Daftar isi
White Box Testing merupakan metodologi pengujian yang dijalankan berdasarkan struktur internal dan desain perangkat lunak untuk memeriksa struktur program dan memperoleh data pengujian berdasarkan logika atau kode program.
Pengujian ini dilakukan untuk memastikan bahwa operasi internal dijalankan sesuai spesifikasi dan berbagai modul internal telah diimplementasikan dengan tepat.
White Box Testing dilakukan dengan pengujian kode perangkat lunak untuk beberapa hal-hal berikut:
Pengujian dapat dilakukan pada sistem, integrasi, dan tingkat unit pengembangan perangkat lunak. Salah satu tujuan dasar White Box Testing adalah untuk memverifikasi alur kerja untuk suatu aplikasi.
Teknik ini melibatkan pengujian rangkaian input yang telah ditentukan sebelumnya terhadap output yang diharapkan atau diinginkan sehingga ketika input tertentu tidak menghasilkan output yang diharapkan, Anda akan menemukan bug.
Untuk melakukan White Box Testing, diperlukan keterampilan pemrograman atau setidaknya pemahaman yang mendalam tentang kode untuk dapat mengimplementasikan suatu fitur tertentu.
White Box Testing dapat berfungsi untuk:
Statement Coverage adalah teknik White Box Testing dimana semua pernyataan yang dapat dieksekusi dalam source code dieksekusi setidaknya sekali.
Teknik ini digunakan untuk menghitung jumlah pernyataan dalam source code yang telah dieksekusi.
Tujuan utama dari Statement Coverage adalah untuk mencakup semua kemungkinan line, path, dan statement dalam source code.
Statement Coverage digunakan untuk menurunkan skenario berdasarkan struktur kode yang diuji.
Dalam White Box Testing, penguji akan berfokus pada cara kerja perangkat lunak. Dengan kata lain, penguji akan berkonsentrasi pada kerja internal source code mengenai grafik aliran kontrol atau diagram alir.
Umumnya dalam perangkat lunak apapun, jika Anda melihat kode sumbernya, akan ada berbagai macam elemen seperti operators, functions, looping, exceptional handlers, dll.
Berdasarkan input ke program, beberapa pernyataan kode mungkin tidak dapat dieksekusi, sehingga tujuan dari Statement Coverage adalah untuk mencakup semua kemungkinan path, line, dan statement dalam kode agar dapat dieksekusi.
Teknik Branch Coverage mampu memberikan ruang yang luas bagi penguji untuk menemukan hasil yang lebih cepat.
Teknik ini akan membantu dalam memverifikasi semua branch dalam baris kode, sehingga dapat memberikan akses yang lebih baik untuk menemukan dan memperbaiki segala jenis hal yang tidak normal dalam aplikasi dengan mudah.
Branch menunjukkan sebuah instruksi dengan menyertakan penggunaan IF clause dalam kode. IF clause ini memiliki dua kemungkinan yaitu sukses atau gagal.
Teknik ini dapat membantu untuk menentukan jumlah kode menggunakan percabangan yang nantinya akan memunculkan nomor yang sesuai dari uji kasus.
Branch Coverage akan memastikan bahwa setiap branch dari setiap titik keputusan telah dieksekusi.
Path coverage dilakukan untuk menentukan pengujian yang mencakup semua jalur dalam suatu aplikasi. Teknik ini akan memastikan bahwa tidak ada jalur yang tidak tervalidasi.
Teknik ini bermanfaat untuk memvalidasi produk yang kompleks dan memastikan bahwa setiap jalur dilalui setidaknya sekali.
Umumnya, teknik ini digunakan untuk menguji program yang kompleks. Dapat dikatakan teknik Path Coverage ini lebih bermanfaat daripada Branch Coverage.
Hal-hal tersebut perlu Anda pahami dan perhatikan sebelum melakuakn testing terutama jika Anda memutuskan untuk melakuakan White Box Testing. Semoga informasi tersebut bermanfaat bagi Anda.