisi otomatis berfungsi sebagai pemindah gigi-gigi transmisi saat kendaraan sedang bergerak secara otomatis di mana menyesuaikan pada beban dan kecepatan kendaraan tersebut.
  • Transmisi otomatis tipe full hydraulic memiliki fungsi sebagai pengatur waktu perpindahan gigi dan lock up sepenuhnya secara hidraulis.
  • Transmisi tipe CPM berfungsi untuk mengatur waktu perpindahan gigi dan lock up ini secara elektronik. Selain itu, tipe transmisi yang satu ini juga berfungsi sebagai diagnose dan fail-safe.

Meskipun fungsi dari tipe full hydraulic dan CPM hampir sama yakni untuk menjalankan sistem transmisi secara otomatis. Namun bedanya tipe hydraulic mengandalkan tenaga hidraulik sedangkan CPM mengandalkan tenaga elektronik.

Cara Kerja Transmisi Otomatis

Adapun cara kerja dari transmisi otomatis sebagai berikut:

  • Dimulai dari torque converter di mana berfungsi sebagai kopling mekanikal sehingga melalui komponen yang satu ini torsi akan dipindahkan dengan mekanisme pompa dan turbin. Baling-baling pertama yang ada di dalam torque itu akan bekerja sebagai pompa yang dikopel langsung menggunakan mesin. Kemudian mengkopel secara langsung dengan planetary gear dan yang terakhir berfungsi sebagai stator untuk dapat mengembangkan sistem 2 baling-baling menjadi 3 baling-baling.
  • Ketika cara kerja transmisi otomatis berjalan, baling-baling tersebut yang sudah terkopel ke mesin akan berputar untuk memompa oli transmisi pada ruangan tertutup.
  • Tekanan oli tersebut digunakan untuk mendorong turbin. Sistem ini akan menghasilkan peningkatan torsi di turbin ketika RPM mesin mengalami peningkatan.
  • Sementara, cara kerja transmisi otomatis pada planetary gear memiliki fungsi yang sama dengan gigi rasio di transmisi manual yakni untuk mengubah rasio putaran turbin pada roda sehingga dapat mirip dengan tuas persneling yang digunakan untuk menggerakan mobil. perbedaannya terletak pada desain fisiknya di mana komponen plenatery gear ini tidak memiliki dua barisan roda gigi yang saling dikaitkan dengan rasio berbeda-beda.

Transmisi otomatis ini didesain dengan komponen-komponen khusus yang berfungsi hampir sama dengan komposisi pada transmisi manual seperti torque converter dan juga plenatery gear. Torque gear membuat sensasi mobil bergerak dengan kopling yang selip. Sedangkan komponen plenatery gear membuat mobil dapat memindahkan gigi dengan sendirinya atau otomatis.

Contoh Transmisi Otomatis

Salah satu contoh penerapan dari transmisi otomatis adalah adanya mobil matic. Bahkan kecenderungan masyarakat memakai kendaraan dengan jenis transmisi otomatis semakin meningkat dalam beberapa tahun saat ini. terkhusus pada mobil-mobil yang tergolong mewah di mana hampir seluruhnya telah menggunakan transmisi otomatis. Tidak hanya mobil, pada motor juga memiliki kecenderungan yang sama seperti Honda Vario, Yamaha Mio dan lain sebagainya.

Alasan mengapa masyarakat lebih menyukai transmisi otomatis adalah karena lebih mudah penggunaannya dibandingkan dengan kendaraan yang bertransmisi manual. Penggunaan transmisi otomatis ini terbagi lagi menjadi dua yakni menggunakan hybrid dan non hybrid. Adapun contoh mobil non hybrid yang memakai transmisi otomatis jenis CVT di Indonesia seperti Honda Mobilio, All New Camry dan juga Toyota Prius. Jenis ini lebih halus dan irit bahan bakar.

Pada mobil hybrid terdapat akselerasi yang kurang reponsif tidak terjadi di mana berbeda dengan mobil non hybrid bertransmisi CVT. Hal itu dikarenakan mobil hybrid memakai motor elektrik dan membantu mobil dalam berakselerasi. Adapu salah satu mobil jenis hybrid CVT terbaik yang ada di Indonesia adalah Toyota Camry Hybrid.

Perbedaan Transmisi Otomatis dan Transmisi Manual

Adapun perbedaan antara transmisi manual dan transmisi otomatis sebagai berikut:

Transmisi ini pengoperasiannya lebih mudah dan nyaman dibandingkan dengan transmisi manual sehingga pengemudi tidak akan cepat lelah. Bagi pengemudi pemula, transmisi ini sangat cocok karena lebih mudah dikendarai dan juga memiliki harga jual yang tinggi.

Namun saat kendaraan yang memakai transmisi ini di jalan yang menanjak, memiliki akselerasinya kurang. Selain itu, konsumsi pada bahan bakarnya terbilang lebih boros dan sering membutuhkan penggantian oli.

Selain itu, beberapa hal yang dapat membedakan transmisi otomatis dengan manual yaitu:

  • Transmisi otomatis menggunakan tiga komponen utama yakni torque converter, planetary gear, dan hydraulic control unit.
  • Pengoperasiannya hanya menggunakan kaki kanan untuk segala kegiatan.
  • Proses perpindahan transmisinya cukup terasa dan agak kasar.
  • Transmisi manual

Kelebihan dari transmisi manual yaitu mempunyai akselerasi yang lebih baik dan menawarkan kenyamanan yang lebih karena dapat menyesuaikan dengan keinginan pengemudi. Transmisi ini juga bahan bakarnya lebih irit dan membutuhkan biaya perawatan terbilang lebih murah dibandingkan transmisi otomatis.

Namun bagi pengemudi pemula perlu benar-benar hafal mana rem, kopling dan juga gas. Selain itu, pengemudi akan lebih mudah lelah karena pengoperasiannya lebih rumit dan kurang nyaman jika dipakai dalam kemacetan.

Sementara pada transmisi manual terjadi:

  • Menggunakan pedal kopling.
  • Menggunakan kaki kiri untuk menekan kopling dan kaki kanan untuk menginjak rem serta gas pada mobil.
  • Proses perpindahan transmisinya jauh lebih halu dan nyaman dibandingkan dengan transmisi otomatis.

Dapat disimpulkan bahwa transmisi otomatis adalah tipe transmisi dengan gigi-gigi yang dapat melakukan perpindahan sendiri atau otomatis yang didasarkan pada beban mesin di mana berasal dari besarnya tekanan gas pedal dan kecepatan kendaraan itu sendiri.

Kelebihan dari transmisi ini adalah penggunaannya yang lebih mudah dibandingkan transmisi manual. Akan tetapi, dalam hal bahan bakar transmisi otomatis jauh lebih boros.