Daftar isi
Unsur intrinsik adalah unsur yang menyusun sebuah karya sastra dari dalam yang mewujudkannya struktur suatu karya sastra.
Intrinsik dalam karya memiliki ciri-ciri yang konkrit, yaitu :
Unsur intrinsik adalah unsur yang menyusun sebuah karya sastra dari dalam yang mewwujudkannya strutur suatu karya sastra.
Tema merupakan inti atau ide dasar sebuah cerita. Tema dibagi menjadi dua, yaitu tema mayor dan tema minor. Tema mayor adalah tema yang sangat menonjol dan menjadi persoalan. Sedangkan tema minor adalah tema yang tidak menonjol.
Amanat adalah ajaran moral atau pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca. Amanat biasa disebut dengan makna. Makna dibedakan menjadi makan niatan dan makan muatan. Makna niatan adalah makan yang diniatkan oleh pengarang bagi karya sastra yang ditulisnya. Sedangkan makna muatan adalah makna yang termuat dalam karya sastra tersebut.
Tokoh ialah pelaku daam karya sastra. Dalam karya sastra biasanya ada beberapa tokoh, namun biasanya hanya ada satu tokoh utama. Tokoh utama ialah tokoh yang sangat penting dalam mengambil peranan dalam karya sastra.
Tokoh berdasarkan perwatakannya dibedakan menjadi dua, yaitu :
Berdasarkan sifatnya, tokoh dibedakan menjadi :
Penokohan atau perwatakan yaitu teknik atau cara-cara penggambaran watak tooh dan penciptaan citra tokoh oleh pengarang. Ada beberapa cara menampilkan tokoh, di antaranya :
Alur disebut juga dengan istilah plot, yaitu rangkaian peristiwa yang memiliki hubungan sebab akibat sehingga menjadi satu kesatuan yang padu dan utuh. Alur terdiri dari beberapa bagian, diantaranya :
Latar atau setting merujuk pada pengertian tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan.
Sudut pandang ialah posisi pengarang dalam membawakan cerita. Sudut pandang dibagi menjadi dua, yaitu :
Wirausahawan Muda
Seorang remaja bernama Rima merupakan mahasiswa yang baru lulus dari Fakultas Hukum. Sembari menunggu wisuda, Rima terbilang sangat giat dan juga rajin. Ia langsung memasukkan lamaran kerja di berbagai perusahaan dan juga kantor. Tak hanya itu, Rima juga memiliki usaha sampingan yakni berjualan jajanan pasar.
Baru satu bulan berjalan, usaha Rima terbilang lancar. Ada beberapa pesanan yang masuk dalam satu harinya, sehingga keuntungannya bisa ditabung untuk masa depan Rima. Sebagai anak rantau, tentu Rima memberikan keuntungannya juga untuk membantu orang tuanya di kampung halaman.
Selesai wisuda, Rima dihadapkan dengan masalah yakni tak kunjung mendapat pekerjaan. Padahal, Rima sejak awal memiliki cita-cita bekerja sebagai HRD di kantor yang bonafide. Ia mulai putus asa dan tak lagi memasukkan lamaran kerjanya. Rima akhirnya memutuskan pulang kampung dan menjual sebagian barang-barangnya di kosan sebagai tambahan uang saku pulang.
Saat di desa, Rima hanya membantu kedua orang tuanya bekerja sebagai pedagang di pasar. Di suatu kesempatan, Rima ditanyai oleh salah satu pelanggannya. “Permisi mbak, apa mbak tau di mana yang jual jajanan pasar? Sepertinya di desa ini tidak pernah ada yang jual jajanan pasar”.
Rima menjawab singkat, “Tidak ada yang berjualan, bu”. Sang ibu menjawab lagi, “Wah, padahal saya perlu memesan 1.000 jajanan pasar untuk acara di Balai Desa Wijaya”. Tak pikir panjang, Rima akhirnya menawarkan diri membuatkan jajanan pasar pesanan ibu tadi. Ia mendapat pesanan langsung 1.000 buah jajanan pasar.
Menyadari peluang jualan jajanan pasar di kampung halaman cukup menjanjikan, akhirnya Rima menggunakan uang tabungannya untuk membeli alat masak yang lebih lengkap. Rima juga meminta adik perempuannya untuk ikut membantunya mengolah masakan. Tak disangka, dalam waktu 6 bulan Rima sudah mendapat keuntungan besar.
Ia berpikir, mungkin tidak mendapat pekerjaan adalah jalan terbaik untuknya membuka usaha di rumah sembari membantu perekonomian keluarga dan dekat dengan keluarganya.
Unsur Intrinsik
Judul: Wirausahawan Muda
Tema: karakter
Tokoh dan penokohan:
– Rima: mahasiswa yang ulet dan juga rajin
– Ibu pembeli: sosok yang mendatangkan rezeki untuk Rima
Plot: maju
Konflik: konflik yang terjadi adalah ketika Rima putus asa tidak diterima kerja di mana-mana dan akhirnya memutuskan pulang kampung.