Adjective clause merupakan dependent clause yang memberi informasi, mengidentifikasi dan mendeskripsikan noun atau kata benda.
Adjective clause juga disebut relative clause. Ciri-ciri atau tanda dari adjective clause adalah dengan adanya pronouns (subject pronouns dan object pronouns) dan adanya penggunaan whose, where, dan when.
Berikut adalah ciri – ciri atau tanda adjective clause dalam sebuah kalimat.
Contoh 1 dan 2 merupakan gabungan dari:
Sedangkan, contoh 3 dan 4 gabungan dari:
Dalam contoh (1) “she helped an old man” merupakan independent clause sedangkan “who fell from the stairs” merupakan adjective clause. Dalam kalimat tersebut “she” merupakan noun. Adjective clause menjelaskan noun “she”.
Perhatikan penggunaan “that” dan “who” dalam contoh 1 dan 2, keduanya merupakan subject dari adjective clause. Keduanya memiliki arti yang sama. Perlu diingat “who” digunakan untuk orang, “which” digunakan untuk benda dan “that” bisa digunakan untuk orang maupun benda.
Contoh lain:
Penggunaan pronoun sebagai object dari verb
Perhatikan contoh di bawah ini.
Noun dalam kalimat tersebut adalah “the little kid”. Kemudian diikuti dengan object pronouns “who(m)” dan “that”. Dalam contoh (1) penggunaan “who” lebih lumrah digunakan daripada “whom” terutama dalam percakapan. Baik “who” dan “whom” memiliki arti dan makna yang sama namun penggunaan “whom” biasanya digunakan dalam keadaan formal.
Contoh 1, 2 dan 3 merupakan gabungan dari:
Kata “saw” merupakan verb dan “her” merupakan object dari verb “saw”.
Perhatikan contoh (3) object pronouns “who(m)” dan “that” dihilangkan. Hal tersebut sering dilakukan dan tidak mengubah makna dalam adjective clause yang menggunakan object pronouns. “Who(m)” biasanya digunakan untuk orang, sedangkan “which” digunakan untuk benda dan “that” bisa digunakan untuk keduanya.
Contoh lain:
Penggunaan pronoun sebagai object dari preposisi
Perhatikan contoh di bawah ini:
Contoh di atas merupakan gabungan dari:
They are the great people. I told you about them.
Dalam bahasa Inggris yang sangat formal biasanya menggunakan contoh 1 di mana preposisi terletak di awal adjective clause. Namun dalam penggunaan sehari-hari kebanyakan menggunakan susunan seperti contoh 2 sampai 4. Perlu diingat bahwa untuk penggunaan preposisi sebagai awalan dari adjective clause hanya bisa menggunakan whom atau which.
Contoh lain:
Whose digunakan untuk menunjukkan kepemilikan. Whose seringnya selalu terhubung dengan noun. Dalam adjective clause biasanya whose terletak di awal. Whose tidak bisa dihilangkan dan biasanya digunakan untuk menjelaskan kepemilikan dari orang/people.
Perhatikan contoh di bawah.
Perhatikan penggunaan whose dalam kedua contoh di atas.
his car -> whose car dan his house -> whose house
Terdapat juga penggunaan whose untuk “things” atau benda-benda yaitu:
Mr. Wayan has a belief whose value is good for harmony. -> Mr. Wayan has a belief. Its value is good for harmony.
Contoh lain:
Where digunakan dalam adjective clause untuk memberi informasi mengenai tempat (kota, negara, ruangan, dsb). Jika where digunakan dalam sebuah adjective clause maka tidak membutuhkan preposisi.
Sebaliknya, jika adjective clause tidak menggunakan where maka harus menggunakan preposisi. Perhatikan contoh di bawah ini.
Contoh di atas merupakan gabungan dari:
The hotel room is very wide. They stay together there (in that room).
Contoh lain:
When digunakan dalam adjective clause untuk menjelaskan waktu (jam, hari, tahun, bulan, dsb). Penggunaan preposisi dalam adjective clause ini sedikit berbeda dari yang lainnya. Preposisi digunakan bersamaan dengan which sebagai awalan (in which, on which) namun jika tidak maka preposisi boleh tidak digunakan.
Perhatikan contoh di bawah ini.
Contoh di atas merupakan gabungan dari:
I’ll always remember the day. You asked me then (on that day) to marry you.
Contoh lain:
Adjective clause biasanya dikenal dengan penggunaan tanda koma. Namun, tidak semua adjective clause bisa menggunakan tanda koma. Penggunaan koma hanya jika adjective clause memberikan informasi tambahan tapi sebenarnya tidak selalu diperlukan untuk menjelaskan noun.
Adjective clause yang tidak memerlukan tanda koma disebut restrictive, sedangkan yang membutuhkan tanda koma disebut non-restrictive.
Berikut penjelasan restrictive dan non-restrective pada adjective clause yang diidentifikasi berdasarkan jenisnya.
