Daftar isi
Perkembangbiakan manusia dan hewan mamalia disebut dengan perkembangbiakan generatif atau seksual karena diawali dengan adanya proses fertilisasi atau pertemuan antara sel kelamin jantan dengan sel kelamin betina.
Pertemuan antara kedua jenis sel kelamin itu akan membuahkan zigot yang kemudian akan tumbuh dan berkembang menjadi embrio atau bakal janin. Berikut akan dibahas lebih lanjut mengenai zigot, proses pembentukan dan juga perkembangannya.
Apa itu Zigot?
Zigot adalah sel yang terbentuk dari hasil fertilisasi atau pembuahan sel kelamin betina (ovum) oleh sel kelamin jantan (sperma).
Zigot merupakan tahap paling awal dari perkembangan makhluk hidup secara seksual dan nantinya akan tumbuh menjadi embrio atau janin yang akan berkembang menjadi bayi dalam rahim induk (ibu).
Proses Pembentukan Zigot
Berikut adalah proses yang terjadi dalam pembentukan zigot:
- Setelah sel telur yang diproduksi dalam ovarium matang maka akan terjadi proses ovulasi, yakni keluarnya sel telur dari ovarium (indung telur)
- Setelah sel telur keluar dari ovarium, folikel dalam ovarium akan berkembang menjadi korpus luteum yang menghasilkan hormon progesteron. Hormon ini kemudian bekerja menebalkan lapisan dinding uterus (rahim) dengan aliran darah dan nutrisi agar nantinya siap menjadi tempat perkembangbiakan zigot dan embrio.
- Setelah keluar dari ovarium, sel telur akan menuju tuba falopi (ovinduk) dan bergerak perlahan menuju rahim. Sel telur akan berada di tuba fallopi selama sekitar 24 jam saja.
- Apabila selama dalam tuba falopi tidak ada sperma yang membuahi, maka sel telur akan mati, sedangkan apabila ada sperma yang membuahi maka pembuahan tersebut akan menghasilkan sel baru yang disebut sebagai zigot.
- Setelah terjadi fertilisasi, zigot akan mulai membelah diri menjadi banyak sel selama dalam proses perjalanan menuju uterus (rahim) sebelum kemudian berimplantasi ke dalam dinding rahim.
Perkembangan Zigot
Di dalam rahim, zigot akan berkembang menjadi embrio melalui 3 tahapan atau fase, yaitu:
Fase Morula
Fase morula adalah tahapan dimana zigot mengalami pembelahan mitosis berulang dari 1 sel menjadi 2 sel, 2 sel menjadi 4 sel, 4 sel menjadi 8 sel, dan seterusnya. Sel-sel yang terbentuk dalam pembelahan di fase ini disebut blastomer.
Pembelahan sel pada fase ini tidak terjasi secara bersamaan. Pembelahan yang paling cepat adalah pada bagian vertikal. Setelah terjadi pembelahan pada bagian vertikal, baru kemudian berlanjut terjadi pembelahan pada bagian horizontal.
Ketika blastomer telah mencapai jumlah 16-64 sel, maka sel-sel tersebut akan berkumpul membentuk bola sel tanpa rongga yang dinamakan dengan morula (dalam bahasa Yunani, morula berarti arbei)
Fase Blastula
Fase blastula adalah fase dimana morula terus membelah diri hingga membentuk bola berongga yang berisi cairan yang disebut dengan blastosol.
Fase Gastrula
Fase ketiga dari perkembangan zigot adalah fase grastula. Pada fase grastulasi ini zigot yang sudah menjadi embrio mengalami proses diferensiasi. Pelekukan tubuh semakin nyata dan timbul lapisan dinding tubuh dan rongga tubuh atau grastosol.
Pada fase ini pula terbentuk tiga lapisan embrionik, yaitu: ekstoderm, mesoderm, dan endoderm.