Biologi

Vibrio Cholerae: Morfologi, Fisiologi dan Penyakit yang Ditimbulkan

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Pengertian Vibrio cholerae

Vibrio cholerae adalah salah satu jenis bakteri yang ditemukan pertama kali oleh Robert Koch pada tahun 1884. Vibrio cholerae masuk dalam family Vibrionaceae dengan genus Vibrio. Bakteri ini dapat menyebabkan penyakit kolera pada manusia.

Klasifikasi Vibrio cholerae:

  • Kindom: Bacteria
  • Filum: Proteobacteria
  • Ordo: Vibrionales
  • Class: Gamma proteobacteria
  • Family: Vibrionaceae
  • Genus: Vibrio
  • Species: Vibrio cholerae

Morfologi Vibrio cholerae

Vibrio cholerae termasuk bakteri jenis gram negatif yang berbentuk batang bengkok seperti koma dengan ukuran 2-4 µm. Bakteri ini apabila dibiakkan akan berbentuk batang lurus yang menyerupai bakteri enteric gram negatif.

Vibrio cholerae bergerak aktif, karena memiliki satu buah flagella yang halus pada ujungnya. Bakteri ini tidak membentuk spora, koloni berbentuk cembung, halus, bulat dan bergranula pada sinar cahaya.

Vibrio cholerae bersifat oksidase positif. Bakteri ini dapat meragikan sukrosa dan manosa dan tidak meragikan arabinosa.

Vibrio cholerae apabila tumbuh pada pembenihan pepton yang mengandung triptofan dan nitrit dalam jumlah yang cukup, akan menghasilkan indol dan mereduksi nitrat.

Fisiologi Vibrio cholerae

Vibrio cholerae bersifat aerob atau anaerob fakultatif. Suhu optimum untuk pertumbuhan bakteri ini adalah 18-37oC.

Bakteri ini dapat tumbuh  pada pH 7,0, tetapi bakteri ini toleran pada pH alkalis sampai 9,0. Namun, bakteri ini akan mati pada tingkat keasaman pH acid ≤ 6,0.

Pada umumnya, bakteri ini hidup dan bertumbuh dengan cepat pada pH netral, namun akan mengalami kematian yang sangat cepat pada pH asam.

Penyakit yang Ditimbulkan Vibrio cholerae

Vibrio cholerae banyak ditemukan di permukaan air. Bakteri ini mampu bertahan di perairan laut dan darat serta dapat berkoloni di saluran pencernaan khususnya pada usus halus.

Vibrio cholerae tidak masuk ke dalam aliran darah tetapi tetap berada di usus halus. Vibrio cholerae yang virulen akan menempel pada mikrovili permukaan sel epitel usus halus. 

Setelah menempel pada mikrovili permukaan sel epitel usus halus, bakteri ini akan mengeluarkan toksin kolera (enterotoksin). Toksin kolera tersebut akan diserap di permukaan ganglioside sel epitel dan merangsang hipersekresi air dan klorida, serta menghambat absorbsi natrium.

Akibatnya, tubuh akan kehilangan banyak cairan dan elektrolit. Seseorang yang terinfeksi bakteri ini akan mengalami masa inkubasi selama 1-4 hari sampai timbul gejala penyakit.

Penyakit yang disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae adalah kolera. Gejala kolera dimulai dengan munculnya diare yang encer dan berlimpah, tanpa rasa mulas dan tanpa adanya tenesmus.

Dalam waktu singkat, tinja yang semula berwarna dan berbau feses berubah menjadi cairan putih keruh yang menyerupai air cucian beras. 

Cairan ini mengandung mucus, sel epithelial, dan bakteri Vibrio cholerae. Gejala lain yang akan muncul adalah muntah dan kejang otot. Otot yang terlibat antara lain betis, biseps, triseps, pektoralis dan dinding perut.

Penderita akan kehilangan cairan dan elektrolit dengan cepat yang dapat mengakibatkan dehidrasi berat, syok dan anuria. Tanda dehidrasi yang muncul adalah:

  • Suara serak
  • Kelopak mata cekung
  • Bibir kering
  • Tulang pipi menonjol
  • Turgor kulit berkurang
  • Jari jari tangan dan kaki tampak kurus dan keriput
  • Diuresis berangsur-angsur kurang dan berakhir dengan enuria