Kebanyakan dari adjective clause dalam sebuah kalimat hanya sebuah pelengkap informasi. Tanpa keberadaan adjective clause dalam sebuah kalimat tidak membuat kalimat menjadi janggal.
Namun dalam suatu jenis adjective clause, kalimat bisa menjadi janggal apabila adjective clause dihilangkan. Ada dua jenis adjective clause yaitu restrictive dan non-restrictive.
Jenis restructive clause ini ditandai dengan dibutuhkannya tambahan informasi mengenai noun. Jika adjective clause dalam sebuah kalimat dihilangkan dalam jenis ini maka main clause akan terdengar janggal.
Contoh: I prefer to use umbrella that is transparant than colored one.
Adjective clause dalam kalimat tersebut adalah “that is transparant than colored one”, apabila kelompok kata tersebut dihilangkan maka kalimat tersisa adalah “I prefer to use umbrella” yang terdengar menggantung karena membutuhkan keterangan tambahan.
Dengan kata lain ini merupakan contoh kalimat independen yang terikat dengen dependen karena janggal untuk berdiri sendiri. Adjective clause “that” dalam kalimat tersebut berfungsi sebagai pemberi informasi noun utama dalam kalimat yaitu “umbrella”. Inilah jenis adjective clause yang tidak bisa dihilangkan keberadaannya dalam sebuah kalimat.
Contoh dan pembahasan:
Dalam contoh (1) jika “who can’t sit still” dihilangkan maka informasi mengenai “children” tidak ada. Jika adjective clause tersebut dihilangkan maka akan tersisa main clause “Children are likely to be happy” yang merupakan benar secara gramatikal hanya saja informasi mengenai noun “children” menjadi hilang.
Dalam bahasa Indonesia contoh tersebut diterjemahkan menjadi “Anak – anak yang tidak bisa duduk diam kemungkinan besar bahagia.” Adjective clause dalam kalimat tersebut adalah “yang tidak bisa duduk diam” dan main clausenya adalah “Anak – anak kemungkinan besar bahagia”.
Main clause tersebut benar secara susunan bahasa namun jika informasi “yang tidak bisa duduk diam” dihilangkan terdengar menggeneralisasi bahwa semua anak kemungkinan besar bahagia, padahal tidak semua anak merasa bahagia. Jadi, anak – anak yang bagaimana yang kemungkinan besar merasa bahagia? – yang tidak bisa duduk diam.
Selanjutnya dalam contoh (4) main clausenya adalah “People are easily to get angry”, sedangkan adjective clausenya adalah “who had traumatic experience in the past” dan noun utamanya adalah “people”. Perhatikan main clause tersebut saat adjective clause dihilangkan.
Dalam bahasa Indonesia main clause tersebut diterjemahkan menjadi “Orang – orang mudah marah.” terdengar tidak tepat bukan? Dalam kenyataan tidak semua orang mudah marah. Hanya kelompok tertentu saja yang mudah marah.
Lalu, orang-orang yang bagaimana yang mudah marah? – “who had traumatic experience in the past” atau diterjemahkan menjadi “yang memiliki pengalaman traumatis di masa lalu”.
Begitulah peran adjective clause berjenis restrictive dalam memberi informasi tambahan yang dibutuhkan oleh noun.
Dari semua contoh dan pembahasan di atas bisa diperhatikan bahwa restrictive clause berhubungan erat dengan kelengkapan informasi sebuah noun.
Tips untuk mengetahui jenis restrictive adalah cukup dengan menghilangkan adjective clause dalam sebuah kalimat lalu jika main clause terdengar tidak logis dan membutuhkan informasi tambahan maka jenis adjective clause tersebut adalah jenis restrictive.
Kebalikan dari restrictive clause yang bersifat esensial, jenis non-restrictive ditandai dengan keberadaannya yang tidak terlalu penting. Adjective clause jenis ini apabila dihilangkan tidak mengurangi kelogisan makna main clause.
Jenis adjective clause ini penulisannya menggunakan tanda koma. Perlu diingat bahwa adjective clause berfungsi memberikan informasi tambahan mengenai noun.
Namun, dalam jenis non-restrictive clause inilah fungsi adjective clause menjadi tidak terlalu dibutuhkan dalam memberikan informasi tambahan mengenai noun.
Misalnya: “Professor Snape, who teaches potion, is from Slytherin house.”
Dalam contoh di atas tanda koma digunakan. Adjective clause tidak terlalu penting untuk memberi informasi siapa Professor Snape karena sudah terdapat informasi mengenai siapa dia: nama dan pekerjaan. Fungsi adjective clause dalam contoh di atas murni sebagai tambahan informasi saja.
Lalu bandingkan dengan contoh di bawah ini.
“The car which was stolen is a Cadillac.”
Tidak menggunakan tanda koma dalam penulisannya karena adjective clause diperlukan untuk memberi informasi lebih tentang “the car”.
Contoh: